Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

laopan8Avatar border
TS
laopan8
Ahok, "Unit Sapi Betawi" dan Ketakutan Jaya Suprana Atas Kerusuhan Rasial
Melalui koran Sinar Harapan, Jaya Suprana (Phoa Kok Tjiang) yang merupakan pendiri dan ketua Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menuliskan sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Zhong Wanxue) alias Ahok. Surat yang dimuat pada Rabu, 25 Maret 2015 itu awalnya menceritakan kekaguman seorang Jaya Suprana terhadap sepak terjang Ahok yang melawan korupsi. Namun selanjutnya ia mengungkapkan kegetirannya terhadap masalah rasial di Indonesia.

Jaya Suprana mengingatkan Ahok atas kerusuhan-kerusuhan yang berlatar belakang SARA khususnya yang mengintimidasi keturunan Cina atau Tionghoa. Dari peristiwa G-30-S PKI, kerusuhan rasial tahun 80an di Semarang, dan terakhir kerusuhan besar tahun 98 di nusantara. Jaya Suprana adalah seorang keturunan Tionghoa, sama seperti Ahok.

Jaya Suprana mewanti-wanti Ahok atas sikap dan kata-katanya yang membuat orang membencinya. Ahok sebagai seorang pejabat publik dari warga minoritas Tionghoa sering dijadikan representasi atas etnisnya. Salah kaprah memang. Tapi generalisasi itu nyata ada pada sebagian masyarakat dan mengkhawatirkan. Melalui surat itu Jaya Suprana meminta Ahok agar menjaga kata-kata dan tingkah lakunya demi keamanan warga keturunan.

Apa yang diperingatkan oleh Jaya Suprana ini harusnya dicamkan benar oleh Ahok. Sayangnya Ahok seperti bebal dan masa bodoh atas nasehat orang. Ia terus memperlihatkan sikap yang tidak disukai khalayak, bahkan kata-katanya menyerempet SARA yang menyinggung etnis tertentu.

Saat berkunjung ke PT Karya Anugrah Rumpin di Kecamatan Rumpin Bogor 27 Maret 2015 lalu, Ahok memberi nama seekor anak sapi yang lahir dengan "USB" yang ia jelaskan kepanjangannya adalah "Unit Sapi Betawi."

Sontak saja Ahok didemo oleh warga betawi. Pada senin 30 Maret 2015 kantornya di Balai Kota Jakarta didemo oleh masyarakat yang menamakan diri Masyarakat Anti Rasis (MARS). Mereka memprotes sikap Ahok dan menilai Ahok telah bersikap rasis.

Andai kata Ahok hanya mengucapkan kata-kata yang tidak pantas di media umum, tidak ada suku pribumi tertentu yang tersinggung. Tapi membawa-bawa nama Betawi untuk nama seekor anak sapi, jelas membuat orang Betawi marah.

Nama USB sendiri dikait-kaitkan dengan salah ucapnya Haji Lulung pada pertemuan antara gubernur dengan DPRD Jakarta beberapa waktu lalu. Haji Lulung bermaksud menyebut UPS, tapi beberapa kali salah ucap menyebut USB. Dan perlu diketahui, Haji Lulung adalah seorang putra Betawi asli.

Bukankah Ahok tidak nyaman disamakan dengan pedagang Glodok oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi? Ahok menyangka sebutan itu berbau rasisme. Lalu bagaimana dengan penamaan Unit Sapi Betawi? Apakah Ahok tidak merasa itu juga rasisme?

Yang dikhawatirkan dari tingkah tak senonoh Ahok ini adalah kerusuhan antar etnis seperti yang ditakutkan Jaya Suprana. Tapi semoga tidak, warga Betawi di Jakarta semakin terdidik dan tidak akan menggeneralisasi perbuatan Ahok itu sebagai representasi perbuatan etnis Tionghoa. Semoga, semoga, semoga kekhawatiran Jaya Suprana tidak terjadi. Amiin ya Allah.


http://www.islamedia.co/2015/03/ahok...ce=twitterfeed
0
8.2K
92
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.