Singapura- Berhati-hatilah saat Anda traveling ke Singapura. Sebab, tak sedikit tukang tipu di sana. Seperti kisah wisatawan Indonesia ini, dia nyaris kena tipu saat berbelanja di Lucky Plaza yang ada di kawasan Orchard.

Upaya penipuan dilakukan melalui mendongkrak harga dengan alasan pajak. Salah satu wisatawan asal Indonesia, Kurniawan Danang, nyaris saja menjadi korban.

Rabu 22 Mei 2013, Kurniawan berbelanja di Lucky Plaza dalam kawasan Orchard Road. Barang di tempat ini tidak dijual dengan fixed price alias bisa ditawar. Beberapa pedagang menjual barang elektronika, terutama gadget, dengan harga rendah.

Kurniawan pun menjatuhkan pilihan pada salah satu smartphone asal perusahaan Amerika Serikat (AS). Barang ini dijual di tanah air dengan harga sekitar Rp 8 jutaan. Pedagang di Lucky Plaza membuka harga senilai SG$ 750 atau dengan kurs Rp 8.000 seharga Rp 6 juta.

Tawar menawar terjadi, ponsel pun dijual seharga SG$ 700 atau Rp 5,6 juta. "Wah, ini sudah murah banget," ujar Kurniawan.

Tetapi ketika kartu kredit dikeluarkan dari dompet, si pedagang menjelaskan bahwa barang itu harus di unlock agar bisa digunakan di seluruh dunia. Nah, untuk melakukannya kena biaya sebesar 23% dari harga sehingga keseluruhan menjadi SG$ 903 atau setara Rp 7,2 juta.

Kurniawan pun mengurungkan niatnya. Ia sudah terlanjur 'ill-fill' dengan macam-macam biaya. Sesampai di mobil, ia menceritakan pada sopir mobil rental hotel tempatnya menginap.

"It's rubish (itu omong kosong). Anda hampir saja kena tipu," ujar sopir yang kerap disapa Raymond itu.

Raymond pun menceritakan banyak kasus serupa. Padahal harga barang cukup yang tertera. Tidak ada tambahan-tambahan lagi. Apalagi biaya untuk memfungsikan gadget secara internasional itu tak ada.

"Hati-hati kalau berbelanja di Singapura. Di sini juga ada pedagang tukang tipu," imbuhnya.

[URL="http://travel.detik..com/read/2013/05/23/101414/2253689/1382/saat-belanja-di-singapura-hati-hati-kena-tipu?991104topnews"]SUMBER[/URL]