Quote:
NAWABERITA.COM, JAKARTA – Pemandangan saling lempar dipertontonkan kembali oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Kali ini ke luar dari ucapan Menko Polhukam, Tedjo Edhy di Kantor Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat Kamis (2/4). Dia menyebut, Presiden Jokowi juga sempat mempertanyakan kepada Jaksa Agung HM. Prasetyo, soal belum dilakukannya eksekusi terpidana mati narkoba jilid II.
Padahal, sebelumnya baik Jokowi maupun Wapres JK pernah mengatakan, eksekusi terpidana mati masih menunggu proses, dan Jaksa Agung pun menyatakan hal yang sama, bahwa proses eksekusi mati memerlukan persiapan yang matang, karenanya membutuhkan waktu. Faktanya, Tedjo Edhy, malah balik bertanya, dengan mengatakan bahwa Presiden juga bertanya, “kenapa tidak segera dilaksanakan (eksekusi),” ungkap Tedjo.
Saat itu Prasetyo, menurut Tedjo menjelaskan, bahwa masih ada beberapa orang dari terpidana mati yang melakukan proses hukum. Pihak kejaksaan beralasan ingin memastikan semua proses hukum terpidana telah dilewati agar tak ada masalah di depan.
Secara pribadi Tedjo juga berharap agar proses eksekusi secepatnya dilakukan. Dia tidak ingin ada stigma penundaan eksekusi karena Indonesia di bawah tekanan. “Jangan terkesan kita mendapat tekanan, harus dilakukan bersama-sama,” tandasnya.
Penolakan terhadap pelaksanaan eksekusi mati jilid II kali ini memang banyak diterima Jokowi. Yang paling gencar datang dari Australia karena ada warga negaranya yang bakal segera dieksekusi. (dadang)
sumbernya tedjo banget
tiap hari ada lawakan dari kabinet tedjo ini....