Sumber: Penulis, Kang Duddy, kang Iyeng dan Faddly yang pake kaos merah.dok pribadi

Pertama kali bertemu anak gempal ini saya udah seneng, adalah Iyeng dan Faddly yang mengajak saya ikut ke sebuah majelis ilmu, majelis Matin namanya, mengapa saya seneng?, karena selama di Dubai, jarang-jarang ada yang ngajakin saya pergi ke pengajian khusus orang Indonesia.

Akhirrnya kami berangkat juga, saya masih ingat banget, waktu itu hari jum'at sore, kami berangkat dengan menggunakan mobil 'dinasnya' Faddly, anak Betawi memang ini bekerja di Nice Expres, sebuah perusahaan Cargo yang berpusat di Soul( Korea Selatan).

Setelah itu saya pun mulai rutin ikut ngaji di Matin, kepada Faddly, tengkiyu ya, berkat ente, ane kembali menemukan sebuah komunitas yang keren di Dubai. Seiring kesibukan masing-masing saya dan Faddly mulai jarang bertemu, kemudian saya dengar, dia tidak lagi 'ngetem' di Dubai, adalah Nice Expres yang meminta Faddly untuk terbang ke Korea.

Usut punya usut ternyata pihak Nice Expres melihat talenta besar Faddly, anak gempal yang doyan makan ini ternyata seorang pekerja yang tangguh, orangnya cepat belajar dan punya kemampuan adaptasi di atass rata-rata. Jadilah dia sekarang menjadi salah satu ujng tombak Nice di Korea.

Ketika bertemu di Singapore Deli, Dubai tadi malam,( Faddly emang sering wara-wiri Korea-Dubai, dia menggunakan Visa Bisnis selama bekerja di Korea, jadi dia kudu ke Dubai tiap 3 bulan sekali untuk memperpanjang visa) saya sempat nanya, emang apa sih yang kudu di miliki atau di kuasai oleh seorang yang berkecimpung di dunia 'Kirim-mengirim barang' di luar negeri?

Faddli menjawab, paling tidak orang yang bekerja di Cargo kudu hapal jalan, untuk yang satu ini, Faddly sangat terbantu dengan adanya GPS, dengan modal GPS lah dia hilir mudik kesana-kemari untuk mengambil barang dari konsumen. Selain itu Faddly juga belajar keras untuk memahami tanda-tanda jalan yang di tulis dalam bahasa Korea. Untunglah jalan-jalan di korea, mulus Bro ujar Faddly sambil ngakak kayak kuntil anak hahaha.

Faddly ketika di Korea

Waktu saya tanya, ente sebenarnya cita-citanya apa?, faddly hanya nyengir doang, setelah saya desak, akhirnya dengan nada 'serius' Faddly menjawab, kalo sebenarnya dia bercita-cita mau jadi atlit Golf, keren banget ya cita-citanya ente coy, tapi mengapa ente memilih berkarir di dunia 'Kirim-mengirim barang'?, ini semua karena kecelakaan sejarah masbro.

Faddly juga bercerita mengenai suka dukanya selama bekerja di perusahan cargo, sukanya sih, dia merasa kayak jadi petualang aja, kesana-kemari, ngambil barang, kalo dukanya, kadang dia juga harus berurusan dengan konsumen yang resek dan tentu saja karena ini menyangkut barang orang, jadi ya kudu siap kalo di tanyai macem-macem. oiya, siapa yang menjadi komsumennya Faddly?, Siapa lagi kalo bukan pekerja Indonesia yang sedang bekerja di Korea dan Dubai.

Memang asyik ngobrol dengan anak yang satu ini, dalam sebuah kesempatan, Faddly juga sempat berkata, dia pengen mecahin mitos, kalo anak Betawi itu tidak ada yang mau jadi perantau, sebenarnya ada lho, anak Betawi yang jadi perantau, dan ane lah buktinya....Ya ya, ane percaya kok coy.

Saat ini Faddly udah nikah, dia bertemu dengan istrinya yang cantik di Dubai, adalah Winda yang berhasil menaklukan hatinya, dan denger-denger sekarang Winda lagi hamil ya, Mobarok ya Faddly, moga-moga aja, di lancarkan persalinannya, dan ente serta Winda di karunia anak yang sehat, salih dan kelak bakal bikin ente berdua bangga. Jangan lupa, salam ke anak-anak Indonesia yang sedang berjuang di KOREA. Ente dan mereka adalah pejuang-pejuang tangguh...TABIK.

Faddly ketika berziarah ke tanah suci

Sekian aja thread dari ane kalo agan suka please :