- Beranda
- The Lounge
Astaga, Guru Ini Sebut Murid Perempuan Layak Dirudapaksa
...
TS
unknownone
Astaga, Guru Ini Sebut Murid Perempuan Layak Dirudapaksa
KAMIS, 12 MARET 2015
TEMPO.CO, Ankara: Seorang guru perempuan di sekolah menengah di Provinsi Tokat, Turki, mengatakan siswa perempuan yang tidak mengenakan jilbab pantas untuk dirudapaksa. Sang guru, pengajar Al-Quran di sekolah Halil Rifat Pasa Middle School, membuat para orang tua siswa marah besar.
"Kamu yang tidak menutup kepalamu, memerkosa kamu atau tindakan iblis yang terjadi padamu adalah diizinkan (dalam Islam)," kata guru perempuan itu.
Selain mengucapkan hal tersebut, guru ini juga meminta siswanya mendoakan Özgecan Aslan, pelaku pembunuhan brutal di wilayah selatan Turki pada 13 Februari 2015. Aksi Aslan telah mendorong terjadinya aksi demo besar. Sang guru berpendapat tidak layak menggelar aksi demonstrasi dan memperingati kematian korban pemerkosaan.
Seperti dikutip dari Hurriyetdailynews.com, 12 Maret 2015, guru ini marah karena para muridnya, laki-laki maupun perempuan, membuat kegaduhan di dalam saat ia mengajar mata pelajaran Al-Quran. Para siswa tidak memperhatikan dirinya saat mengajar.
Orang tua siswa marah besar. Mereka menuntut guru itu dipecat. "Dia menghina anak-anak perempuan usia 13 tahun yang tidak mengenakan jilbah saat kelas Quran, yang merupakan pelajaran pilihan. Guru ini tidak boleh mengajar anak perempuan saya," ucap seorang ayah kepada kantor berita DoÄŸan.
Mahmut DemirbaÄŸ, kepala sekolah, menjelaskan kepada para orang tua siswa bahwa sang guru sudah minta maaf atas pernyataannya itu. Namun, para orang tua murid berkukuh menuntut guru itu dipecat atau mereka akan melakukan langkah hukum.
HURRIYET DAILY NEWS | MARIA RITA
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...ak-Dirudapaksa
TEMPO.CO, Ankara: Seorang guru perempuan di sekolah menengah di Provinsi Tokat, Turki, mengatakan siswa perempuan yang tidak mengenakan jilbab pantas untuk dirudapaksa. Sang guru, pengajar Al-Quran di sekolah Halil Rifat Pasa Middle School, membuat para orang tua siswa marah besar.
"Kamu yang tidak menutup kepalamu, memerkosa kamu atau tindakan iblis yang terjadi padamu adalah diizinkan (dalam Islam)," kata guru perempuan itu.
Selain mengucapkan hal tersebut, guru ini juga meminta siswanya mendoakan Özgecan Aslan, pelaku pembunuhan brutal di wilayah selatan Turki pada 13 Februari 2015. Aksi Aslan telah mendorong terjadinya aksi demo besar. Sang guru berpendapat tidak layak menggelar aksi demonstrasi dan memperingati kematian korban pemerkosaan.
Seperti dikutip dari Hurriyetdailynews.com, 12 Maret 2015, guru ini marah karena para muridnya, laki-laki maupun perempuan, membuat kegaduhan di dalam saat ia mengajar mata pelajaran Al-Quran. Para siswa tidak memperhatikan dirinya saat mengajar.
Orang tua siswa marah besar. Mereka menuntut guru itu dipecat. "Dia menghina anak-anak perempuan usia 13 tahun yang tidak mengenakan jilbah saat kelas Quran, yang merupakan pelajaran pilihan. Guru ini tidak boleh mengajar anak perempuan saya," ucap seorang ayah kepada kantor berita DoÄŸan.
Mahmut DemirbaÄŸ, kepala sekolah, menjelaskan kepada para orang tua siswa bahwa sang guru sudah minta maaf atas pernyataannya itu. Namun, para orang tua murid berkukuh menuntut guru itu dipecat atau mereka akan melakukan langkah hukum.
HURRIYET DAILY NEWS | MARIA RITA
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...ak-Dirudapaksa
0
3.5K
25
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru