Usai acara Proses mediasi antara pemprov DKI dan DPRD DKI kemaren yang difasilitasi oleh pihak kemendagri sempat terdengar celetukan " Anjing Lu"
Celetukan " Anjing Lu" tersebut Berasal dari pihak anggota DPRD DKI yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama
Usut punya usut celetukan kasar tersebut ternyata berasal dari seorang politisi PKS bernama Haji Tubagus Arif, S. Ag
Dituturkan oleh akun facebook bernama " Made Supriatma" , dalam akun facebooknya Made Supriatma menuturkan bahwa politisi PKS Haji Tubagus Arif, S. Ag meneriaki ahok " Cina anjing"
Berdasarkan pantauan Islamtoleran.com, postingan akun FB " Made Supriatma" tersebut hingga saat ini telah di share oleh 510 pengguna facebooker
Berikut ini isi lengkap postingan lengkap akun FB " made Supriatma" :
"Cina anjing ... " Begitulah teriak seorang anggota DPRD kepada Gubernur DKI dalam proses mediasi di Kemendagri. Berita di media sosial menengarai teriakan itu datang dari mulut Haji Tubagus Arif, S. Ag. (Sarjana Agama, Sodara-sodara!), anggota DPRD DKI dari Partai Keadilan Sejahtera.
Ucapan, 'Cina, Lu' sendiri sering dipakai untuk menghina etnik Cina di Indonesia. Pengertiannya tidak sekedar kulit kuning dan mata sipit tetapi juga serakah (karena dianggap kaya dan kekayaannya diperoleh dengan cara tidak adil) dan kafir.
Sementara 'Anjing, Lu' adalah makian yang sangat kasar.
Dengan menggandakan hinaan ini, politisi ini seakan menyatakan keyakinan moralnya. Orang seperti Ahok tidak sederajat dengan dirinya karena (1) dia Cina; (2) dia sederajat anjing.
Sikap dan keyakinan seperti ini bukan sesuatu yang aneh di negeri ini. Orang menjadi makin eksklusif. Mereka tidak saja menolak apa saja yang dianggap bukan bagian dari identitasnya. Mereka juga merasa berhak untuk melontarkan hinaan sekeji-kejinya.
Ironisnya, bangunan argumen yang dipakai oleh DPRD DKI untuk menentang Ahok adalah bahwa dia tidak tahu etika dan tidak tahu sopan santun. Tapi kita lihat sendiri, apakah tingkahlaku anggota DPRD ini beretiket dan santun?
Sisi yang baik adalah bahwa Ahok kabarnya menyerap hinaan itu dengan mengatakan, "Daging anjing itu enak ..." (baca: Diteriaki anjing oleh DPRD, Ini Dia Jawaban Ahok )
Tapi kita tahu dimaki 'Anjing" itu tidak enak. Begitu juga untuk etnik Cina yang dihina kecinaannya.
Dan sesungguhnya mulut anjing jauh lebih santun daripada mulut politisi ini.
LINK
Cerminan politisi berengsek negeri ini,sudah MALING masih mengumpat.. F*ck
Quote:
Diteriaki anjing oleh DPRD, Ini Dia Jawaban Ahok.
Mediasi antara DPRD DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berakhir tanpa keputusan jelas. Sebabnya, Ahok, sapaan Basuki, meninggalkan ruangan karena melihat banyak pengakuan bohong yang dilontarkan DPRD.
Sikap Ahok yang meninggalkan proses mediasi membuatnya dihadiahi makian dari anggota dewan yang hadir. Saat dimintai tanggapannya, Ahok mengatakan sesungguhnya dia ingin membalas tapi dihalangi.
"Ya kan dibilang saya nggak santun. Kan tadi aku sekilas dengar ada yang teriak 'anjing' gitu ya. Aku pengen balesin daging anjing enak," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta sambil meniru gaya tarzan, Kamis (5/3).
"Tapi aku sudah didorong-dorong (sama petugas di Kemendagri). Padahal aku pengen balas anjing enak, tapi sudah susah," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mencoba melakukan mediasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI Jakarta. Namun hasilnya tidak berjalan mulus. Karena pertemuan ini berakhir dengan kisruh.
"Woi anjing," ujar salah seorang anggota dewan yang berada di dalam ruangan.
"Jangan bohong Pak Gubernur," teriak anggota yang lain.
Anggota DPRD Fraksi PKS Selamat Nurdin mengungkapkan dalam ruangan tersebut yang marah-marah lebih dulu Ahok.
Dia menjelaskan, alasan marahnya mantan Bupati Belitung Timur itu kembali mengungkit masalah UPS dan hilangnya anggaran truk sampah dalam APBD 2013 dan 2014.
"Sebenarnya sudah mau ditutup tapi mau ada closing statement gubernur dan ketua dewan. Lalu (gubernur) membicarakan UPS," ujar Slamet.
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana 'Lulung' langsung mengatakan mediasi buntu. Pasalnya Ahok memutuskan untuk keluar ruangan setelah memarahi salah satu bawahannya.
"Deadlock!" ungkapnya.
LINK
Update
Quote:
Disebut Memaki Ahok Usai Mediasi, Tubagus Anggap Itu Fitnah
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, Tubagus Arif, membantah bahwa ia telah memaki Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dengan umpatan kasar seusai mediasi di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3/2015). Tubagus mengatakan hal tersebut sebagai fitnah.
"Itu salah. Fitnah itu. Fitnah," ujar Tubagus ketika dihubungi, Jumat (6/3/2015). Tubagus menolak disebut telah memaki Basuki. Dia menceritakan bahwa ia mulai geram ketika Basuki membentak Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.
Anggota Dewan pun langsung melakukan protes setelah itu. Ketika itu, kata Tubagus, kebetulan dia sedang merekam video jalannya rapat dengan telepon genggamnya.
Namun, Tubagus mengakui, ada ucapan yang ia lontarkan. Ucapan tersebut dilontarkan kepada jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang hadir di ruangan itu.
"Saya bilang ke teman-teman SKPD, Ahok enggak pantas jadi Gubernur," ujar Tubagus.
Basuki sebenarnya telah mengatakan bahwa bentakan yang ia lakukan kepada anak buahnya hanya untuk memancing reaksi anggota DPRD DKI.
Namun, Tubagus mengatakan hal itu hanya reaksi panik Basuki karena pembicaraannya terbongkar. Ucapan tersebut dilakukan hanya untuk membela diri Basuki sendiri. Tubagus bahkan memiliki bukti soal hal ini.
"Saya ada videonya kok, mukanya merah pandam. Ahok jangan bohong gitu, sambil nuding-nuding," ujar Tubagus. "Seharusnya dia meredam dirinya jangan kayak begitu. Gentle dong, Ahok," Tubagus menambahkan.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI kedapatan marah-marah, seusai rapat mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (5/3/2015).
Dalam video yang diunggah oleh Pemprov DKI, mereka yang terlihat tak bisa menyembunyikan kekesalannya adalah Wakil Ketua DPRD Abraham "Lulung" Lunggana, serta dua anggota Komisi E, Fahmi Zulfikar Hasibuan dan Tubagus Arif. Diduga, kekesalan ketiganya ditujukan kepada Basuki.
LINK
Quote:
Tepati Janjinya, Ahok Unggah Video Lengkap Rapat Mediasi dengan DPRD
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menepati janjinya untuk mengunggah suasana rapat mediasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Kamis kemarin.
Video rapat mediasi terkait dua versi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta tahun 2015 itu berdurasi selama 1 jam 18 menit 50 detik dan bisa disaksikan di akun Pemprov DKI di Youtube.
Rapat mediasi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Yuswandi A Tumenggung. Berikutnya secara bergiliran Gubernur Ahok, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edhi Marsudi, diberikan kesempatan untuk berbicara.
Hingga 1 jam rapat mediasi berlangsung suasana nampak adem, tak ada perdebatan. Bahkan berulang kali ada tepuk tangan saat Ahok menyampaikan paparan. Namun suasana berubah saat Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswadi memberikan kesempatan kepada Ahok untuk memberikan kata penutup.
Di tengah Ahok menyampaikan kata penutup, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana memotong. Suasana pun secara cepat berubah menjadi panas. Dalam video susana sidang mediasi yang lain bahkan terungkap keluar umpatan kasar yang berasal dari deretan kursi anggota DPRD DKI di ujung pertemuan.
Umpatan itu muncul setelah pertemuan ditutup. Saat Ahok hendak meninggalkan ruang pertemuan, terdengarlah teriakan-teriakan kasar dari sisi duduk anggota DPRD. Terdengar jelas umpatan kasar itu berasal dari sejumlah oknum DPRD. (baca juga:
Ironi Umpatan Kasar Anggota DPRD DKI yang Keluhkan Etika Ahok).
"Anjing!" demikian teriak seorang oknum anggota DPRD. "** SENSOR **!" sambung yang lain
Rapat mediasi pun berakhir tanpa keputusan. Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana menyebut dalam rapat tersebut Ahok sempat marah dan ngamuk.
Ahok tak mau menanggapi 'tuduhan' Lulung tersebut. Mantan anggota DPR Komisi II itu memilih berjanji akan membagikan video jalannya mediasi agar masyarakat bisa melihat sendiri.
"Gini-gini kalian kami bagikan video suasana rapat di sana," kata Ahok kepada wartawan setelah tiba di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
LINK