Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Terbongkar, Pabrik Nata De Coco Dioplos Pupuk ZA
Terbongkar, Pabrik Nata De Coco Dioplos Pupuk ZA
Rabu, 1 April 2015 | 10:23 WIB
Tribun Jogja/Santo Ari

Polres Sleman membongkar produksi pangan dengan bahan tambahan pupuk ZA. Produk industri rumahan yang berada di bangunan bekas SD N Semarang 3, Sidomulyo, Godean, Sleman tersebut menghasilkan olahan nata jeli (nata de coco) yang terbuat dari endapan air kelapa.

SLEMAN, KOMPAS.com - Aparat Polres Sleman membongkar produksi olahan nata jeli (nata de coco) yang terbuat dari endapan air kelapa, dan dicampur dengan pupuk ZA. Aktivitas itu ditemukan di sebuah industri rumahan yang berada di bangunan bekas SDN Semarang 3, Sidomulyo, Godean, Sleman.

Kepala Polres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen yang datang di lokasi tersebut menuturkan, sebelumnya polisi mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya kegiatan pabrik rumahan yang memproduksi nata de coco dengan bahan tambahan pupuk ZA.

Berbekal informasi tersebut, penyidik lantas melakukan penyelidikan. "Pupuk Za ini pupuk untuk tanaman, bukan dicampur dalam makanan untuk dikonsumsi," tegas Faried, Selasa (31/3/2015) kemarin.

Selanjutnya, aparat kepolisian menutup pabrik tersebut, dan akan berkoordinasi dengan Badan POM DIY dalam pemeriksaan kandungan di dalam produk pangan tersebut.

Menurut Zullies Ekawati, Pakar Farmakologi UGM, ZA adalah ammonium sulfat yang dibutuhkan sebagai sumber nitrogen untuk nutrisi bagi bakteri acetobacter xylinium. Nah, bakteri tersebutlah yang lalu digunakan dalam proses fermentasi sari kepala menjadi nata de coco.

Sebenarnya, penggunaan ZA dalam pembuatan nata de coco tidak bermasalah, sepanjang jumlahnya tidak lebih dari satu persen. Artinya dalam 100 liter tidak boleh melebihi satu kilogram. Hal ini karena dalam proses pencucian setelah fermentasi selesai, bakteri akan hilang.

Namun, terkait kasus yang terjadi di Sleman, ZA yang dipakai bukan ZA yang khusus untuk makanan. Ammonium sulfat yang dipakai seharusnya menggunakan ZA yang nutrition grade, bukan ZA yang untuk pupuk. Walaupun secara subtansi senyawanya sama.

SUMBER
.......

Pertanyaannya: Apakah bisa industri rumahan di Indonesia bisa menghasilkan nata de coco tanpa katalis ZA?


Quote:


Quote:


Ambang batas standard Depkes dan BPPOM tentang kadar bahan kimia tersebut yang diizinkan dipakai dan masih aman dikonsumsi oleh manusia :
  • Takaran pupuk ZA yang dapat menyebabkan keracunan adalah : 3000 mg/kg
  • Pemakaian dengan takaran : 90 liter air @ 250 ml pupuk ZA : 0,89 gr/cc = 0,89 gr/ml
  • Jadi, ZA yang dipakai permentasi = 0,89 x 250 = 222.4 gr
  • Kandungan ZA pada proses permentasi = 222,4 x 1000/90 = 2.472 mg/kg

(dalam perhitungan kimia, 1 ml air dianggap sama dengan 1 mg karena air memiliki berat jenis 1 kg/liter), jadi masih jauh dibawah 3000 mg/kg.
Diubah oleh mat_indon 01-04-2015 11:57
0
7.4K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.