- Beranda
- The Lounge
[KISAH] Sopir Bus, Mendirikan Sekolah Madrasah Gratis di Bima
...
TS
ahmah.godo
[KISAH] Sopir Bus, Mendirikan Sekolah Madrasah Gratis di Bima
Selamat
Sore,Siang,Pagi,ataupun Malam Agan-Agan sekalian
Semoga Agan2 semua dalam keadaan sehat wal afiat Amiin.
ABIS BACA TRIT INI,SEMOGA AGAN2 SEKALIAN SUDI UNTUK
ATAUPUN
MAKASIH GAN,, CIEEE,, HATE
Tapi
UTAMAKAN UNTUK
Semoga
TRIT ini Nggak ,
Sore,Siang,Pagi,ataupun Malam Agan-Agan sekalian
Semoga Agan2 semua dalam keadaan sehat wal afiat Amiin.
ABIS BACA TRIT INI,SEMOGA AGAN2 SEKALIAN SUDI UNTUK
ATAUPUN
MAKASIH GAN,, CIEEE,, HATE
Tapi
UTAMAKAN UNTUK
Spoiler for .:
Semoga
TRIT ini Nggak ,
Quote:
"
saya hanya tamatan SMA tak mengerti apa itu pendidikan.. akan tetapi dgn tekad yg kuat..ikhlas, sy ingin mencetak Doctor2 handal dan bahkan Profesor dri sekolah yg saya rintis.. merdeka.... merdeka dari penindasan... merdeka..dari pengucilan By: Alan
"Quote:
Tidak ada yang istimewa dari lelaki ini, seorang sopir bus malam ini. Namanya Alan, berbadan besar dan berambut gondrong. Namun Alan adalah Inspirator sekaligus Motivator bagi banyak orang. Sebagai Sopir Bus Malam, dalam satu kali jalan PP (Pulang Pergi) Bima - Mataram, ia hanya diupah sebesar Rp 250.000. jarak Bima (Sumbawa) – Mataram (Lombok) adalah 460 km.
Atau jika ditempuh dengan menggunakan jalan darat, setidaknya menghabiskan 9 – 12 jam waktu tempuh transportasi umum. Ditengah profesinya sebagai seorang Sopir Bus malam, yang diupah hanya kurang lebih 2 – 4 juta per bulan. Namun sebagian dari upah yang didapat, ia sisihkan untuk gaji guru di sekolah yang ia bangun.
Sekolah yang ia bangun diatas tanahnya sendiri, sekolah yang ia biayai sendiri. Ia menggaji guru pengajar dari upah sebagai seorang Sopir Bus Malam. Sekolah itu bernama MIS (Madrasyah Ibtidaiyah Swasta) Darul Ulum.
Sekolah tersebut dibangun sejak tahun 2009, hingga saat ini sudah berjalan 5 tahun. Siswa MIS Darul Ulum berjumlah 68 orang. Jumlah tersebut dari kelas 1 hingga kelas 5. Tahun depan (2015), MIS Darul Ulum akan melaksanakan ujian bagi siswanya mulai tahun depan. Sebagai pengakuan atas status Lulusan MIS Daru Ulum, Alan sedang berusaha untuk melakukan komunikasi dengan MIN (Madrasyah Ibtidaiyah Negeri) terdekat guna menerima keikutsertaan siswanya untuk UN melalui ujian persamaan bersama MIN terdekat.
Atau jika ditempuh dengan menggunakan jalan darat, setidaknya menghabiskan 9 – 12 jam waktu tempuh transportasi umum. Ditengah profesinya sebagai seorang Sopir Bus malam, yang diupah hanya kurang lebih 2 – 4 juta per bulan. Namun sebagian dari upah yang didapat, ia sisihkan untuk gaji guru di sekolah yang ia bangun.
Sekolah yang ia bangun diatas tanahnya sendiri, sekolah yang ia biayai sendiri. Ia menggaji guru pengajar dari upah sebagai seorang Sopir Bus Malam. Sekolah itu bernama MIS (Madrasyah Ibtidaiyah Swasta) Darul Ulum.
