Motorola mulai membidik pasar smartphone low end Android karena pasar low end adalah market yang terbesar untuk smartphone Android. Motorola mengeluarkan Moto E untuk bisa menguasai pasar low end device yang saingannya lumayan banyak. Siapa yang tidak tergiur dengan membeli smartphone murah bisa mendapatkan update OS Android terbaru dari google, sedangkan kompetitornya yang merupakan produsen smartphone asal China biasanya tidak memberikan dukungan update OS Android. Moto E akhirnya berada dalam genggaman saya. Dengan spesifikasi yang bisa dibilang pas-pasan seperti prosesor dual core dan RAM 1 GB tetap membuat smartphone ini cukup oke untuk dimiliki.



Design dari Moto E berbentuk curve sehingga sangat nyaman untuk digenggam. Bentuk casingnya keseluruhan simple, tidak istimewa, dan terkesan murahan seperti smartphone low end pada umumnya. Seperti smartphone Motorola lainnya, Moto E dilengkapi dengan logo M pada backcovernya. Meskipun tergolong smartphone murah, Moto E dilapisi Gorilla glass 3 pada layarnya sehingga lebih tahan gores dibanding kompetitornya. Dengan layar berukuran 4,3 inch membuat Moto E tidak kebesaran ditangan dan sangat pas untuk dioperasikan dengan 1 tangan. Sayangnya resolusinya belum HD sehingga ketajaman warnanya agak kurang.



Dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 200 dual core membuat performa Moto E cukup baik dibandingkan kompetitornya yang kebanyakan memberikan prosesor Mediatek. Adreno 302 juga mampu melahap game game casual terbaru dengan lancar. Meskipun spesifikasi tergolong tidak tinggi, ternyata Moto E dapat menjalankan platform Android terbaru dengan lancar dan bebas lag. Keyboard juga responsif dan tanpa delay sama sekali. Sungguh luar biasa OS Android terbaru mampu berjalan dengan tanpa hambatan di Moto E.



Kamera sebesar 5 megapixel disematkan pada Moto E. Dengan kemampuan kamera yang biasa minim fitur membuat kamera Moto E cukup digunakan untuk pemakaian sehari-hari. Kekurangannya adalah kamera pada Moto E fokusnya cukup lama pada suatu objek sehingga bila mengambil gambar dengan cepat menyebabkan gambar menjadi blur. Selain itu tidak adanya kamera depan menjadi kekurangan yang cukup fatal terlebih hampir semua smartphone Android menyediakan kamera depan dan orang Indonesia sangat menyukai selfie dengan memanfaatkan kamera depan. Hasil foto cukup bagus di outdoor dengan cukup pencahayaan, tetapi hasil foto menjadi kurang bila kita pakai untuk foto indoor yang kurang pencahayaan.

Baterai yang berkapasitas hampir 2000 mah membuat kita mampu menggunakan Moto E seharian. Ukuran baterai tersebut tidak besar tetapi mengingat layar Moto E hanya 4,3 inch dan belum HD kapasitas baterai tersebut menjadi cukup baik. Sayangnya baterai tidak bisa dilepas sehingga bila baterai sudah bocor akan sangat sulit menggantinya harus ke service center dan sudah pasti biaya penggantiannya lebih mahal.

Dengan keterbatasan yang cukup banyak, lebih baik mencari smartphone lain bila harga bukan masalah. Tetapi bila harga adalah masalah penting, Moto E cukup layak dipertimbangkan mengingat harganya yang hanya 1 jutaan sudah dapat Motorola dengan OS Android terbaru. Jika ingin menambah sedikit sudah banyak pilihan smartphone yang menyediakan kamera depan serta kapasitas baterai yang lebih besar. Tetapi untuk apa membeli smartphone Android yang fiturnya mungkin tidak pernah kamu gunakan. Bila kebutuhan hanya messenger dan sekali-kali bermain game kasual serta menonton film, Moto E sudah lebih dari cukup untuk dimiliki.

sumber

baca juga Redmi Note, Monster Octacore dari Xiaomi

baca juga Moto G, Kemewahan Motorola yang terjangkau

Udah ga jaman lagi bayar mahal buat dapetin kualitas, nyatanya kualitas bisa didapet dengan harga murah kaya Moto E ini