Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gnadna94Avatar border
TS
gnadna94
Mengapa Klimatologi itu PENTING
SEORANG statistikawan berkebangsaan Swedia, Hans Rosling, pernah mengatakan, penduduk bumi baru akan mencapai kesetimbangan pada jumlah sepuluh miliar. Artinya, ada tiga miliar manusia lagi yang akan berdesakan di bumi yang tidak bertambah luas.

Di Indonesia, dengan pertumbuhan penduduk mencapai 1,49 persen pertahun (BPS,2010) diperkirakan jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 lalu sudah melampaui 250 juta jiwa. Permintaan barang dan jasa makin besar, sedang pembangunan berkelanjutan memerlukan koordinasi lintas sektoral secara terstruktur, sistematis dan masif. Kemampuan penyediaan pangan, air dan energi patut diperhatikan secara eksklusif. Menghadapi tahun 2015, pemerintah dan masyarakat dituntut memiliki wawasan pembangunan berkelanjutan terhadap tiga sektor ini.

Klimatologi adalah ilmu iklim atau ilmu statistika atmosfer. Fakta klimatologi memberi gambaran ilmiah mengenai kondisi situasi atmosfer secara garis besar. Isu-isu sensitif pada sektor pangan seperti tanaman termodifikasi genetik, kemampuan menyediakan air bersih dengan menggunakan teknologi tinggi, maupun kajian energi terbarukan harus melihat fakta klimatologi. Kebijakan riset pangan menjadi mutlak dan diperlukan atas dasar fakta, Indonesia memiliki keragaman iklim yang sangat tinggi. Rekayasa rekayasa tanah maupun irigasi mungkin cukup berhasil untuk beberapa tempat, namun rekayasa genetika sudah sangat perlu dilakukan. Melihat kondisi iklim beberapa daerah memiliki
curah hujan rendah sepanjang tahun (curah hujan < 50 mm/bulan).

Tidak dipakainya fakta klimatologi menimbulkan sentimen negatif lembaga swadaya masyarakat yang menjurus fitnah. Perlu direnungkan kejadian perusakan oleh sekelompok aktivis pada ladang uji padi termodifikasi genetik di Filipina 8 Agustus 2013. Masyarakat perlu sadar, fakta klimatologi mengatakan varietas super sangat diperlukan di daerah dengan curah hujan rendah. Selain masalah kesesuaian dengan kondisi alam, fakta klimatologi juga diperlukan sebagai landasan pengambilan kebijakan pada penyediaan air. Pengabaian terhadap fakta klimatologi menjadikan sebuah proyek pengolahan air kurang maksimal. Pilihan lain dalam pengolahan air secara modern seperti di Qatar menimbulkan konsekuensi berbeda.

Energi dalam jumlah melimpah dibutuhkan, sementara itu di sisi lain pemerintah seakan tidak mau menyentuh pengembangan energi besar seperti nuklir. Masyarakat seolah tidak memiliki alasan yang kuat. Padahal Indonesia merupakan wilayah terdampak fenomena El-Nino. Jika tidak menginginkan dampak pahit bencana kekeringan, perencanaan sumber daya air yang melibatkan teknologi berbasis energi besar harus dilakukan. Bagaimana energi berlimpah akan didapatkan, dan di mana pusat energi berlimpah tersebut harus diletakkan harus memperhatikan fakta klimatologi. Perjalanan mencari energi alternatif nonmigas juga patut disoroti, karena tanpa melihat aspek klimatologi, riset energi berasal dari angin maupun tenaga surya akan menjadi mustahil berhasil. Indonesia terletak di daerah pumpunan awan atau yang sering disebut dengan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT/ ITCZ (Intertropical Convergence Zone). Hal ini mengakibatkan hampir setiap hari awan terbentuk di Indonesia.

Terbentuknya awan menutupi radiasi matahari dan menghambat kinerja teknologi sel surya konvensional. Di sisi lain, Indonesia memang memiliki potensi pemanfaatan energi angin, namun perlu ditekankan energi dibutuhkan setiap saat, sedang angin berembus dalam kecepatan yang selalu berubah-ubah. Kajian klimatologi menggunakan bunga angin/wind rose dan pola sebaran tekanan/analisis isobarik harus sangat diperhatikan sebelum menentukan rencana teknis riset energi angin. Fakta klimatologi merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah riset yang terstruktur, sistematis, dan berdampak masif. Riset merupakan jalan penyelesaian masalah, namun riset yang tidak komprehensif hanya akan terkubur sebagai tumpukan kertas. Riset diperlukan dalam penentuan kebijakan. Alih-alih terjebak dalam perdebatan politis, sudah saatnya kebijakan nasional memiliki landasan kuat.

Melalui kementerian baru (baca: Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi) bersama lembaga pemerintah nonkementerian seperti Batan, BMKG dan BPPT, jawaban atas ketersediaan pangan, air dan energi sudah seharusnya mampu teratasi. Jika pengambil kebijakan memiliki pengetahuan yang kuat tentang kondisi iklim Indonesia, sudah saatnya keputusan-keputusan besar diambil dan didukung tanpa keraguan. (*) emoticon-I Love Indonesia (S)

http://krjogja.com/liputan-khusus/op...-air-energi.kr
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Menurut kalian berguna enggak sih klimatologi itu?
YA
100%
TIDAK
0%
0
1.1K
1
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.