- Beranda
- The Lounge
One Direction, GBK dan Mengapa Harus Keliru Memaki?
...
TS
Reefmandala
One Direction, GBK dan Mengapa Harus Keliru Memaki?
“You’re insecure, you’re insecure, you’re insecure”.
Lini masa twitter sempat dihebohkan dengan tanda pagar (tagar) yang menyudutkan grup vokal asal Inggris, One Direction (1D). Ribuan cuitan menyalahkan 1D yang akan tampil di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret mendatang. Pasalnya, jadwal konser tersebut berbenturan dengan jadwal kualifikasi Pra-Piala Asia U-23.
Penggemar sepakbola di Indonesia tiba-tiba mengikuti euforia kebencian tersebut. Mereka melaknati 1D dengan kata-kata kasar. Tidak lupa pelabelan “alay” hingga “banci” pun berserakan di mana-mana. Namun, tepatkah logika para penghujat?
Lini masa twitter sempat dihebohkan dengan tanda pagar (tagar) yang menyudutkan grup vokal asal Inggris, One Direction (1D). Ribuan cuitan menyalahkan 1D yang akan tampil di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret mendatang. Pasalnya, jadwal konser tersebut berbenturan dengan jadwal kualifikasi Pra-Piala Asia U-23.
Penggemar sepakbola di Indonesia tiba-tiba mengikuti euforia kebencian tersebut. Mereka melaknati 1D dengan kata-kata kasar. Tidak lupa pelabelan “alay” hingga “banci” pun berserakan di mana-mana. Namun, tepatkah logika para penghujat?
Spoiler for :
Saat ini, kata “Alay” telah mengalami perluasan makna. Secara umum, “alay” merujuk pada sesuatu yang tak kalah abstraknya: “kampungan”. “Alay” merujuk pada sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan berbahasa, gaya rambut yang aneh, kucel, kusam, hingga yang suka bonceng tiga. “Alay” kemudian diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah yang dianggap “salah” karena perilaku yang “berbeda”.
Dari pemahaman tersebut, jelaslah kalau 1D bukan boyband yang ditujukan untuk segmentasi “alay”. Tiket paling murah dibanderol Rp. 500 ribu, sedangkan yang termahal Rp. 2,75 juta.
Saya pun tak yakin, konser tersebut akan didominasi oleh penonton “alay” sesuai dengan definisi di atas. Saat konser digelar, yakinlah kalau tempat parkir di Gelora Bung Karno akan penuh oleh kendaraan roda empat milik para penonton.
Lalu, benarkah kalau 1D adalah boyband “alay”? Hey, adakah anak “alay” yang pakai cardigan seharga motor matic?Pemandangan yang jarang terjadi. Puluhan ribu penggemar di San Siro lengkap dengan koreografi. (Sumber: fanityfair.it)
Dari pemahaman tersebut, jelaslah kalau 1D bukan boyband yang ditujukan untuk segmentasi “alay”. Tiket paling murah dibanderol Rp. 500 ribu, sedangkan yang termahal Rp. 2,75 juta.
Saya pun tak yakin, konser tersebut akan didominasi oleh penonton “alay” sesuai dengan definisi di atas. Saat konser digelar, yakinlah kalau tempat parkir di Gelora Bung Karno akan penuh oleh kendaraan roda empat milik para penonton.
Lalu, benarkah kalau 1D adalah boyband “alay”? Hey, adakah anak “alay” yang pakai cardigan seharga motor matic?Pemandangan yang jarang terjadi. Puluhan ribu penggemar di San Siro lengkap dengan koreografi. (Sumber: fanityfair.it)
Spoiler for :
Gelora Bung Karno Bukan Milik Kesebelasan Indonesia
Di antara para penghujat, adakah yang tahu siapa lawan kesebelasan nasional Indonesia U-23 di kualifikasi Pra-Piala Asia? Adakah yang hafal lengkap rombongan skuat kesebelasan nasional U-23 selain alumnus U-19?
Dalam hal bisnis, konser 1D akan lebih menguntungkan. Dengan harga tiket termurah setara dengan tiket VIP pertandingan sepakbola, gelaran musik tersebut akan menghadirkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak.
Kalaupun pertandingan Pra-Piala Asia tetap digelar di Jakarta, berapa ribu—atau ratus—orang yang hadir?
Setelah memerhatikan sejumlah cuitan, ada yang berargumen untuk “mengusir” 1D karena Stadion Gelora Bung Karno adalah milik kesebelasan negara Indonesia!
Tentu, logika tersebut tidak tepat, karena Stadion Gelora Bung Karno milik mereka yang mampu membayar sewa. Stadion Gelora Bung Karno pernah dimiliki oleh puluhan ribu kader PKS, kader Hizbut Tahrir, dan partai yang berkampanye pada 2014. Jangan lupa, simpatisan Joko Widodo juga menggelar konser di GBK, tepat di atas rumputnya. Lantas, apa bedanya?
Argumen yang menyatakan kalau stadion bukanlah tempat untuk menggelar konser, juga kurang tepat. Stadion adalah satu-satunya tempat dengan tribun yang mampu menampung lebih dari 20 ribu penonton. Acara musik besar biasanya menggunakan stadion sebagai tempat konser.
Konser perpisahan grup vokal Westlife juga digelar di Stadion Croke Park, Dublin, Irlandia. Dalam konser tersebut, tidak kurang dari 180 ribu penonton! 1D pernah menggelar di tempat serupa dan berhasil menarik 235 ribu penonton!
Jangankan Stadion Gelora Bung Karno yang memang tidak ekslusif untuk kesebelasan Indonesia, Stadion Wembley saja membuka diri untuk konser musik. Padahal, tidak ada kesebelasan yang main di Wembley kecuali Inggris, dan partai-partai besar seperti final Piala FA, Piala Carling, dan Community Shield.
Anda bisa memiliki Stadion Gelora Bung Karno asal mampu membayar sewa, itu saja kuncinya.
Spoiler for :
Kuncinya adalah pada perencanaan. Industri musik sudah jauh lebih baik mengelola dirinya sendiri, sejak jadwal, promo, penjualan tiket, hingga manajemen antrian. Penonton masuk stadion tanpa tiket relatif sulit didapatkan dalam konser-konser musik.
Ini berbeda dengan industri sepakbola Indonesia. Semua terbiasa mendadak, jadwal pertandingan selalu berubah-ubah, manajemen tiket kerap amburadul (ingat Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011), dan kelewat banyak orang keluar masuk lokasi pertandingan tanpa tiket.
Di awal 2015, sebelum ISL ditunda, PT LI sempat merilis jadwal kompetisi. Persija sangat keberatan dengan jadwal tersebut karena ada beberapa laga di mana mereka tak bisa menggunakan GBK. Apa pasal? Karena GBK sudah dipesan lebih dulu untuk acara-acara non-sepakbola.
Ini berbeda dengan industri sepakbola Indonesia. Semua terbiasa mendadak, jadwal pertandingan selalu berubah-ubah, manajemen tiket kerap amburadul (ingat Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011), dan kelewat banyak orang keluar masuk lokasi pertandingan tanpa tiket.
Di awal 2015, sebelum ISL ditunda, PT LI sempat merilis jadwal kompetisi. Persija sangat keberatan dengan jadwal tersebut karena ada beberapa laga di mana mereka tak bisa menggunakan GBK. Apa pasal? Karena GBK sudah dipesan lebih dulu untuk acara-acara non-sepakbola.
Spoiler for :
Siapa yang salah? Promotor? EO yang memesan GBK? Mosok menyalahkan Persija, sih? Yang salah, ya, yang terlambat menyusun jadwal sehingga keduluan. Jadi siapa? Nah!
Di luar negeri, stadion menjadi tempat konser tak terlalu menjadi masalah yang berujung keriuhan karena semuanya sudah terjadwal — ya acara musiknya, ya acara sepakbolanya. Setahun sebelum hari-H, sudah jelas kesebelasan nasional akan bertanding di mana dan melawan siapa. Kalender FIFA dimanfaatkan dengan perencanaan jauh-jauh hari, bukan mendadak seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan — yang kalau di Indonesia bisa berubah atau bahkan bisa batal suka-suka.
Di luar negeri, stadion menjadi tempat konser tak terlalu menjadi masalah yang berujung keriuhan karena semuanya sudah terjadwal — ya acara musiknya, ya acara sepakbolanya. Setahun sebelum hari-H, sudah jelas kesebelasan nasional akan bertanding di mana dan melawan siapa. Kalender FIFA dimanfaatkan dengan perencanaan jauh-jauh hari, bukan mendadak seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan — yang kalau di Indonesia bisa berubah atau bahkan bisa batal suka-suka.
Spoiler for :
Siapa yang Salah?
Pada akhirnya, kita akan saling menuding soal siapa yang salah. 1D bukanlah grup vokal yang hari ini ditelfon, minggu depan manggung. Jadwal konsernya padat dan belum tentu mau terbang belasan jam ke Asia. Perlu ada kepastian terkait stabilitas nasional dan yang paling penting adalah jaminan keamanan, juga kepastian jadwal.
Ini barangkali bisa menjadi jawaban mengapa 1D yang terbentuk pada 2010, begitu lama tidak menggelar konser di Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki basis penggemar yang besar.
Promotor menetapkan tanggal 25 Maret 2015 sebagai hari-H, bukanlah sebulan sebelumnya. Ada perhitungan yang matang mengapa mereka memilih tanggal tersebut. Selain mencocokan dengan jadwal manggung 1D, mereka juga pasti mencari tempat yang representatif, yang bisa menampung puluhan ribu penggemar.
Di Jakarta, barangkali tempat yang paling representatif adalah di Gelora Bung Karno. Jadwal di Stadion Gelora Bung Karno pun tidak semudah saat kita mencari jadwal kosong di arena futsal. Promotor bahkan sudah mengumumkan jadwal kedatangan 1D sejak setahun silam!
Sebelum mengumumkan jadwal, mereka pasti sudah mendapat kepastian terkait jadwal penggunaan Stadion Gelora Bung Karno. Dari fakta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa promotor sudah menyewa Stadion Gelora Bung Karno sejak lebih dari setahun lalu.
Pada akhirnya, kita akan saling menuding soal siapa yang salah. 1D bukanlah grup vokal yang hari ini ditelfon, minggu depan manggung. Jadwal konsernya padat dan belum tentu mau terbang belasan jam ke Asia. Perlu ada kepastian terkait stabilitas nasional dan yang paling penting adalah jaminan keamanan, juga kepastian jadwal.
Ini barangkali bisa menjadi jawaban mengapa 1D yang terbentuk pada 2010, begitu lama tidak menggelar konser di Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki basis penggemar yang besar.
Promotor menetapkan tanggal 25 Maret 2015 sebagai hari-H, bukanlah sebulan sebelumnya. Ada perhitungan yang matang mengapa mereka memilih tanggal tersebut. Selain mencocokan dengan jadwal manggung 1D, mereka juga pasti mencari tempat yang representatif, yang bisa menampung puluhan ribu penggemar.
Di Jakarta, barangkali tempat yang paling representatif adalah di Gelora Bung Karno. Jadwal di Stadion Gelora Bung Karno pun tidak semudah saat kita mencari jadwal kosong di arena futsal. Promotor bahkan sudah mengumumkan jadwal kedatangan 1D sejak setahun silam!
Sebelum mengumumkan jadwal, mereka pasti sudah mendapat kepastian terkait jadwal penggunaan Stadion Gelora Bung Karno. Dari fakta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa promotor sudah menyewa Stadion Gelora Bung Karno sejak lebih dari setahun lalu.
Spoiler for :
Lalu, mengapa tiba-tiba PSSI dan media ribut dan khawatir kesebelasan Indonesia U-23 gagal menyelenggarakan pertandingan di Gelora Bung Karno. 1D manggung pada 25 Maret, dan Pra Piala Asia pada 27 Maret. Dengan asumsi PSSI lebih lambat menyewa stadion Gelora Bung Karno, mengapa 1D yang disalahkan?
PSSI seharusnya sadar kalau ada konser musik yang berpotensi merusak rumput lapangan dua hari jelang pertandingan. Lantas, mengapa mereka masih ngotot mau jadi tuan rumah Pra Piala Asia U-23 tanpa melakukan –misalnya– negosiasi ulang, entah dengan AFC atau dengan promotor?
Lagipula, kerusakan lapangan lebih karena rumput yang terutup oleh alas. Dikhawatirkan rumput mati karena tidak tersinari matahari, dan bukan karena terinjak-injak.
Mereka yang berargumen “bentrok dengan jadwal kesebelasan Indonesia U-23” juga amatlah aneh. Argumen tersebut tidak memiliki fondasi yang kuat karena terlontar dengan asal-asalan. Jelas-jelas konser 1D sama sekali tidak tabrakan dengan jadwal pertandingan karena digelar dua hari sebelumnya.
Lalu, mengapa PSSI masih ngotot mengajukan diri menjadi tuan rumah Pra Piala Asia, tapi mereka tidak mengecek jadwal stadion?
PSSI seharusnya sadar kalau ada konser musik yang berpotensi merusak rumput lapangan dua hari jelang pertandingan. Lantas, mengapa mereka masih ngotot mau jadi tuan rumah Pra Piala Asia U-23 tanpa melakukan –misalnya– negosiasi ulang, entah dengan AFC atau dengan promotor?
Lagipula, kerusakan lapangan lebih karena rumput yang terutup oleh alas. Dikhawatirkan rumput mati karena tidak tersinari matahari, dan bukan karena terinjak-injak.
Mereka yang berargumen “bentrok dengan jadwal kesebelasan Indonesia U-23” juga amatlah aneh. Argumen tersebut tidak memiliki fondasi yang kuat karena terlontar dengan asal-asalan. Jelas-jelas konser 1D sama sekali tidak tabrakan dengan jadwal pertandingan karena digelar dua hari sebelumnya.
Lalu, mengapa PSSI masih ngotot mengajukan diri menjadi tuan rumah Pra Piala Asia, tapi mereka tidak mengecek jadwal stadion?
Spoiler for cuitan Netizen:
Spoiler for sumur:
http://panditfootball.com
Coment agan-agan
Quote:
Original Posted By Badvriel►sebenernya masalah klasik,,lapangan olahraga dipake konser mulu,,ya karena duit..
tiket 1 D itu mahal,belum pajak tiketnya..
dpt pemasukan gede GBK,,.
drpda timnas yg sepi penonton.,,itu pemikiran "mereka"
tiket 1 D itu mahal,belum pajak tiketnya..
dpt pemasukan gede GBK,,.
drpda timnas yg sepi penonton.,,itu pemikiran "mereka"
Quote:
Original Posted By dimas_sora►yah klo ane liat sih intinya yang lebih menguntungkan, dialah yang menang walaupun menurunkan nasionalisme kita..tapi ya inilah Indonesia..
Quote:
Original Posted By edogawa09►ane bukan penggemar 1D. Suerr. (Cuma ada beberapa lagu yg memang enak di denger di radio) untuk nonton konser? Men, nonton di layar kaca aja males. tapi gue akuin mereka punya finishing lagu yg oke. Jadi intinya mata gue ga suka 1D, telinga gue menikmati beberapa lagu mereka. Jgn munafik, sama halnya kita hujat kangen band tapi kenapa kita hafal liriknya? Karena telinga kita menikmati karya mereka
menurut gue di kasus ini memang kita ga berhak ngehujat atau menyalahkan mereka. Boleh gue coba memutar sedikit logika kita? Melihat masalah dari sisi yg berbeda;
Misalnya agan sewa gedung buat nikahan agan sebulan sebelum acara berlangsung, tiba2 seminggu sebelum hari H agan di telpon dan disebrang telpon bilang "maaf mas jadwalnya bentrok nih gimana dong? Mas dicancel aja ya atau dipindahin jadwalnya" apa yg agan rasain? Agan siap disalahkan? Pasti ngga. Ane juga ga mau disalahkan kalo kayak gitu. Tapi agan salah kalo agan bilang "WOY KAMPRET BANGET TUH YG SEENAKNYA NYAMAIN JADWAL!!.
Sama halnya disini. Baik 1D atau timnas mereka sama2 "korban". Tersangkanya siapa? Ga perlu ane jawab.
menurut gue di kasus ini memang kita ga berhak ngehujat atau menyalahkan mereka. Boleh gue coba memutar sedikit logika kita? Melihat masalah dari sisi yg berbeda;
Misalnya agan sewa gedung buat nikahan agan sebulan sebelum acara berlangsung, tiba2 seminggu sebelum hari H agan di telpon dan disebrang telpon bilang "maaf mas jadwalnya bentrok nih gimana dong? Mas dicancel aja ya atau dipindahin jadwalnya" apa yg agan rasain? Agan siap disalahkan? Pasti ngga. Ane juga ga mau disalahkan kalo kayak gitu. Tapi agan salah kalo agan bilang "WOY KAMPRET BANGET TUH YG SEENAKNYA NYAMAIN JADWAL!!.
Sama halnya disini. Baik 1D atau timnas mereka sama2 "korban". Tersangkanya siapa? Ga perlu ane jawab.
Diubah oleh Reefmandala 17-03-2015 09:41
0
7.2K
Kutip
81
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya