HARAKIRI RITUAL PENEBUS RASA MALU

Beranda

...

Sejarah & Xenology
HARAKIRI RITUAL PENEBUS RASA MALU

dznrgd

15-05-2013 07:16

HARAKIRI RITUAL PENEBUS RASA MALU

Harakiri, mungkin yang teringat di kepala agan adalah bunuh diri. Ane terinspirasi buat thread tentang harakiri karna, ane melihat slah satu adegan di film “the last samurai”, dimana seorang prajurit melakukan ritual harakiri dengan menusukkan pisau ke perutnya dan diselesaikan oleh katsumoto sebagai pemenggal kepala prajurit tersebut. Tapi g keliantan gan... kehalang pohon.. wkwkkw

Spoiler for nih adegannya gan...:

Kembali ke laptop... eh thread.
Serius nih gan..
Jadi begini gan, harakiri itu terdiri dari dua buah kata yaitu, HARA yang artinya “perut” dan KIRU yang artinya “membelah/membelah”. Jadi harakiri itu adalah ritual bunuh diri dengan cara memotong perut. Tapi sebenarnya mereka memotong perut mereka hingga isi perut mereka keluar gan.. emoticon-Takut

Awalnya harakiri hanya dilakukan oleh orang kalangan miskin, seperti pelayan dan penjaga toko. Tapi seiring dengan waktu para bangsawan dan kelas samurai ikut melakukan ritual harakiri. Samurai lah yang sangat kental dalam budaya harakiri ini, karena mereka sangat menerapkan BUSHIDO dan akan melakukan harakiri apabila mereka kalah dalam suatu pertempuran. Muncul pertanyaan, kenapa sih merekan harus melakukan harakiri bilaterjadi kekalahan? Jadi begini, bangsa jepang adalah bangsa yang sangat menerapkan rasa malu pada diri mereka, ketika terjadi kekalahan mereka akan menganggung malu yang luar biasa dan untuk mengakhiri rasa malu tersebut mereka rela melakukan harakiri.

Ritual harakiri adalah ritual yang sangat suci. Contohnya saja pada saat adegan film “the last samurai”tadi, prajurit tersebut memakai pakaian yng berwarna putih dan ini menunjukkan bahwa ritual harakiri itu sangat disucikan.
Dalam adegan tersebut terdapat seorang pemenggal kepala atau disebut juga dengan kaishakun. Peran kaishakun sangat penting dalam ritual harakiri karna menurut cerita, saat mereka menusukkan pisau atau tanta ke perut, mereka akan merasakan rasa sakit yang amat sakit. Setelah itu mereka akan mengeluarkan ekspresi muka yang menunjukkan rasa sakit luar biasa dan disinilah peran kaishakun sangat penting yaitu untuk mengakhiri penderitaan si korban dan juga agar sang korban tidak menunjukkan ekspresi muka yang kesakitan, sebab itu merupakan hal yang sangat memalukan bagi seorang samurai.

Spoiler for kaishakun:

Alat yang digunakan seorang kaishakun biasanya adalah katana dan dirk. dan sebelum dilakukannya ritual harakiri pedang harus di bersihkan dahulu.

Spoiler for tanta:

Spoiler for katana:

tapi menurut ane gan rasa malu itu amat penting, tapi kalo udah seperti ritual harakiri ini sudah kelewatan batas namanya. kalo klah dalam berperang harusnya sih introspeksi diri ama terus berjuang..

tambahan dari agan lainnya emoticon-Malu (S)

Quote:

Original Posted By Versega►

Lebih baik baca dari sini:
https://en.wikipedia.org/wiki/Harakiri

dan dalemin dalem-dalem pengertiannya apakah itu menyelesaikan masalah atau nda.

Kalo menurut gw, bisa menyelesaikan masalah... yg perlu dipahami adalah:
seppuku was either used voluntarily by samurai to die with honor rather than fall into the hands of their enemies (and likely suffer torture).

Yah pada dasarnya bagi mereka mati bagi mereka, mati bunuh diri yah adalah kehormatan, wong kulturnya begitu, dan musuhnya menganggap hal yg sama juga.

