Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Grup Indofood Akan Bangun Pabrik Gula US$ 150 Juta

Jakarta – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), melalui anak usahanya Indofood Agri Resources Ltd atau IndoAgri, berencana membangun pabrik pengolahan gula atau sugar mill di Indonesia. Nilai investasi pabrik ditaksir mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) IndoAgri Mark Wakeford mengatakan, peluang pasar gula domestik Indonesia masih sangat besar. Pasalnya, pasokan yang tersedia belum cukup memenuhi permintaan.

“Indonesia hanya memproduksi 2,5 – 2,6 juta ton per tahun, sedangkan konsumsi gula saat ini mencapai 5,5 juta ton,” kata Mark, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/4).

Mark mengungkapkan, pihaknya lebih suka membangun pabrik baru daripada akuisisi. Pasalnya, industri gula didominasi oleh BUMN yang bersaing dengan kelompok perkebunan swasta. Hal itu menjadikan peluang akuisisi sangat kecil.

Saat ini, IndoAgri telah memiliki dua pabrik gula di Indonesia. Sebelumnya, IndoAgri melalui First Pacific Natural Resources juga telah melakukan investasi di perusahaan gula terbesar Filipina, Roxas Holding Inc. Perseroan membeli 34 persen saham Roxas senilai 2,47 miliar peso atau sekitar Rp 658 miliar.

Adapun First Pacific Natural Resources merupakan perusahaan patungan First Pacific Co Ltd dan Indofood Agri Resources Ltd. First Pacific, perusahaan yang dikendalikan keluarga Salim, menguasai 50,07 persen saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sementara, Indofood memiliki 60,34 persen saham Indofood Agri (IndoAgri).

Roxas Holdings merupakan perusahaan gula terintegrasi dan terbesar di Filipina dengan kapasitas penggilingan sebanyak 38.500 ton tebu per hari. Adapun kapasitas produksi gula refinasi mencapai 18.000 lkg per hari. Satu lkg sama dengan 50 kilogram (kg) gula.

Roxas Holdings memiliki tiga pabrik gula di Negros Occidental dan Batangas, Filipina. Perseroan juga memiliki pabrik etanol di Negros Occidental dengan kapasitas 100.000 liter per hari.

Kinerja 2014
Sepanjang tahun lalu, Indofood mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun, turun 23,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,27 triliun. Sementara itu, pendapatan naik 15 persen dari Rp 50,2 triliun menjadi sebesar Rp 57,73 triliun.

Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengungkapkan, sebagian besar pendapatan berasal dari Grup produk konsumen bermerk (CBP), yaitu sebesar 42 persen dari total pendapatan.

"Bogasari, Agribisnis, dan distribusi masing-masing berkontribusi 26 persen, 20 persen, dan 8 persen dari pendapatan," jelas Anthoni dalam keterangan resmi di Jakarta, baru-baru ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, margin laba perseroan tahun lalu turun menjadi sebesar 11,6 persen, dari sebelumnya 13,7 persen. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya beban operasional terutama beban gaji, upah, dan imbalan karyawan.

Sementara itu, turunnya laba perseroan, disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Margin laba bersih Indofood, turun menjadi 4,3 persen dari sebelumnya 6,5 persen.

Akuisisi Danone
Baru-baru ini, anggota Grup Indofood lainnya yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), mencapai kesepakatan akuisisi 100 persen saham produsen susu cair PT Danone Dairy Indonesia. Nilai akuisisi mencapai Rp 250 miliar.

Sesuai rencana, akuisisi dilakukan oleh anak usaha Indofood CBP, PT Indolakto. Adapun saham yang diambil alih merupakan milik Danone Dairy Investments Indonesia Pte Ltd dan Danone Asia Pte Ltd.

“Perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) sehubungan dengan transaksi telah diteken pada 21 November 2014. Dengan begitu, proses akuisisi diharapkan dapat tuntas pada Desember 2014,” kata Manajemen Indofood CBP, baru-baru ini.

Dengan akuisisi saham Danone, Indofood CBP akan mengendalikan merek dagang dan desain industri yang berhubungan dengan produk Milkuat. Pembelian produk ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi susu cair perseroan.

“Hal ini dilakukan guna memenuhi permintaan produk susu cair di wilayah Indonesia bagian barat, serta memperkuat posisi perseroan dalam industri dairy di dalam negeri,” kata Manajemen.

Antonia Timmerman/FMB

Investor Daily/Reuters


http://www.beritasatu.com/pasar-moda...-150-juta.html

bangun pabrik lagi ganemoticon-Blue Guy Peace
0
1.4K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.