Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan riset dengan biaya sebesar 14,6 juta US Dollar (atau 190 milliar rupiah) untuk mempelajari lebih dalam mengenai mata uang digital sekaligus bagaimana cara mereka memanfaatkan teknologi desentralisasi tersebut untuk dunia finansial mereka di masa mendatang.

Untuk riset ini, pemerintah akan menggabungkan Research Councils, Alan Turing Institute dan Digital Catapult untuk mengamati kelebihan dan kelemahan mata uang digital tersebut, serta menemukan cara agar cryptocurrencies ini tidak dijadikan alat untuk kegiatan money laundering. Bahkan pemerintah bersedia menghabiskan 10juta euro untuk riset ini supaya berjalan lancar.

Pemerintah berniat untuk mengaplikasikan regulasi anti money laundering kepada semua exchange mata uang digital yang berada di Inggris demi mendukung inovasi cryptocurrency dan menghindari adanya penggunaan mata uang digital untuk kegiatan kriminal. Jika pemerintah bisa menetapkan regulasi yang cocok untuk anti-money laundering, maka akan semakin banyak bank yang mau berkolaborasi dengan bisnis-bisnis yang bergerak di bidang mata uang digital.



Chancellor dan Bank sentral Inggris memang sudah menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi terhadap mata uang digital selama dua bulan terakhir ini. Mereka melihat bahwa teknologi yang ditawarkan mata uang digital seperti Bitcoin merupakan suatu bentuk inovasi yang sangat canggih dan berpotensi untuk merevolusi dunia finansial di masa depan.

Sementara menurut para pengguna Bitcoin di Inggris, termasuk perusahaan-perusahaan exchange atau merchants yang menerima pembayaran via Bitcoin, mereka berharap pemerintah tidak buru-buru meregulasi cryptocurrency. Masyarakat ingin pemerintah benar-benar memahami seluruh konsep yang ada dalam sistem pembayaran terdesentralisasi ini sebelum mengeluarkan peraturan.

Sumber

Asal regulasinya ngga merugikan dan memperibet para bitcoin users, ane setuju