Dan untuk hal ini kita harus memandang dari sisi agama dan budaya mereka bukan dari apa yang pernah di doktrin ke gw (di agama gw juga dilarang untuk bunuh diri)
Menyelesaikan masalah? Masalah apa dulu?
Dalam perang, seorang Warlord yang mungkin menjadi sandera mungkin akan membebankan keluarga atau pimpinan yang dibelanya, atau mungkin malah membuat merosot moral pasukannya.
Karena Harakiri adalah sebuah kehormatan bagi mereka, tentu saja hal ini dapat menyelesaikan masalah yang nantinya dapat terjadi.

Ada juga fungsi lain Harakiri sebagai hukuman
"While the voluntary seppuku described above is the best known form, in practice the most common form of seppuku was obligatory seppuku, used as a form of capital punishment for disgraced samurai, especially for those who committed a serious offense such as unprovoked murder, rape, robbery, corruption, or treason."
Bukankah hukuman yang mengerikan dan tentunya menyelesaikan masalah yang berbahaya?

Menyelesaikan masalah yang hidup dalam budaya seperti itu "YA", tapi tidak dengan budaya kita.

Contoh di zaman modern:
Memang tidak sesadis zaman dulu, dan sekarang rata-rata mereka mengundurkan diri dari jabatannya, meskipun masih ada yang melakukan harakiri (terutama dikalangan Yakuza).
Contoh:Seorang Manager atau Direktur yang melakukan kegagalan atau membuat perusahaan merugi atau seorang Pejabat yang salah membuat kebijakan, tentu saja hal tersebut akan menjadi gunjingan dan tekanan buat sisa hidup dan keluarganya. Dengan melakukan Harakiri, ya sudah masalah selesai, karena melakukan perbuatan terhormat maka dianggap selesai, keluarganya tidak jadi gunjingan lagi, dan yang terjadi malah sebaliknya. See?

Ngomongin soal ini, tidak bisa kita memandang hanya dari satu sisi tanpa memahami sisi yang satunya... setelah mengerti 2-2nya baru dapat disimpulkan Ya atau Tidak, dan mengambil kesimpulan secara netral.

Note: Kalo gada yg menggal ato nembak dari belakang, itu orang yang Harakiri bisa idup ampe berhari-hari baru mati, keq Admiral Chūichi Nagumo di Perang Dunia II

Quote:

Original Posted By admyn►

gw emang caper makanya gw pake akun ini emoticon-Metal

:

harakiri itu lebih dilakukan karena si pelaku kesian sama keluarganya. Di jepang jaman samurai ketika samurai berbuat kesalahan yang memalukan dan ga mati yang naggung malu bukan dia aja tapi anak dan istrinya, dan ketika dia mati bukan karena harakiri atau dibunuh sama musuhnya, yang bakalan mati bukan dia aja tapi seluruh keluarganya sampa bayi-bayinya, dan rumahnya dibakar dan pala keluarganya di pajang dirumah yang dibakar itu.
Buat hindarin dendam dari si keluarga.

Jadi kenapa harakiri lebih terhormat salah satunya karena itu. Menyalamatkan seluruh keluarganya

Begitu tong emoticon-fuck2

Quote:

Original Posted By tiptop►

kalo ane ga salah namanya Jigai (自害) atau jisatsu (自殺)

Ritual bunuh diri ini dilakukan oleh para wanita dari keluarga kaum ksatria samurai dengan cara memotong urat nadi mereka dengan satu kali tebasan pisau tanto atau kaiken. Pemilihan cara bunuh diri dan pisau yang digunakan agar kematian datang lebih cepat tanpa melalui rasa sakit terlebih dahulu. Dengan demikian, wajah dari mayat wanita yang telah melakukan jigai akan tetap terlihat biasa saja tanpa ekspresi kesakitan, tidak seperti kaum pria yang wajah mayatnya akan seram karena ekspresi kesakitan ketika melakukan ritual seppuku. Sehingga, kehormatan dan keanggunan seorang wanita tetap terpancar dari wajahnya walaupun ia telah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

INGAT GAN KASI emoticon-Blue Guy Cendol (L)