Jakarta -
Jajang, sopir bus Transjakarta tiba-tiba muncul di hadapan wartawan. Ia membantah telah melawan petugas dan menolak menyerahkan surat-surat kendaraan kepada anggota Ditlantas Polda Metro Jaya, Brigadir M setelah dikatakan hampir menabrak pengendara sepeda motor di kawasan Semanggi, pada Selasa(24/3).
Ia mengaku saat itu dirinya sedang mengemudikan Bus Transjakarta dan tidak memiliki persoalan dengan pengendara motor
“Tetapi sudah diselesaikan dan clear dan kami pun diarahkan komandannya untuk melanjutkan perjalanan,” kata Jajang di kantor Subditgakum, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin(30/3).
Menurut Jajang, keributan tersebut hanya semata-mata kesalahpahaman. Kedepan, kata Jajang dirinya akan menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.
“Kronologisnya terjadi miskomunikasi. Mengenai surat-surat, sisi sebelah kanan saya ada satu petugas minta surat-surat. Sementara saya bertanya permasalahannya apa, dari sisi kiri saya gedor-gedor pintu. Karena situasi sudah ramai di belakang, sudah macet,” jelas Jajang.
Sementara itu, Kasubditgakum AKBP Hindarsono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Transjakarta untuk menangani persoalan tersebut.
“Kita sudah sampaikan kepada pihak Transjakarta, apa pun terlibat kecelakaan baik Transjakarta sebagai korban atau tersangka, maka surat-surat wajib diserahkan kepada petugas,” kata Hindarsono.
Menurut Hindarsono, petugas yang ada di lapangan terpancing, sehingga tidak dapat mengendalikan emosinya.
“Berapa kali Polda Metro Jaya melakukan penertiban, setahun 70 ribu penindakan di jalur busway baik roda dua dan roda empat. Pada umumnya pemakai jalur busway, menyampaikan terburu-buru. Berangkat lebih awal, dan jangan lewat jalur busway,” jelas Hindarsono.
Sumber
Nah terus siapa dong yang salah yang ini ngaku gak salah yang disana ngaku gak salah