[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2182734/masjid-muhammadiyah-di-cengkareng-disabotase[/url]
Papan nama Masjid Muhammadiyah as-Salam Cengkareng yang dicoret-coret
Quote:
Masjid Muhammadiyah di Cengkareng Disabotase
Oleh : - | Sabtu, 28 Februari 2015 | 13:31 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Masjid As-salam milik Muhammadiyah di Jalan Utama V Cengkareng, Jakarta Barat disabotase pihak lain ditengarai karena konflik pengelolaan tempat ibadah yang sejatinya secara hukum milik ormas Islam berlogo matahari tersebut.
"Masjid ini resmi milik Muhammadiyah sudah sejak 30 tahun dan tahun 2008 saat diwakafkan kepada Muhammadiyah tak ada masalah dan aman-aman saja," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, kepemilikan masjid itu sesuai sertifikat Nomor 3 tanggal 23/9/2008 atasnama PC Muhammadiyah Cengkareng dengan nama Nadzir Romli (Ketua), Salman Efendi (Bendahara) dan Yasman Pitoyo (Sekretaris).
Din sendiri telah mengirimkan pesan singkat kepada Kapolri Badrodin Haiti terkait penanganan insiden sabotase.
Dalam pesan singkatnya, Ketum PP Muhammadiyah meminta agar masjid ditutup sementara dan kegiatan mauludan oleh pihak penyabotase tidak diselenggarakan.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa B Nahrawardaya mengatakan intimidasi terhadap Masjid Assalam berulangkali terjadi. Terakhir adalah sabotase masjid untuk kegiatan maulud akbar pada Sabtu pagi.
Pada Jumat (27/2), ibadah shalat Jumat di masjid tersebut juga sempat disabotase.
Intimidasi lain juga sempat terjadi dua tahun belakangan. Papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam oleh orang tak dikenal. Terpasang juga spanduk dengan pesan Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah.
Kamera pemantau/CCTV masjid, kata dia, yang terpasang di beberapa titik juga dirusak. Bahkan, balai yang di samping masjid juga dibakar orang tidak dikenal.
Mustofa mengatakan terdapat papan yang ditancapkan di depan masjid bertuliskan "Tanah ini Milik Negara" "Sehabis Jumat (28/2) adalah batas akhir peringatan pengelola untuk pihak pemasang papan agar mencopot papan. Akan tetapi, ketika papan nama ilegal akan dirobohkan, ternyata sudah banyak massa tidak dikenal menjaga papan nama tersebut," kata dia.
Beberapa warga Muhammadiyah yang biasa mengelola Jumatan, kata Mustofa, kaget karena semua jadwal khotib ternyata sudah diubah oleh pihak yang tidak diketahui. [tar]
Kelompok mana yang mau merebut masjid Muhammadiyah? Kenapa pasang papan "Tanah Milik Negara"?
Kultwit terkait:
"Potensi Kerusuhan Terkait Perebutan Masjid Muhammadiyah Di Cengkareng" by @MustofaNahra