(Bahaya Laten) Megawati Ternyata Panggil Buya Syafi'i Agar BG Tetap Jadi Kapolri !!!

VS



SUHU politik memuncak ketika Ahmad Syafii Maarif mengatakan pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Polisi bukan inisiatif Presiden Joko Widodo. Pernyataan itu membuat kuping panas polisi maupun politisi, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.

Ma'arif kemudian dipanggil Megawati ke Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat--setelah membuat pernyataan blak-blakan itu ke media. "Selama dua jam kami bicara," kata Ketua Tim 9--sebuah tim independen bentukan Presiden Jokowi untuk mengatasi kekisruhan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polisi--ini.

Di pertemuan itu ia menyampaikan ke Megawati bahwa dirinya tetap ingin Budi tidak dilantik. Tapi Mega bergeming dengan pendapat Ma’arif, dan tetap ingin melantik mantan ajudannya--ketika menjadi Presiden--itu. Di situ lah terjadi perdebatan. Namun, Ma'arif memuji sikap Megawati--yang saat berdialog cenderung tanpa emosi.

Buya—sapaan akrabnya--menceritakan kepada penulis ihwal pertemuannya dengan Megawati, sehari setelah ia menyampaikan rekomendasinya ke Presiden Joko Widodo di Istana. Berikut wawancara dengannya di rumahnya, kawasan Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, dua pekan lalu.

Kapan Anda dipanggil Megawati?
Tanggal 2 Februari 2015 (Senin) selama dua jam. Dari jam 15.30 sampai 17.30 WIB. Utusannya yang datang dulu ke sini (Nogotirto, Yogyakarta), namanya Arif Budimanta. Arif ini lah yang meminta saya datang untuk menemui Mega.

Megawati merasa sakit hati dengan pernyataan blak-blakan Anda di media...
Ya, kalau Bu Mega mau bertemu artinya dia tidak sakit hati kepada saya.

Dalam pertemuan itu Megawati kabarnya tidak setuju dengan pernyataan Anda yang cenderung memojokkan?
Dia (Megawati) memang tidak setuju dengan saya, tapi dia tidak sakit hati. Lancar saja bicaranya ketika berdialog.

Apa yang dikatakan Megawati kepada Anda, dan sebaliknya, apa yang disampaikan Anda kepadanya?
Saya bilang Ibu Megawati hebat, partai Pemenang Pileg (Pemilihan Legislatif) tapi mencalonkan orang lain, menurut saya itu luar biasa, seperti memberikan mutiara ke kader partai. Itu sikap negarawan yang tinggi nilainya. Sebab itu saya bilang ke Ibu Mega, dalam soal BG ini, coba dipakai lagi parameter negarawannya itu karena BG sudah ditolak orang banyak. Nah di sini kita berbeda pandangan . Mega mengatakan, kalau mau memperbaiki negara ini ya dengan melantik BG, pintu masuknya di situ. Tapi dia tidak emosi dalam menyampaikannya, itu hebat. Tokoh partai lain yang hadir saat itu adalah Hasto Kristiyanto.

Waktu pertemuan itu Anda merasa diintervensi oleh Mega Cs?
Tidak ada, kita sejajar di situ. Ada obrolan juga tentang bagaimana Pak TK (Taufik Kiemas) mengontrol makannya. Karena saya punya penyakit gula, jadi ingin tahu.

Ada yang diminta Megawati ke Anda?
Tidak ada sama sekali. Apalagi meminta supaya mendukung atau apa, tidak akan mungkin dia (Megawati) minta itu, dia tahu betul saya.

Kemudian tujuan dia memanggil Anda itu apa dong...
Saya rasa saya sudah biasa untuk bertemu dengan beberapa tokoh, jadi ya biasa saja.

Sebenarnya kedekatan Megawati dengan BG itu seperti apa--sepengetahuan Anda?
Budi Gunawan itu ajudannya, sampai situ saja. Saya tidak mau mengatakan lebih.

Kenapa Megawati sengotot itu untuk mencalonkan Budi Gunawan?
Dianggap mampu, dan sudah kenal betul. Kemudian, ketika saya tanya kenapa Pak Sutarman diberhentikan? Jawab Ibu Mega, karena Sutarman tidak mengusut kasus tabloid Obor Rakyat yang menghantam Jokowi. Mega beranggapan kasus ini seperti tidak diurus.

**-**
Sumber (MajalahTempo)