fadlifuadAvatar border
TS
fadlifuad
Apa itu Perang Parit? Sejarah, Taktik & Kengeriannya

Bissmillahirahmanirahim..Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat Datang dithread ane emoticon-Malu (S)
Semoga Bermanfaat emoticon-I Love Kaskus (S)


Terimakasih buat Mimin, Momod, dan Kaskuser semua thread ane HT
Spoiler for HT:



Spoiler for cek repost:


Perang parit adalah jenis perang yang ditandai dengan pembentukan zona defensif berbentuk parit, dengan kedua belah pihak menempati parit untuk tujuan mempertahankan posisi defensif. Jenis peperangan seperti ini sering menghasilkan kemajuan yang lambat, dengan masing-masing pihak berusaha menguasai parit lawan agar memiliki keunggulan ofensif. Perang parit terkenal brutal dan mengerikan dan amat terkait dengan Perang Dunia I pada tahun 1914-1918.

Beberapa faktor berkontribusi pada kemunculan perang parit. Pertama adalah kemajuan luar biasa dalam persenjataan balistik yang membuat serangan frontal secara tradisional sulit dilakukan. Selain itu, peningkatan akurasi senjata dan kemampuan artileri membuat serangan frontal (langsung berhadap-hadapan) bisa berubah menjadi tindakan bunuh diri. Kondisi ini lantas memicu pendekatan defensif yang menjadi karakteristik perang parit.

Taktik Perang

Perang ini lebih condong ke arah defensif. Ini disebabkan mereka yang membangun pertahanan berupa galian tanah yang memanjang dan paralel, dan memasang barikade berupa kawat yang dipasang pada garis depan. Dari dalam parit mereka menembaki musuh yang mendekat dengan senapan, pistol, melempar granat, dan dibantu senapan mesin. Jika musuh sudah memasuki parit, mereka bertarung jarak dekat dengan bayonet, atau sekop yang ditajamkan ujungnya.

Spoiler for trench warfare: German defenses on Omaha Beach:

Spoiler for trench warfare:

Spoiler for trench warfare:


Penggunaan

Perang parit digunakan pada Perang Dunia I secara umum. Contoh perang parit yang terkenal adalah Perang Somme yang terjadi tahun 1916. Namun perang jenis ini dirasa tidak efisien dan efektif. Sering sekali kubu pemenang menderita kerugian berupa kehilangan prajurit hingga ±120.000 orang dan hanya memajukan garis batas sejauh 5 km. Dan pengalaman Perang Somme menunjukan bahwa perang ini dapat memakan waktu hingga 5 bulan.

Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.

Kengeriannya

Di parit, kehidupan prajurit bisa amat mengerikan. Selama Perang Dunia I, mayat hanya dikubur dalam lubang dangkal di lantai atau dinding parit. Kondisi ini menimbulkan bau menyengat yang bercampur dengan bau kakus darurat dan bau tubuh prajurit yang jarang mandi. Persediaan makanan biasanya juga terbatas dengan tubuh tentara yang penuh kutu serta rentan terhadap infeksi serius.

Kondisi ini membuat banyak prajurit yang tewas di parit sebelum mereka sempat menembakkan peluru ke lawan. Suasana di parit juga sangat menegangkan, dengan tentara yang mengalami serangan artileri musuh bertubi-tubi serta senjadi sasaran peluru sniper jika mereka berani menyembulkan kepala diatas parit.

Kondisi tersebut berkontribusi terhadap perkembangan masalah psikologis di antara tentara yang ditempatkan di parit. Banyak satuan militer menanggapi masalah psikologis ini dengan regu tembak, yaitu memerintahkan tentara yang bermasalah dieksekusi karena dianggap pengecut dan melarikan diri dari medan perang.

Spoiler for 1:

Spoiler for 2:

Spoiler for 3:

Spoiler for 4:

Spoiler for 5:

Spoiler for 6:

Spoiler for 7:

Spoiler for 8:

Spoiler for 9:

Spoiler for 10:

Spoiler for 11:

Spoiler for 12:

Spoiler for 13:

Spoiler for 14:

Spoiler for 15:

Spoiler for 16:

Spoiler for 17:

Spoiler for 18:

Spoiler for 19:

Spoiler for 20:

Spoiler for 21:


Efektifitas Perang Parit

Strategi perang parit tidak efektif, sejak ditemukannya tank yang dapat melintasi parit selebar 2 meter. Flamethrower yang daya tembaknya lebih menyebar mampu membersihkan seisi parit. Perang ini lebih menyedihkan daripada semua perang yang terjadi. Sering prajurit terkena disentri akibat minum air yang tidak bersih akibat buruknya logistik. Banyak tentara yang cacat akibat terkena pecahan mortir. Banyak yang buta karena terkena gas klorin seperti yang pernah diderita Adolf Hitler, pemimpin fasis Jerman.

Saat era perang dunia 2 dan sesudahnya, parit tetap digunakan sebagai salah satu taktik pelengkap untuk bertahan. Memang tidak bisa dikatakan efektif jika dijadikan strategi perang untuk waktu lama dan strategi inti, tapi perang parit tetap menjadi bagian dalam perang baik perang kuno atau post modern sekalipun.



Spoiler for sumber:

Demikian thread dari ane emoticon-Malu (S)emoticon-I Love Kaskus (S)
Jika bermanfaat boleh Rekomendasikan HT



Dan akhir kata, ane mohon cendolnya ya gan. emoticon-Cendol (S)

Diubah oleh fadlifuad 11-03-2015 00:17
1
130.1K
700
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.