Sekolah tersebut dibangun sejak tahun 2009, hingga saat ini sudah berjalan 5 tahun. Siswa MIS Darul Ulum berjumlah 68 orang. Jumlah tersebut dari kelas 1 hingga kelas 5. Tahun depan (2015), MIS Darul Ulum akan melaksanakan ujian bagi siswanya mulai tahun depan. Sebagai pengakuan atas status Lulusan MIS Daru Ulum, Alan sedang berusaha untuk melakukan komunikasi dengan MIN (Madrasyah Ibtidaiyah Negeri) terdekat guna menerima keikutsertaan siswanya untuk UN melalui ujian persamaan bersama MIN terdekat.
Spoiler for Penampakan sekolahnya gan dr depan:
Quote:
MIS Darul Ulum yang dibangun sederhana olehnya dikepalai oleh Sutamin, S.Pd. seorang perempuan jebolan STKIP. MIS Darul Ulum ini dibantu oleh 8 tenaga pengajar yang secara sukarela mengajar di sekolah itu dengan upah ‘mana-mana saja’. Karena keterbatasan yang dimiliki, Sekolah ini hanya memiliki 4 lokal kelas belajar, yaitu 3 ruang kelas dan 1 ruang guru merangkap ruang kepala sekolah. Waktu belajar pun dibagi dua, kelas 1 – 3 belajar dipagi hari hingga menjelang siang, sedangkan kelas 4 dan 5 belajar siang hingga sore.
Alan sendiri sesungguhnya tidak bersekolah tinggi, karena keterbatasan ekonomi keluarga, ia hanya duduk hingga SMA saja. Lalu ia bekerja untuk membantu ekonomi keluarga sebagai seorang Kornet Truck. Kemudian dipercaya sebagai Sopir truck dan Fuso, pindah menjadi Supir Bus dengan trip Bima – Jakarta dan kini pindah armada bus dengan trip Bima – Mataram seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Karena pengalaman hidupnya dari daerah yang satu ke daerah yang lain sebagai seorang supir Bus AKAP maupun AKDP dan mirisnya melihat perkembangan pergaulan remaja masa kini, Alan pun membangun sekolah Agama, MIS Darul Ulum di dusun Tololai Desa Mawu kecamatan Ambalawi Kab Bima.
Berbekal tanah warisan orang tua seluas 10 are dipinggir jalan lintas kecamatan (Ambalawi - Wera) yang berhadapan dengan laut, Alan kemudian memutuskan untuk menggunakan sebagian dari uang tabungannya selama menjadi supir untuk membangun sekolah Agama yang berdinding bedek.
Alan sendiri sesungguhnya tidak bersekolah tinggi, karena keterbatasan ekonomi keluarga, ia hanya duduk hingga SMA saja. Lalu ia bekerja untuk membantu ekonomi keluarga sebagai seorang Kornet Truck. Kemudian dipercaya sebagai Sopir truck dan Fuso, pindah menjadi Supir Bus dengan trip Bima – Jakarta dan kini pindah armada bus dengan trip Bima – Mataram seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Karena pengalaman hidupnya dari daerah yang satu ke daerah yang lain sebagai seorang supir Bus AKAP maupun AKDP dan mirisnya melihat perkembangan pergaulan remaja masa kini, Alan pun membangun sekolah Agama, MIS Darul Ulum di dusun Tololai Desa Mawu kecamatan Ambalawi Kab Bima.
Berbekal tanah warisan orang tua seluas 10 are dipinggir jalan lintas kecamatan (Ambalawi - Wera) yang berhadapan dengan laut, Alan kemudian memutuskan untuk menggunakan sebagian dari uang tabungannya selama menjadi supir untuk membangun sekolah Agama yang berdinding bedek.
Spoiler for Penampakan d dalam kelas gan:
Quote:
Tahun pertama sekolahnya dibuka, murid yang mendaftar tidak sampai 15 anak, dan guru pengajar pun baru berjumlah 2 orang, itupun dari keluarga dekatnya. Awalnya sangat sulit baginya untuk mengajak beberapa sarjana pendidikan yang menganggur disekitar desanya untuk mengajar di MIS Darul Ulum. Akhirnya ada 2 warga alumni PGSD yang mau mengajar.
