Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

my.7upmeAvatar border
TS
my.7upme
[Real] Beliau Bisa Membaca Pikiranku!
Perkenalkan saya masih pelajar tingkat MTsN kelas pucuk klimaks kelulusan, di salah satu kota yang agak ndeso2, tapi cukup trkenal akan adanya ulama2 besar dan Ulama2 yg brjuang di waktu jaman kemerdekaan. Bisa di sebut kota Santri yang cukup terkenal. Di sini saya mau mengeluarkan uneg2 saya, skaligus kejadian2 yg saya alami. Saya di sini bukan santri, melainkan seorang anak yg ingin jadi santri tidak trcapai(sedihnya) di krna kan ortu tidak merestui aka tidak membolehkan. Entah, alasan apa yg cukup bisa masuk di akal. Alasan2 ortu saya gk ngebolehin jadi santri. Takutnya, ntar saya ngerokok, nakal, liar, dan korban NII atau Sekawannya(Korban "information bias" aka media). Karna rumah ane deket dengan pondok2, dan ortu ane sering ngeliat santri2 pondok, ngeroko , nakal.dll. Mungkin itu yg men-doktrin pikirannya. Tapi Dalam hati ane ini cukup mnjadikan "Pernyataan Bodoh Darimana ini?". Kan setiap Individu berbeda jangan di samakan semua. Jangan di ibaratkan api membakar kertas, terbakar di sisi satu, hanguslah smua. Tapi Masih ingin Merujuk dengan kiasan itu dan membernakannya. Oke! Saya akan meluruskannya. Konotasi yang benar dari kata "kertas" ialah individualis, bukan mencakup organisasi atau kelompok. Kalau saya mengibaratkan kelompok ialah sebuah sampul dari buku yang berisi kertas(individu), tiap lembar kertas memiliki coretan yang berbeda-beda. Dan Sampul Memberikan Label, yang sesuai dengan interdisipliner, Bulpen atau Pensil menuliskan Sesuai dengan aturan dalam tiap bidang studinya.
Saya Berikan Kutipan "Orang Yang Beriman dan Sholeh, ibaratkan EMAS. Di Manapun EMAS itu berada, Entah di tempat sampah, sungai, got, tempat kotor.dll EMAS Tetap Berharga Dan Mahal". Ya! Jadi orang Beriman, meskipun berada di tempat negative aka maksiat. Tidak akan pernah menggoyahkan keteguhan hatinya, dan selalu menjaga dirinya dari noda dosa.
Dan Cukup Sekian Intro-nya. Kembali ke Point Judulnya.

Pada jaman dulu, waktu saya masih kelas 1 MTsN semester 1. Kelakuan saya masih minus, bisa di katakan nakal. tapi cakupan nakal wajar di usianya. Otak masih cekak dalam agama. Saya Sering baca2 debat agama di forum2. Mereka saling me-counter pendapat dan sangkaan. Iman dan Pemikiran saya mulai merasakan guncangan2an, bertanya2 "oh! Ya kok di islam bisa gini ya, gk sesuai.dll". Pola pikir saya mulai teracuni dengan doktrin2 debat yg bsa di katakan invalid sebenarnya.
Saya berusaha merileks-kan pikiran. Pada suatu hari, nenek saya mengajak saya ke tempat pengajiannya, yang udah di ikutin nenek saya sejah tahun 90 an sampai sekarang. Daripada main PS di rumah, buang2 waktu.
Saya pun, mengikuti pengajian itu. Dan saya antusias dalam mendengarkan ceramah kyai J. Yang datang di pengajian beliau ada di berbagai kota. Padahal ceramahnya cuman 1,3jam tapi waktu paling banyak buat sholat dan wirid. Mulai magrib sampai jam 21.00 dan jam 21.00 sampai 22:30 buat ceramahnya.

Saya mulai ketagihan untuk ikut pengajian kyai J, tak pernah bolos. Membuat hati dan pikiran saya cerah. Bisa bertemu orang2 baik dan berkumpulnya orang2 alim. Masya allah! Senengnya diri saya. Meskipun tidak ada anak yg seusia saya sma sekali. Kebanyakan sudah bapak2 dan kakek.

Yang bikin saya kagum sma kyai J ialah beliau tdak prnah sekali dpat uang sepersen pun dri pengajiannya. Pernah di kasih sma seorang amplop, beliau menolak. Selalu rendah hati dan di hormati. Dan lain sebagainya, yang tidak bisa sya sebutkan disini.

Entah Percaya atau tidak, di setiap saya datang di pengajian. Saya sering bertanya dalam hati dan pikiran tentang islam, kafir, pacaran, ibadah,debat.dll yang sekiranya membuat saya ragu2. Dan anehnya beliau membahas dan menjelaskan apa yang ada di pikiran saya, tanpa saya menanyakan ke beliau langsung. Dalam kondisi saya pun, tak luput di bahas. Waktu itu saya sakit, saya memaksakan ikut. Karna sakit meriang, msih di bilang kuat. Walpun sya datang telat, dan dapat tempat paling belakang(sedihnya). Dan Anehnya lagi Beliau membahas tentang sakit. Hakikat tentang sakit seperti apa. Dan menyikapinya gimana, semuanya di bahas semua sma beliau. Saya pun berkaca-kaca di buatnya. Padahal yg ikut pengajiannya ada ratusan orang yg datang dari berbagai kota. Mana mungkin beliau memantau gerak gerik sya. Kenal sya aja engga. Dan satu lagi, saya sering ngerekam pengajiannya. dan saya sering menge-play mp3 ceramah beliau di kamar. Keesokannya saya datang ke pengajiannya. Dan beliau memulai ceramahnya, "Percuma tiap hari dengarin ceramah saya lewat tape atau Hp di kamar, tapi tidak menggerakan hati dan pikiran untuk melakukan apa yang di dengarnya" ucap beliau di tengah ceramah. Saya pun bergumam dalam hati "subahanallah, benar yg di katakan beliau, saya sering dengerin ceramahnya di kamar, tpi tidak melakukan apa yg saya dengar". Dan sya merasa beliau bisa membaca pikiran sya.

Ada kejadian lagi yang susah untuk di lupakan, waktu pengajian selesai. Sayapun beranjak untuk pergi pulang. di tengah jalan sya ngeliat cewe cakep(seumuran)
yg juga ikut pengajian, sambil merangkul kitabnya. Sekaligus matanya yang indah itu menatap padaku, sayapun saling menatap dari jarak sekitar 6meteran. Subahanallah! Tiba2 sya terjatuh. Dan saat saya berdiri, cewe itu udah engga ada. Saya pun teringat ucapan kyai J di tengah2 ceramahnya " Jangan Pernah Ngeliat Wanita Dengan Nafsu", dan kebetulan juga topiknya tentang wanita juga.

Manfaat yang saya dapat setelah sekian lama ikut pengajian beliau banyak banget. Membuat diri saya menjadi sabar, taat, menerima apa adanya.dll buku catatan pengajian saya sudah sampai 2 buku, alhamdulillah! Saya sering ikut tahlil atau yasin di desa yg di adakan rutin. mewakili keluarga saya, ayah engga prnah mau ikut. Dan saya jadi suka puasa senin, wlpon lupa tidak sahur. Sya berusaha lanjut puasa untuk tk putus niat. Kalau sya kehilangan jam sholat, sya langsung nangis. Sering ikut sholat tahajud berjamaah di tiap masjid yg mengadakannya. Wlpon sya besoknya sekolah! Dll

Saking kagumnya sama beliau. Saya ingin mengabdi pada beliau(kyai J), mau di jadikan pembantu atau apapun itu. Asal sya bisa "DEKAT" dan menjadi murid beliau.
Titik letak sedih saya pun mulai nampak. Ortu sya engga membolehkan, krna alasan kyak orang susah aja. Memang sih, keluarga sya bercukupan, tpi tujuan sya bkan untuk sesuap nasi. Tapi menyerap ilmu beliau dan berkahnya.
Diubah oleh my.7upme 29-03-2015 06:36
0
2.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.