Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kohmageAvatar border
TS
kohmage
pushtun-tempatnya-wanita-cantik-di-dunia.html
Pushtun, Tempatnya Wanita Cantik di Dunia
Kaum Pashtun dikenali juga sebagai 'Pashto', 'Pushtun', 'Pakhtun', 'Pathan' atau 'Paxtun'. Mereka dikenali melalui ethno-linguistik yang terdapat di timur dan selatan Afghanistan, Balochistan dan wilayah Pakistan.

Kaum Pashtun menggunakan bahasa Pashto dan bahasa Pashtunwali dan mengamalkan budaya Islam. Dari segi politik , mereka boleh bersatu.

Mereka terlibat dalam Perang Soviet di Afghanistan (1979-1989) di mana ramai yang menyertai Mujahidin. Kaum pashtun juga merupakan komuniti yang penting di Pakistan.

Mayoritas kaum Pashtun boleh ditemui di Pakistan dan Afghanistan. wilayah lainnya adalah kawasan di Areas Utara, Azad Kashmir dan Karachi di Pakistan sama seperti di Afghanistan. Ramai dari mereka berhijrah dan menjadi buruh di Semenanjung Arab.

Budaya orang Pashtun dapat dilihat dengan jelas di Peshawar dan Kandahar. Bandar Quetta dan Kabul yang mempunyai pelbagai kaum , Pashtun menjadi penduduk majoriti. Karachi menjadi bandar berpenduduk Pashtun yang terbesar di dunia kerana 1.5 juta orang Pashtun.

Sibi Mela, festival seru dan pernikahan gadis Pushtun

Ada festival seru di Pakistan, Sibi Mela namanya. Inilah festival dimana warga memamerkan kuda dan hewan ternak-ternak mereka dan wisatawan yang beruntung bisa melihat pernikahan gadis-gadis Pushtun yang terkenal kecantikannya.

Musim dingin dan musim semi membuat orang-orang berdatangan ke Sibi yang lebih hangat. Karena ramai, digelarlah pasar musiman yang lama kelamaan menjadi festival. Wisatawan bisa berpuas-puas hati menikmati eksotisme budaya di Negeri Pushtun ini. Silakan ikut bersuka ria bersama mereka, menari, melihat hewan ternak dan mencicipi aneka kuliner lezat.

Jangan heran jika ketika berada di Sibi pada saat festival, wisatawan bisa melihat keramaian keluarga-keluarga yang menikahkan anak gadis mereka. Coba saja bersikap ramah dan berkenalan, siapa tahu Anda bisa ikut diundang dalam meriahnya pesta pernikahan Pushtun.

Namun, hormati budaya mereka ya.

Kalau memang demikian, ya tidak apa-apa. Kagumi saja kecantikan gadis-gadis Pushtun ini dengan pandangan mata, dan biarkan jadi kenangan indah saat traveling di Pakistan.

Konflik bersenjata dan kondisi politik membuat negeri-negeri Pushtun tidak masuk dalam arus utama pariwisata dunia. Padahal negeri ini punya sejuta pesona dan juga gadis-gadis Pushtun yang berbalut kerudung, Iran, Afghanistan dan Pakistan punya pancaran kecantikan yang tidak tertahankan. Banyak yang sudah membuktikannya!

Spoiler for ini gan foto-fotonya:


Spoiler for lagi gan:


Spoiler for kinyis-kinyis..:


Spoiler for Putri Kepala Suku:

Spoiler for cekidot gan:


Spoiler for foto-fotonya lain bisa disimak disini gan:


Para gadis pusthun ternyta bukan hanya terkenal karena kemolekannya gan, tetapi juga keberaniannya... Tak cuma cantik, perempuan Pushtun juga terkenal berani. Seperti 5 perempuan ini.

Perempuan-perempuan Pushtun ini berani karena mengalami tekanan di negaranya yang sedang berkonflik dan kental dengan nilai-nilai patriarki. Mereka menyuarakan pendapatnya melalui blog, menjadi seniman, sastrawati hingga politisi. Beberapa di antaranya ditembak menjadi martir. Berikut perempuan Pushtun yang cantik nan berani,

Spoiler for 1. Malala Yosafzai:


Siapa tak kenal Malala Yousafzai, gadis Pakistan suku Pashtun yang menjadi pejuang pendidikan di usianya yang masih sangat belia, 14 tahun.

Malala ditembak oleh kelompok Taliban saat berada di bus sekolah di Pakistan pada Oktober 2012 lalu. Aktivitas Malala yang kerap menyerukan pentingnya pendidikan bagi anak-anak perempuan dan kecamannya terhadap Taliban, telah membuat marah kelompok militan itu.

Malala yang terkena tembakan di kepala, lolos dari percobaan pembunuhan itu. Dalam beberapa hari setelah kejadian, dia pun dilarikan ke rumah sakit di Inggris untuk perawatan lebih lanjut. Para dokter bedah di rumah sakit Queen Elizabeth Hospital, Birmingham, berhasil menyelamatkan jiwa Malala.

Malala kini diperkirakan akan menjadi warga permanen Inggris setelah ayahnya diangkat sebagai atase pendidikan di Konsulat Pakistan di Birmingham. Tidak hanya itu, Malala juga dinominasikan sebagai salah satu penerima Nobel Perdamaian tahun 2013 atas kiprahnya tersebut.

Spoiler for 2. Ghazala Javed:



Ghazala Javed adalah seorang penyanyi terkenal dari Peshawar, Pakistan. Musiknya terkenal sampai Afghanistan dan suku Pashtun di seluruh dunia. Perempuan kelahiran Swat Valley, Pakistan, pada 1 Januari 1988 ini tewas ditembak pria-pria bersenjata saat keluar dari salon kecantikan di Peshawar.

Ayah wanita berumur 24 tahun itu yang sedang bersamanya saat kejadian, juga tewas dalam insiden yang terjadi Senin, 18 Juni 2012 lalu. Kepolisian Pakistan mengatakan, mantan suami wanita itu menjadi tersangka dalam kasus ini.

Javed ditembak enam kali sementara ayahnya terkena tembakan sekali di kepalanya. Javed kabur ke Peshawar pada tahun 2009 untuk melarikan diri dari kota asalnya, Swat Valley, yang ketika itu didominasi Taliban. Dia kabur dikarenakan militer Taliban saat itu tengah melancarkan operasi sweeping khususnya terhadap para penyanyi dan penari.

Untuk mengembangkan kariernya sebagai penyanyi dan penari, Javed pun menetap di Peshawar. Pada tahun 2010, wanita itu menikah dengan pengusaha Jahangir Khan. Namun dia kemudian meminta cerai setelah mengetahui suaminya telah memiliki istri lain. Juga karena sang suami melarangnya untuk terus menjadi penyanyi. Javed meninggal pada usia 24 tahun

Spoiler for 3. Malalai Joya:


Malalai Joya adalah aktivis politik, penulis dan mantan anggota DPR Afghanistan. Perempuan kelahiran Provinsi Farah, Afghanistan, pada 25 April 1978 ini, menjadi aktivis sosial pada usia yang sangat muda, kelas 8 atau sekitar 14 tahun.

Pada tahun 1982, keluarga Malalai menjadi pengungsi ke Iran karena negaranya terlibat perang Uni Soviet versus Mujahidin plus negara sekutu seperti AS dan Inggris. Saat itu Malalai baru berusia 4 tahun. Kemudian, kelas 8 dia terjun ke masyarakat menjadi aktivis sosial.

Malalai mulai melihat ketimpangan, korban-korban sipil yang akhirnya tak bisa mengenyam pendidikan karena situasi politik, juga kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang payah.

"Saya ingat satu keluarga yang saya temui, bayinya tinggal kulit membalut tulang, tak mampu membayar dokter, mereka hanya menunggui bayi mereka untuk mati. Saya percaya bahwa tak ada pembuat film, penulis, yang mampu menggambarkan penderitaan yang kami alami. Tak hanya di Afghanistan, juga Palestina, Irak. Anak-anak Afghanistan seperti di Palestina. Mereka melawan musuh dengan batu. Anak-anak macam ini menjadi pahlawan saya," jelas Malalai.

Malalai akhirnya menjadi penulis, aktivis dan anggota DPR Afghanistan 2005-2007. Memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan serta anak-anak, Malalai menulis biografinya yang berjudul 'Raising My Voice' tahun 2009 lalu.

Dia sangat vokal pada pemerintahan Hamid Karzai, dan mendapat julukan 'perempuan paling berani di Afghanistan' dari BBC. Majalah Time 2010 memasukkannya pada 100 orang berpengaruh di dunia, The Guardian memasukkannya dalam daftar 100 aktivis perempuan.

Spoiler for 4. Nadia Anjuman:


Nadia Anjuman adalah sastrawati dan jurnalis dari Afghanistan. Nadia juga adalah mahasiswi di Universitas Herat di Afghanistan, yang telah menerbitkan buku kumpulan puisi, Gul-e-dodi (Bunga Merah Gelap). Puisinya terkenal di Afghanistan, Pakistan hingga Iran.

Namun, suatu hari, Nadia ditemukan tewas pada November 2005 lalu di barat Kota Herat. Di kepala Nadia ditemukan luka iris dan ada luka lebam. Diketahui kemudian Nadia dibunuh oleh suaminya sendiri setelah menerbitkan buku kumpulan puisi pertamanya.

Saat rezim Taliban berkuasa, Nadia dan penulis perempuan lain yang menghadiri kelas menulis dan membaca bisa berakhir dengan pembunuhan dan mutilasi. Keluar rumah bisa berarti mati. Penulis perempuan di kampus Heret juga dilarang membaca karya sastra William Shakespeare dan Fyodor Dostoevsky. Kalau melanggar, mereka akan digantung.

Spoiler for 5. Malalai Kakar:


Malalai Kakar adalah polisi perempuan yang memiliki jabatan tinggi pertama di Afghanistan. Kakar adalah kepala Departemen Kriminal terhadap Perempuan Kandahar berpangkat Letkol. Dia adalah perempuan pertama lulusan Akademi Kepolisian Kandahar, sekaligus investigator perempuan pertama di Kepolisian Kandahar. Kakar masuk Kepolisian pada tahun 1982, mengikuti jejak kakak dan ayahnya.

Pada 28 September 2008, Kakar ditembak antara pukul 07.00 - 08.00 pagi saat mengendarai mobil ke kantor, tepat di depan rumahnya. Diketahui kemudian pembunuh itu adalah Taliban. Masalah kesetaraan gender masih mendominasi di Afghanistan, pasca rezim Taliban digulingkan.

sumber : detiknews
Diubah oleh kohmage 05-07-2013 12:41
0
50.3K
372
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.