Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cintacitataAvatar border
TS
cintacitata
Dipimpin Ahok, Angka Kemiskinan di Jakarta Meningkat
Dipimpin Ahok, Angka Kemiskinan di Jakarta Meningkat


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan angka kemiskinan di Jakarta pada 2014 meningkat dibanding 2013. Hal ini disampaikan saat pembacaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta.

"Jumlah penduduk miskin di DKl Jakarta pada September 2014 tercatat 412 ribu orang atau 4,09% dari total penduduk. Jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar 371.700 atau 3,72%," kata Ahok, Senin (6/4/2015).

Dari Laporan Pertanggungjawaban itu disimpulkan kondisi ekonomi Jakarta pada sepanjang 2014 memburuk, hal ini bisa dilihat dari beberapa aspek.

Pertama, tingkat pertumbuhan ekonomi. Sepanjang tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Jakarta hanya mampu mencapai 5,95%. Pertumbuhan ekonomi tersebut turun jika dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 6,11%.

Kedua, dari sisi inflasi. Selama tahun 2014 kemarin laju inflasi juga mencapai 8,95%. Laju inflasi tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2013 yang hanya mencapai 8%.

Sedangkan ketiga didasarkan pada jumlah penduduk miskin yang mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang disampaikan Ahok sampai dengan September 2014 jumlah penduduk miskin mencapai 412,7 ribu orang. Jumlah penduduk miskin tersebut meningkat jika dibandingkan pada tahun 2013 kemarin yang hanya mencapai 371,7 ribu orang.

Atas mundurnya ekonomi Jakarta tersebut, Ahok beralasan disebabkan oleh beberapa faktor. Khusus untuk pertumbuhan ekonomi misalnya, Ahok mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh kondisi ekonomi global yang saat ini masih lesu.

"Ekonomi global yang masih dalam proses pemulihan sebabkan eskpor produk Jakarta melambat," kata Ahok.

Sementara itu, untuk inflasi dan meningkatnya angka pengangguran, Ahok mengatakan, kondisi tersebut disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga BBM dan tarif listrik yang dilakukan oleh pemerintah pusat pada akhir tahun lalu. "Itu telah memicu kenaikan harga barang di seluruh sektor ekonomi, itu mendorong inflasi dan berakibat pada kenaikan angka garis kemiskinan," katanya.

sumber : piyungan online
0
2.4K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.