Kini, MIS Darul Ulum yang ia bangun telah memiliki 68 Siswa. SD terdekat di desa tersebut hanyalah SDN Tololai, berjarak 1 km dari MIS Darul Ulum. Sedangkan MIN hanya ada di ibu Kota Kecamatan yang jaraknya lebih kurang 4 km. Setiap tahun ajaran baru, siswa yang mendaftar di MIS Darul Ulum, meningkat. Hal ini karena di bebaskannya seluruh pembayaran (Pendidikan Gartis) dari awal sekolah hingga Kelulusan.
Sejak berdiri dan melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), baru tahun lalu MIS Darul Ulum mendapatkan bantuan dana BOS, itupun tidak seberapa. Hanya cukup untuk membayar pembuatan seragam sekolah bagi siswa dan untuk upah pengajar selama beberapa bulan saja.
Alan menggratiskan biaya pendidikan dan seragam sekolah agar para orang tua yang memiliki anak umur SD di dusun Tololai mau menyekolahkan anaknya. Sebab, tabiat masyarakat Tololai dan sebagian besar masyarakat pesisir di Negeri ini, lebih mendorong anak-anaknya untuk membantu pekerjaan orang tua di laut sebagai nelayan daripada membuang-buang uang untuk sekolah. Namun seiring waktu berlalu dan usaha keras Alan untuk meyakinkan para orang tua, membuahkan hasil. Hampir semua anak-anak seumuran SD di Tololai bersekolah. Baik di SDN Tololai maupun di MIS Darul Ulum.
Kini, MIS Darul Ulum yang ia bangun telah memiliki 68 Siswa. SD terdekat di desa tersebut hanyalah SDN Tololai, berjarak 1 km dari MIS Darul Ulum. Sedangkan MIN hanya ada di ibu Kota Kecamatan yang jaraknya lebih kurang 4 km. Setiap tahun ajaran baru, siswa yang mendaftar di MIS Darul Ulum, meningkat. Hal ini karena di bebaskannya seluruh pembayaran (Pendidikan Gartis) dari awal sekolah hingga Kelulusan.
Sejak berdiri dan melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), baru tahun lalu MIS Darul Ulum mendapatkan bantuan dana BOS, itupun tidak seberapa. Hanya cukup untuk membayar pembuatan seragam sekolah bagi siswa dan untuk upah pengajar selama beberapa bulan saja.
Alan menggratiskan biaya pendidikan dan seragam sekolah agar para orang tua yang memiliki anak umur SD di dusun Tololai mau menyekolahkan anaknya. Sebab, tabiat masyarakat Tololai dan sebagian besar masyarakat pesisir di Negeri ini, lebih mendorong anak-anaknya untuk membantu pekerjaan orang tua di laut sebagai nelayan daripada membuang-buang uang untuk sekolah. Namun seiring waktu berlalu dan usaha keras Alan untuk meyakinkan para orang tua, membuahkan hasil. Hampir semua anak-anak seumuran SD di Tololai bersekolah. Baik di SDN Tololai maupun di MIS Darul Ulum.
Spoiler for Tampak Deapn menyeluruh:
Quote:
Selain kekurangan ruang belajar, MIN Darul Ulum juga belum memiliki Perpusatakaan maupun alat peraga. Demikian juga ruang guru dan Toilet sekolah. Sudah beberapa kali diusulkan oleh pengajar ke Dikpora Kab Bima maupun Depag kab Bima. Namun belum ada realisasi apa-apa. Menurut Alan, MIS yang ia bangun pernah mendapat bantuan dari Dinsos Kab Bima, itupun hanya cukup untuk membeli bangku, meja belajar dan papan pengajaran. Sebelumnya, bangku dan meja belajar yang dimiliki adalah yang dibuat seala kadarnya oleh Alan dan dibantu oleh beberapa wali murid dan guru pengajar pada awal 2010 yang lalu.
Hingga saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah daerah maupun Departemen Agama untuk MIS Darul Ulum yang masih berdinding bedek dan beratap seng ini. Bagi guru pengajar, KBM tetap berjalan seperti biasa meski masih banyak kekurangan disana sininya. Demikian pula 68 Siswa yang belajar di MIS Darul Ulum ini, tetap semangat untuk tetap bersekolah meski tidak senyaman di SDN yang berada diujung utara dusun itu.
Soekarno pernah mengatakan “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. Itulah yang menjadi ‘pegangan’ dan penyemangat bagi Alan dan para guru Pengajar di MIS Darul Ulum tersebut dalam mencerdaskan generasi masa depan Dusun Tololai Desa Mawu, hingga saat ini.
Hingga saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah daerah maupun Departemen Agama untuk MIS Darul Ulum yang masih berdinding bedek dan beratap seng ini. Bagi guru pengajar, KBM tetap berjalan seperti biasa meski masih banyak kekurangan disana sininya. Demikian pula 68 Siswa yang belajar di MIS Darul Ulum ini, tetap semangat untuk tetap bersekolah meski tidak senyaman di SDN yang berada diujung utara dusun itu.
Soekarno pernah mengatakan “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. Itulah yang menjadi ‘pegangan’ dan penyemangat bagi Alan dan para guru Pengajar di MIS Darul Ulum tersebut dalam mencerdaskan generasi masa depan Dusun Tololai Desa Mawu, hingga saat ini.
Quote:
KEBETULAN BELIAU SATU DAERAH DENGAN ANE GAN, BERITA INI SUDAH LAMA SIH D EKSPOS TEMAN FB, CUMAN BELIAU BARU D LIRIK PUBLIK SKRG
Spoiler for Sumber:
Quote:
UPDATE GAN
BELIAU BARU2 INI MENDAPATKAN NOMINASI, DAN AKHIRNYA BELIAU Dihadapan kurang lebih 1.000 undangan se-Indonesia, Alan menyisihkan 200 peserta lainnya. Dinobatkan Sebagai Pejuang Pendidikan
BAGI AGAN2 INGIN BERKONTRIBUSI LANGSUNG DAN ATAUPUN BERKENALAN DENGAN BELIAU..
INI GAN fb nya beliau.. FB OM ALAN
ATAU JUGA BISA MENGHUBINGI SAHABAT BELIAU. FB RANGGA BABUJU
Kata Kaskuser
Quote:
Original Posted By sikangdamien►Hampir nangis nih Gan..
Duit ada, hidup serba kecukupan, tapi ga bisa kasih manfaat bagi orang lain ..
Kalau mau nyumbang kemana Gan..
Duit ada, hidup serba kecukupan, tapi ga bisa kasih manfaat bagi orang lain ..
Kalau mau nyumbang kemana Gan..
Quote:
Original Posted By Tonny74►Subhanallah.......
Salut buat Bang Alan, ceritanya inspiratif sekali. Gan ahmah.godo kalo bisa ane titip pesan/saran buat Bang Alan dan pengurus MIS Darul Ulum, kan kebetulan agan satu daerah dengan beliau. Berdasarkan pengalaman ane selama ini, kebetulan juga isteri ane juga seorang guru (TK) sekaligus merangkap kepala TK yang pada tahun 2012 dibuka untuk kalangan masyarakat menengah kebawah secara gratis oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan di Kabupaten tempat ane tinggal. Yang namanya sekolah gratis otomatis biaya operasional proses KMB juga apa adanya, tapi sebetulnya ada cara untuk mendapatkan biaya pembangunan dan biaya operasional dari Pemerintah Daerah yang biasanya bisa diajukan kepada Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati) lewat Biro/Bagian Kesra yang berupa Bantuan Dana Hibah (Dana Bansos), biasanya prosedurnya kita harus mengajukan Proposal Awal permohonan bantuan dana hibah (dimasukkan pada tahun ini, paling lambat klo gak salah sekitar bulan September) ntar digodok di DPRD dan pada tahun depan Insya Allah setelah diajukan Proposal Pencairan bantuan dana hibah udah dapat dana untuk pembangunan dan biaya operasional (besaran dana tergantung kebijakan pemerintah setempat).
Sedangkan untuk pengajuan Proposal Bantuan Dana Hibah tersebut biasanya kita harus melampirkan :
1. Proposal usulan permohonan bantuan dana hibah, biasanya terdiri dari :
a. Surat permohonan bantuan dana yang ditandatangani : Ketua, Sekretaris, bendahara sekolah dan diketahui Lurah/Kades dan Camat setempat;
b. Proposal usulan permohonan bantuan dana berisi :
- Latar belakang;
- Maksud dan Tujuan;
- Rencana Kegiatan;
- Usulan Rencana Anggaran Biaya (yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris sekolah) ;
- Penutup.
c. Melampirkan SK (Keputusan tentang kepengurusan yang masih berlaku);
d. Foto copy KTP Ketua, Sekretaris dan bendahara ;
e. Surat keterangan terdaftar di Badan Kesbangpol/Bag. Ormas (tergantung daerah masing-masing);
f. Foto copy buku Rekening Bank an. Organisasi/lembaga.
Demikian sedikit saran dan juga sedikit informasi dari ane, moga aja kedepannya bisa membantu dalam hal pelaksanaan proses KMB di sekolah milik Bang Alan, mohon maaf kalo ane komennya terlalu panjang, namun ane hanya pengen share pengalaman ane selama ini membantu isteri ane untuk mendapatkan biaya operasional di sekolah, selain itu juga untuk guru, coba cari informasi di Dinas Pendidikan setempat masalah Dana Insentif Tenaga Pendidik.
Sekian dari ane, titip salam buat Bang Alan + Tenaga pengajarnya dan salut buat mereka
Sorry sekali lagi gan kalo ane terlalu panjang komennya.....
bagi yang berkenan, tolong timpukin ane
Gan, tolong taroh pejwan kalo berkenan
Salut buat Bang Alan, ceritanya inspiratif sekali. Gan ahmah.godo kalo bisa ane titip pesan/saran buat Bang Alan dan pengurus MIS Darul Ulum, kan kebetulan agan satu daerah dengan beliau. Berdasarkan pengalaman ane selama ini, kebetulan juga isteri ane juga seorang guru (TK) sekaligus merangkap kepala TK yang pada tahun 2012 dibuka untuk kalangan masyarakat menengah kebawah secara gratis oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan di Kabupaten tempat ane tinggal. Yang namanya sekolah gratis otomatis biaya operasional proses KMB juga apa adanya, tapi sebetulnya ada cara untuk mendapatkan biaya pembangunan dan biaya operasional dari Pemerintah Daerah yang biasanya bisa diajukan kepada Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati) lewat Biro/Bagian Kesra yang berupa Bantuan Dana Hibah (Dana Bansos), biasanya prosedurnya kita harus mengajukan Proposal Awal permohonan bantuan dana hibah (dimasukkan pada tahun ini, paling lambat klo gak salah sekitar bulan September) ntar digodok di DPRD dan pada tahun depan Insya Allah setelah diajukan Proposal Pencairan bantuan dana hibah udah dapat dana untuk pembangunan dan biaya operasional (besaran dana tergantung kebijakan pemerintah setempat).
Sedangkan untuk pengajuan Proposal Bantuan Dana Hibah tersebut biasanya kita harus melampirkan :
1. Proposal usulan permohonan bantuan dana hibah, biasanya terdiri dari :
a. Surat permohonan bantuan dana yang ditandatangani : Ketua, Sekretaris, bendahara sekolah dan diketahui Lurah/Kades dan Camat setempat;
b. Proposal usulan permohonan bantuan dana berisi :
- Latar belakang;
- Maksud dan Tujuan;
- Rencana Kegiatan;
- Usulan Rencana Anggaran Biaya (yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris sekolah) ;
- Penutup.
c. Melampirkan SK (Keputusan tentang kepengurusan yang masih berlaku);
d. Foto copy KTP Ketua, Sekretaris dan bendahara ;
e. Surat keterangan terdaftar di Badan Kesbangpol/Bag. Ormas (tergantung daerah masing-masing);
f. Foto copy buku Rekening Bank an. Organisasi/lembaga.
Demikian sedikit saran dan juga sedikit informasi dari ane, moga aja kedepannya bisa membantu dalam hal pelaksanaan proses KMB di sekolah milik Bang Alan, mohon maaf kalo ane komennya terlalu panjang, namun ane hanya pengen share pengalaman ane selama ini membantu isteri ane untuk mendapatkan biaya operasional di sekolah, selain itu juga untuk guru, coba cari informasi di Dinas Pendidikan setempat masalah Dana Insentif Tenaga Pendidik.
Sekian dari ane, titip salam buat Bang Alan + Tenaga pengajarnya dan salut buat mereka
Sorry sekali lagi gan kalo ane terlalu panjang komennya.....
bagi yang berkenan, tolong timpukin ane
Gan, tolong taroh pejwan kalo berkenan
0
65K
Kutip
689
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya