Mojokerto - Buntut tayangan kekerasan siswanya yang beredar di Youtube membuat Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 1 Jetis Ladi marah. Sang pengunggah diancam dilaporkan ke polisi bila tidak segera menghapus video tersebut.

Pihaknya mengancam akan menempuh jalur hukum apabila pengunggah tak merespon permintaannya.

"Hari Selasa lalu sudah kita kirim email ke akun pengunggah. Kita minta agar segera dihapus. Namun, sampai hari ini belum ada tanggapan," kata Ladi kepada detikcom, Sabtu (14/3/2015).

Menurutnya, pengunggah video berisi kekerasan di sekolahnya itu dengan akun beny christ. Orang itu diketahu sebagai salah satu karyawan 'PT A' di Jalan Empunala, Kota Mojokerto.

Lantaran belum ada respon permintaan melalui email, pihaknya akan mendatangi pengunggah untuk meminta secara langsung. Apabila hal itu tetap diabaikan, Ladi menyatakan akan menempuh jalur hukum.


Rekaman video yang menggambarkan adegan penganiayaan yang pelaku dan korbannya siswa SMKN 1 Jetis, Mojokerto beredar luas di dunia maya.

Mirisnya, video tersebut direkam di dalam salah satu ruang belajar sekolah tersebut saat jam istirahat. Pihak sekolah mengakui aksi kekerasan itu terjadi di sekolahnya.

Video tersebut berjudul "Kekerasan anak smk 1 jetis" diunggah sebulan yang lalu melalui akun bernama beny christ. Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu terlihat pelaku yang merupakan siswa kelas XII memukuli korban yang masih kelas X.

Pihak sekolah menyatakan kasus penganiayaan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tua korban hanya meminta agar pelaku dipindah dari SMKN 1 Jetis. Tuntutan itu sudah dikabulkan oleh pihak sekolah. Korban pun kini masih menjadi siswa aktif di sekolah kejuruan tersebut.
--------------------------------------------------
Kasus Bullying?........

Luar biasa Kepala Sekolahnya malah mau menuntut pengedar video di youtube....

Generasi Bar-bar ternyata tercipta disekolah2.....