Aku, Santi dan lubang perawan Tianmen

Beranda

...

Poetry
Aku, Santi dan lubang perawan Tianmen

aris.kristianto

17-02-2015 18:50

Aku, Santi dan lubang perawan Tianmen

Quote:

Aku, Santi dan lubang perawan Tianmen

Dipuncak yang segelap goa Baramban
Di pagi buta yang sedingin sungai lena rusia
Kutau nama mu Santi, begitulah pengakuanmu
Kau datang didepanku dan duduk berjarak hanya sebatas nafas

Dada ranum mu seharum Neroli dari matahari
Sembari merekahkan bibir berbau sedikit alkohol
Hendak saja jemari lentikmu menyingkap kain wangi yang menutup paha
Dan menawarkan aroma lubang Tianmen yang menawan

Tunggu!
tunggu saja hingga pagi merekah, kita harus bicara
dan hanya bicara yang aku punya
berbaringlah sendiri di ranjang atas, dan tak apa aku merengkuh bumi dibawah sini
sambil ingin bicara semuanya denganmu

Pada pagi yang hangatnya di peluk sinaran
Pada wanita yang jalan hidupnya sesempit perawan nya
Hidup menawarkan gelap goa beramban dan terang senja di puncak bromo
Pulang sana pada nafas ibu dan ayahmu yang tak tau lacur mu tadi malam
Buang saja receh hinamu pada dahan kematian tanah penuh belatung
Dan bicara kita tadi malam, adalah rasa yang kembali pada cahaya
Yang tak pernah bosan berpijar walau engkau tak minta

(Puncak Bogor, 18 Februari 2013)

Puisi ini di sadur dari buku harian saya, pas banget dua tahun yang lalu. Saat perusahaan saya bekerja menghadiahi saya dan 11 orang lainnya berlibur ke puncak dan jalan-jalan ke Singapore. Saat dipuncak saya tidak dikonfirmasi bahwa ada hadiah special lainnya yaitu Perempuan teman tidur pada tengah malamnya, sekaligus ini cara mereka ngerjain saya.
Sekitar pukul 00.30 pintu saya diketuk dan ternyata cewek cantik yang saya pikir pelayan mengantar minuman.
Karna dingin sekali saat itu, saya persilahkan dia masuk dan kami ngobrol banyak, ternyata dia perempuan yang baru satu minggu bekerja sebagai 'pelayan malam' dan dia mengaku masih perawan.
Ternyata perusahaan saya membayar mahal 12 perawan yang dipesan untuk kami sebagai bagian dari hadiah, perempuan itu dibayar 5 juta untuk menyerahkan keperawanan nya kepada saya.
Saya bukan sok suci atau apalah, tapi saya belum berpengalaman untuk hal beginian, bahkan jadi sangat iba karena ternyata dia mahasiswi yang kekurangan uang jajan, malam itu hanya kami habiskan untuk mengobrol sampai subuh dan jam 06.30 dia keluar kamar.

Saat ini saya masih berkomunikasi dengan Santi yang bukan nama sebenarnya, dia sudah bekerja sambil kuliah di perusahaan teman Ayah saya seminggu setelah pertemuan dipuncak itu dan kata mereka dedikasinya bagus untuk perusahaan. Semoga Santi bisa menjaga 'perawan dirinya' untuk suaminya kelak.

Gan, menolong satu orang tidak menyelesaikan masalah 'lacur' dinegeri kita. Masih banyak Santi-Santi lainnya yang rela menjual 'lubang Tianmen nya denga harga murah. Tapi semoga tulisan ini bisa menginspirasi kita untuk menjaga adek-adek kita, tetangga kita, kakak kita dan bangsa ini dari lacur yang menodong masa depanya hancur..........

Diubah oleh aris.kristianto 17-02-2015 18:58

3.9K

Kutip

Balasan

Thread Digembok

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Poetry

6.1KThread•5.8KAnggota

Urutkan

Terlama

Thread Digembok