Quote:
Setelah anggaran versi DPRD dan Pemkot DKI terbuka, ternyata kalau dicermati lebih lanjut semakin banyak hal-hal mencurigakan yang terbongkar. Selain UPS seharga hampir 5 Miliar per buah untuk sekolah-sekolah di wilayah DKI Jakarta, juga terdapat anggaran sendok sebesar
50 ribu rupiah per buah, selusin 600 ribu rupiah. Wah-wah mulai dari yang kecil-kecil saja sudah di mark up gila-gilaan.....
Berikutnya yang "wah" lagi adalah pengadaan Printer 3D untuk 59 Sekolah di Jakarta Selatan. Harga yang diajukan untuk Printer 3D ini pun luar biasa besar, yakni
3 Miliar untuk 1 buah Printer 3D. Untuk totalnya tinggal dikalikan sendiri. Sebenarnya keberadaan Printer 3D belumlah cocok untuk sekolah setingkat SMA. Selain itu harga yang diajukan pun jauh dari harga Printer 3D yang paling mahal yaitu Observer 3D Scanner dari FlashForge , 104 juta rupiah.
Selanjutnya, masih ada anggaran untuk Ruang Guru, Ruang Tata Usaha dan Ruang Kepala Sekolah untuk 48 sekolah di Jakarta Selatan sebesar
2,5 Miliar untuk setiap sekolah. Total untuk 48 sekolah tersebut adalah 120 Miliar. Dana sebesar ini sebenarnya bisa membangun gedung sekolah yang baru di wilayah Jakarta Selatan. Andai dikonsultasikan kepada kontraktor, 2,5 Miliar hanya untuk membangun 3 ruangan yang urgensinya kurang pasti dana ini sangat berlebih.
Sudah habis? ternyata belum....Ada lagi dana untuk pengadaan peralatan fitness sebesar
2,5 Miliar per kecamatan. Akan ada 6 kecamatan di Jakarta Selatan yang mendapatkan dana tersebut, dimana dana ini akan dimasukkan ke dalam SMA atau SMKN yang berada di wilayah bersangkutan. Apakah DPRD DKI berniat membuat tempat fitness sekelas Gold's Gym atau Celebrity Fitness di sekolah-sekolah di Jakarta Selatan?.....ada-ada saja.
Anyway, masih terselip juga dana
pelatihan guru ke luar negeri sebesar 25,5 Miliar.
Data berdasarkan softcopy RAPBD versi
DPRD DKI Komisi E ,Pengadaan Barang Langsung, Sudin Pendidikan II Jakarta Selatan
Masih berniat dukung DPRD dan jegal Ahok?....lebih baik berpikir ulang. Jangan relakan Miliaran rupiah uang rakyat dipakai koruptor untuk membeli Lamborghini dan bersenang-senang. Ini baru sebagian yang terbongkar, mungkin besok akan lebih banyak lagi anggaran-anggaran "luar biasa" yang di mark up sedemikian rupa.
ajib kan gan.....makanya anggota DPRD bisa punya mobil mewah macam Jaguar atau Lamborghini.
anggaran siluman ini selain nggak tepat sasaran, mark up nya juga sangat luar biasa......
kalau DPRD menang lawan Ahok ga kebayang pemerintahan bakal kayak gimana. Kalau Ahok kalah, Kepala Daerah yang lain akan manut-manut aja apapun permintaan anggaran dari DPRD.