- Beranda
- The Lounge
Sentimen Positif bagi Rupiah
...
TS
faisaleffendi
Sentimen Positif bagi Rupiah
Upaya menahan laju pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai menunjukkan indikasi positif. Setelah pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi, rupiah mulai bergerak positif. Pemerintah menerapkan enam paket kebijakan di bidang fiskal berupa tax allowance untuk perusahaan yang mampu melakukan reinvestasi dengan hasil dividen, penerapan bea masuk antidumping sementara, pemberlakuan bebas visa kunjungan singkat kepada wisatawan, kewajiban penggunaan biofuel hingga 15%, penerapan letter of credit untuk produk sumber daya alam, dan restrukturisasi perusahaan reasuransi domestik.
Fluktuasi rupiah hingga kemarin berada pada rentang yang relatif tipis. Berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, kemarin, sempat menguat ke posisi 13.164 per dolar AS jika dibandingkan dengan hari sebelumnya di level 13.209 per dolar AS. Sejalan dengan itu, ekonom Bank Dunia Ndiame Diop, kemarin, menyebut pelemahan rupiah bukan disebabkan kesalahan pengelolaan ekonomi oleh pemerintah. Itu artinya kebijakan pemerintah sejauh ini, seperti pencabutan subsidi bahan bakar minyak, sudah tepat.
Namun, alih-alih berpuas diri dengan kondisi sesaat yang telah dihasilkan dari berbagai kebijakan itu, pemerintah harus sungguh-sungguh menjaga sentimen positif tersebut. Itu perlu kita ingatkan karena pada dasarnya, prospek perekonomian secara global tidak menggembirakan. Menguatnya perekonomian AS yang ditandai menguatnya nilai tukar dolar AS, yang menjadi penyebab utama melemahnya rupiah dan mata uang dunia lainnya, diperkirakan berlangsung tidak dalam jangka pendek.
Apalagi ekspektasi penguatan dolar AS terus berlangsung di tengah perkiraan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve, akan menaikkan suku bunga acuan pada semester kedua tahun ini. Ekspektasi itu diyakini akan membuat nilai tukar dolar AS menjadi lebih kuat lagi. Di sisi lain, Bank Dunia juga memperkirakan Indonesia sangat sulit mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi tahun ini meski pemerintah telah mengambil langkah dalam perbaikan iklim investasi. Artinya, tahun ini bukanlah tahun yang mudah bagi ekonomi Indonesia, termasuk pula dengan nilai rupiah. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk menjaga momentum agar dalam setiap kesempatan pengambilan kebijakan tercipta sentimen positif yang terus mengangkat nilai tukar rupiah sekaligus meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi.
Setelah enam paket kebijakan di bidang fiskal itu diluncurkan, pemerintah harus mengawal betul implementasinya di lapangan sebab efektivitas kebijakan tersebut kelak akan menciptakan sentimen positif berikutnya. Kita percaya pemerintah akan mampu melakukan hal itu. Tugas Presiden Joko Widodo-lah memimpin pembentukan dan penguatan momentum positif itu. Selain kepemimpinan, kita membutuhkan kreativitas untuk menyatukan seluruh kekuatan agar ekonomi bangsa ini tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Fluktuasi rupiah hingga kemarin berada pada rentang yang relatif tipis. Berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, kemarin, sempat menguat ke posisi 13.164 per dolar AS jika dibandingkan dengan hari sebelumnya di level 13.209 per dolar AS. Sejalan dengan itu, ekonom Bank Dunia Ndiame Diop, kemarin, menyebut pelemahan rupiah bukan disebabkan kesalahan pengelolaan ekonomi oleh pemerintah. Itu artinya kebijakan pemerintah sejauh ini, seperti pencabutan subsidi bahan bakar minyak, sudah tepat.
Namun, alih-alih berpuas diri dengan kondisi sesaat yang telah dihasilkan dari berbagai kebijakan itu, pemerintah harus sungguh-sungguh menjaga sentimen positif tersebut. Itu perlu kita ingatkan karena pada dasarnya, prospek perekonomian secara global tidak menggembirakan. Menguatnya perekonomian AS yang ditandai menguatnya nilai tukar dolar AS, yang menjadi penyebab utama melemahnya rupiah dan mata uang dunia lainnya, diperkirakan berlangsung tidak dalam jangka pendek.
Apalagi ekspektasi penguatan dolar AS terus berlangsung di tengah perkiraan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve, akan menaikkan suku bunga acuan pada semester kedua tahun ini. Ekspektasi itu diyakini akan membuat nilai tukar dolar AS menjadi lebih kuat lagi. Di sisi lain, Bank Dunia juga memperkirakan Indonesia sangat sulit mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi tahun ini meski pemerintah telah mengambil langkah dalam perbaikan iklim investasi. Artinya, tahun ini bukanlah tahun yang mudah bagi ekonomi Indonesia, termasuk pula dengan nilai rupiah. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk menjaga momentum agar dalam setiap kesempatan pengambilan kebijakan tercipta sentimen positif yang terus mengangkat nilai tukar rupiah sekaligus meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi.
Setelah enam paket kebijakan di bidang fiskal itu diluncurkan, pemerintah harus mengawal betul implementasinya di lapangan sebab efektivitas kebijakan tersebut kelak akan menciptakan sentimen positif berikutnya. Kita percaya pemerintah akan mampu melakukan hal itu. Tugas Presiden Joko Widodo-lah memimpin pembentukan dan penguatan momentum positif itu. Selain kepemimpinan, kita membutuhkan kreativitas untuk menyatukan seluruh kekuatan agar ekonomi bangsa ini tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera.
0
887
8
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya