Rakyat Indonesia sedang panas dengan gubenur Jakarta, Basuki Cahya Purnama yang sering disapa Ahok, yang di hina dengan sebutan "anjing".

Namun, Ahok memang pantas saja dipanggil dengan sebutan "anjing". Loh, koq bisa? Mari kita lihat sejarahnya makhluk yang satu ini.

Anjing adalah makhluk hidup yang paling banyak dipelihara oleh seluruh umat manusia di dunia ini. Anjing terkenal dengan kesetiaannya, dan kejinakkannya sehingga anjing disebut dengan sahabat manusia terbaik. Seperti contohnya, cerita Hachiko, anjing yang setia menunggu majikannya yang sudah meninggal di depan stasiun kereta api. Dan ada juga beberapa cerita dimana ada anjing yang menyelamatkan majikannya yang sudah tua dari kebakaran rumah, dan anjing jenis labrador yang dapat menuntun jalan majikannya yang buta.



Anjing juga termasuk binatang yang paling pintar dan menurut beberapa pakar, anjing memiliki satu sifat bawaan sebagai “seorang pelayan”, itu yang membuat anjing adalah binatang paling istimewa dan digemari oleh semua orang.

Namun, apa hubungannya Pak Ahok dengan anjing?

Ahok diwaktu dia mengambil sumpah sebagai gubenur, dia sudah bersumpah untuk menjadi seorang yang melayani rakyat, setia dengan konstitusi yang sudah ditetapkan, apapun yang terjadi dia akan selalu membela “majikannya” (baca rakyat).



Dan kontoversi yang marak sekarang di bumi Indonesia dimana Pak Ahok dihina anjing oleh Politisi satu ini, ada baiknya jika kita memiliki sudut pandang yang lain sehingga kita tidak termakan emosi seperti para DPRD di sana. Ahok pantas dipanggil anjing karena kesetiaannya, membela rakyat demi rakyat dan untuk rakyat. Ahok pantas dipanggil anjing karena kelincahan dan kepintarannya dalam memimpin rakyat Jakarta dan ketegasannya.