Semenjak Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009 s.d. 2014 ada perubahan besar terjadi pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) salah satunya KRL JABODETABEK atau lebih akrab disebut Commuterline.

Perbaikan terlihat pada sistem menajemen dan infrastruktur. Semua terlihat dari pembersihan lahan di seluruh stasiun KRL JABODETABEK dan mengubah lahan kosong menjadi tempat parkir bagi pengguna Commuterline sehingga sangat membantu dalam pengurangan jumlah kemacetan di Ibu Kota Jakarta.

Semua bangunan stasiun juga di revitalisasi dengan mengedepankan kenyamanan dan keamanan pelanggan.
Jadi tidak ada lagi pengamen, penjual asongan dan pelanggan tanpa tiket berada di dalam peron stasiun apalagi didalam gerbong kereta.

Jumlah pengguna Commuterline juga meningkat apalagi semenjak diberlakukannya sistem tiket baru yang labih praktis dan ekonomis. Karena tinggal ditempel pada pintu masuk stasiun, selain itu tiket juga bisa menggunakan emoney yang diterbitkan oleh beberapa Bank Konvensional di Indonesia yang sudah bekerjasama dengan pihak KAI. Untuk pemberlakukan tarif juga dihitung lebih ekonomis karena dihitung berdasarkan jumlah stasiun yang dilalui pelanggan untuk sampai ke tujuan.

Untuk pelanggan yang membawa kendaraan mobil/motor tidak usah bingung mencari parkiran liar karena pihak Commuterline telah menyediakan lahan parkir yang sangat luas. Untuk tarif parkir dihitung berdasarkan lamanya parkir dan sudah ditetapkan batas maksimum untuk harga parkir. jadi jangan takut parkir akan menguras kantong agan.

Pihak KAI juga membuka kesempatan untuk pemilik geray makanan/ATM dan Minimarket untuk melengkapi kebutuhan pelanggan di stasiun. Jadi jangan kwatir kalau tidak sempat sarapan sebelum berangkat karena geray yang tersedia distasiun saat ini cukup lengkap dan ini bukan hanya di stasiun Gambir tetapi sudah di beberapa stasiun utama lainnya.


Dulu Plang nama stasiun cuma ada di stasiun2 besar aja, spt di Stasiun JKT KOTA dan BOGOR. (Seingat ane gan).
Itupun kayanya juga sisa-sisa jaman perang kayanya.

Sekarang kondisi stasiun berubah 90 derajat karena sekarang di setiap stasiun udah ada nama stasiunnya. Untuk kondisi stasiun
juga udah di makeover. Jadi suasana stasiun gak beda jauh dari suasana di bandara2 kecil di Indonesia. Kesimpulannya stasiun sekarang sangat nyaman.



Dulu: Tanah milik kereta api di area stasiun banyak disewakna untuk parkiran liar. Entah siapa yang punya kerjaan seperti itu.
Jadinya di area stasiun banyak parkiran liar dengan kondisi seadanya dan ditambah dangan bangunan stasiun yang juga disewa-sewakan.

Sekarang: Semua tanah diarea staiun yang dimiliki oleh PT KAI dibersihkan dari bangunan liar da sebagian besar dijadikan tempat parkir khusus pengguna Commuterline (CL).
Space kosong pada bangunan di stasiun juga disewakan kepada pemilik geray makanan/ATM/minimarket.
Hal ini menjadi nilai plus bagi PT. KAI karena menjadi pemasukan lebih.



Dulu: Padahal udah jaman modrenisasi (2007 keatas) tetapi masih menggunakan sistem karcis sobek gan (bukan tiket).
Ntar kalau udah didalem kereta ada petugas yang ngerobek karcisnya. Harga tiket harian Eko 1500 dan AC 8500.
KRL dulu memang ada 3kelas, Ekonomi/AC/Express.

Sekarang: Sudah menggunakan e-money tiket. Bisa menggunakan e-money dari Bank yang agan punya seperti :BCA-Flash, e-moneyBANKDKI dan lainnya. Atau bisa juga beli tiket berkala di stasiun. Harganya juga jauh lebih ekonomis karena penarifannya
sangat jelas karena mnghitung jumlah stasiun yang dilalui.
Cukup tempelkan dan agan tinggal jalan.





Dulu: Kalau Kereta AC/Express okelah karena masih manusiawi. Tetapi kalau masuk ke KRL Ekonomi pastinya suasanany berbeda jauh apalagi buat agan yang baru menggunakannya pasti bakalan kaget, karena ;
>Tersedia jajanan keliling mulai dari makanan/minuman (mijon/prutang/panta/seprit) bahkan buah sampai sayur-mayur kadang juga avail gan.
>Ada Live music dari para pengamen (Biasanya kalau yag malam full soundsystem, genre (keroncong atau dangdut).
>Semua pintunya dan jendela gak pernah nutup untuk yang Ekonomi
>Kadang lampu di gerbong juga sering mati
>Penumpang gak hanya didalam gerbong, tetapi sampai keatas gerbong dan numpang di ruang masinis itu udah biasa.

Sekarang: Hanya ada satu jenis kereta yaitu Commuterline dengan standar KRL pada umumnya dan kualitas memuaskan.
Karena semua penumpang hanya dipastikan di dalam gerbong dan tidak ada satupun yang berjualan atau yang ngamen diatasnya.
Kalau desak2an dijam sibuk itu biasa dan wajar.
Before
After


Dulu: Penumpang tanpa tiket (penyusup) bisa keluar masuk kereta seenaknya karena lemahnya penjagaan dan banyak dari mereka masuk melalui rel. Suasana Stasiun juga sangat kumuh dan kurang perawatan. Apalagi kondisi toilet, kumuh dan berbayar gan.

Sekarang: Dipastikan hanya penumppang yang hanya memiliki tiket yang bisa masuk karena secure sangat baik.
Geray makanan/ATM/Minimarket mulai banyak tersedia, jadi jangan takut kelaperan atau keabisan duit cash.
Toilet dan musholla juga cukup bersih dan tanpa berbayar alias free.
Selain itu juga terdapat free wifi di stasiun tertentu seperti di stasiun Jakarta Kota contohnya




Dulu memilih karir di KRL mungkin agak males karena suasana stasiun yang jauh dari nyaman serta kondisi pelayanan
yang seadanya.
Tetapi sekarang berkarir di KRL mulai jadi favorit karena suasana jauh lebih baik dan manusiawi dari kondisi dulu. Untuk jenis karir yang tersedia juga lebih variatif.



Semoga bermanfaat ya Gan ....