Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lebihbaikdijualAvatar border
TS
lebihbaikdijual
Dilanda kerugian, PERUSAHAAN2 Group Bakrie DIJUAL-JUALIN
Merdeka.com - Bukan rahasia lagi jika kerajaan bisnis milik konglomerat Aburizal Bakrie terbelit masalah utang. Persoalan ini seolah tidak lepas dari sepak terjang kelompok bisnis PT Bakrie & Brothers Tbk.

Selama ini, kelompok usaha Bakrie selalu bisa berkelit dari masalah ini. Caranya hanya dengan cara menjual aset-aset milik anak usaha yang nantinya dijadikan modal untuk membayar utang dan ekspansi perusahaan.

Daftar panjang perusahaan Bakrie yang sudah dilego sahamnya ke investor lain adalah:
Seamless Pipe Indonesia Jaya,
Bakrie Pipe Indonesia,
South East Asian Pipe Indonesia,
South East Asian Pipe,
Bakrie Construction,
Bakrie Building Industries

hingga yang terbaru adalah menjual saham PT Energi Mega Persada Tbk.

Meskipun selalu mencoba mencari celah dan jalan keluar dari persoalan utang, beberapa kali anak usaha grup Bakrie terbentur dengan jalan buntu hingga akhirnya digugat pailit oleh debitur.

Salah satu anak usahanya yang digugat pailit adalah Bakrie Life bergerak di bisnis asuransi. Bakrie Life mengalami gagal bayar pada 2008 sebesar Rp 360 miliar kepada nasabah diamond investa. Seiring perjalanan, utang Bakrie Life kepada nasabah tersisa Rp 270 miliar. Kesulitan likuiditas yang dialami Bakrie Life membuat pihak Bakrie belum juga dapat melunasi utang-utangnya pada nasabah.

Yang terbaru, anak usahanya yang bergerak di bidang properti, PT Bakrieland Development juga digugat pailit oleh The Bank of New York Mellon cabang London terhadap anak usaha Bakrieland yakni BLD Investment Pte yang memiliki utang USD 155 juta.

Persoalan utang yang terus menggelayut kerajaan bisnis Bakrie bukan hal baru. "Sejak 2008 keuangan perusahaan Bakrie sangat parah dan utangnnya sudah besar sekali, tidak menghasilkan keuntungan. Mereka beli aset menggunakan uang utang. Mereka membeli aset dengan harga mahal, ketika aset itu dijual dengan harga murah bukan menutupi utang malah nambah utang," ujar Analis Pasar Modal Kiswoyo Adijoe kepada merdeka.com, Selasa.

Menurutnya, Lilitan utang sudah menjerat hampir di seluruh anak usaha perusahaan Bakrie dan sudah berlangsung selama lima tahun terakhir.

"Sekarang mereka terbentur dengan persoalan ini karena tagihan utangnya besar, yang tagihan kecil juga ada. Karena ini besar aja makanya dipailitkan," ucapnya.

Selama ini, Bakrie bisa berkelit dari jeratan utang. Salah satu yang paling dramatis adalah keberhasilan menghindari bangkrut pada 2011 ketika Bakrie harus membayar utang jatuh tempo USD 1,35 miliar. Caranya meminta jaminan pada Credit Suisse, dengan menjaminkan Bumi Resources dan berani menjanjikan imbal hasil besar bagi debitur.

Namun, bukan berarti perusahaan Bakrie bisa lepas dari jerat utang yang sudah menggurita. "Tidak bakal lunas utang Bakrie. dia itu gali lubang tutup lubang," ucapnya.

Kiswoyo mengakui bahwa strategi Bakrie dalam menjalankan bisnisnya sulit ditebak. Yang sudah jadi rahasia umum, jika sang bigbos yakni Ical tidak menyuntikan dana besar, maka akan sulit menyelamatkan aset-asetnya.

Dia melihat, perusahaan-perusahaan Bakrie tengah dilanda kerugian akibat mengandalkan utang untuk ekspansi bisnisnya. "Mereka membeli aset kemahalan terus belinya pakai utang," katanya

sumber :


Tambahan yang telah dijual (klo gak salah ingat waktu saat pemilu):
- Tol Bakrie (cirebon)
- Bakrie Nirwana
- Proyek rencana Tol Bocini (Bogor Ciawi Sukabumi)


Diubah oleh lebihbaikdijual 17-03-2015 08:29
0
7.8K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.