Tangerang, HanTer - Kecemasan warga dengan aksi begal motor yang kian merajalela, khususnya wilayah pinggiran Jakarta tampaknya sudah diambang klimaks. Kenyamanan masyarakat yang sehari-hari menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi pun menjadi terganggu.

Aksi yang sangat marak terjadi membuat warga menjadi takut jika pulang malam. Sementara, polisi seolah tak berdaya mengatasi aksi sadis para pembegal.

Warga pun menganggap polisi tidak memberikan jaminan keamanan terhadap para pengendara khususnya yang saat ini sedang dikhawatirkan dengan aksi sadis tindak kriminal itu.

Jhony, salah seorang warga Cakung, Jakarta Timur yang mengaku geram dengan ulah tersebut pun mengaku akan melakukan tindakan sendiri jika menemukan atau menjadi korban aksi begal tersebut.

"Kalo mau lapor ke polisi kita harus jadi korban dulu. Pelaku begal itu pakai sejata, apa kita harus dibacok dulu baru bisa mendapat pertolongan polisi," ungkapnya kepada harianterbit.com menyikapi aksi pembakaran seorang begal yang terjadi di kawasan Pondok Aren, Tangerang, Senin (23/2/2015).

Dia juga mengatakan akan melakukan tindakan yang sama dengan apa yang dilakukan di warga Pondok Aren jika menemukan para komplotan begal itu.

"Daripada kita yang jadi korban, lebih baik dia yang kita sikat," tambahnya.

Jika dilihat, kurangnya jaminan keamanan dari pihak kepolisian seakan menjadi alasan pembenaran bagi masyarakat untuk main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan. Kendati tindakan tersebut jelas bertentangan dengan hukum positif, namun kenyataannya seorang pembegal dibakar hidup-hidup hingga gosong oleh masyarakat karena melakukan aksi begal bersama tiga rekannya.

Peristiwa yang terjadi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (23/2/2015) malam itu dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Agung S Aji. "Benar salah satu pelaku berhasil ditangkap warga, kemudian di bakar hidup-hidup hingga tewas," ujar Agung kepada Harian Terbit, Selasa (24/2/2015).

Diungkapkannya, peristiwa itu berawal sekitar pukul 01.30 WIB, dimana korban yang bernama Wahyu Hidayat, warga Komplek DPR, Jalan Jalak 5 RT. 02/09 Pondok Ranji Ciputat, Tangerang Selatan, baru saja pulang bersama teman wanitanya.

Saat melintas di Jalan Masjid Baiturohim Pondok Aren, Wahyu dipepet oleh empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor. Merasa aneh dengan dua motor tersebut, wahyu menoleh kebelakang dan melihat salah seorang diantaranya memegang golok dan samurai.

Mengetahui dirinya terancam, wahyu langsung menambah kecepatan laju motor. Sementara pelaku terus memepet dan salah satu pelaku mengayunkan golok dan mengenai lengan teman wanita wahyu.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara Wahyu dan pelaku. Saat tiba di Masjid Baiturohim, dirinya sempat berteriak minta tolong. Beberapa warga yang mendengar spontan membantu mengejar pelaku dengan menggunakan sepeda motor.

Saat pengejaran itulah, menurut Agung salah satu pelaku terjatuh dan akhirnya ditangkap. Tanpa ampun, warga menghakimi pelaku hingga akhirnya membakar hidup-hidup hingga gosong.

"Kami sudah lakukan pemeriksaan. Setelah kami periksa, petugas kepolisian tidak menemukan identitas apapun pada diri pelaku yang dihakimi massa," ujar Agung.

Saat ini, sambung Agung, pihaknya masih memeriksa beberapa saksi-saksi untuk mengumpulkan bukti. "Kami juga tengah melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku lainnya," ucapnya.

(HarianTerbit/Oni)

http://www.harianterbit.com/megapol/read/2015/02/25/20445/18/18/Tidak-Ada-Jaminan-Polisi-Warga-Akan-Terus-Bakar-Pelaku-Begal

=============================================================================

Tak percaya polisi, netizen dukung begal sadis dibakar massa


Merdeka.com - Kelompok begal di sekitaran Jabodetabek masih menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Para netizen di media sosial saling mengingatkan ancaman begal yang dapat terjadi di daerah mereka.

Bahkan beberapa di antaranya saling berbagi tips untuk menghindari begal di jalan. Salah satunya pemilik akun @anggajonathan yang mengaku nyaris kena begal di daerah Cawang.

"Mereka nunggu korbannya ngecek ban belakang. Di situ selain rawan jambret dan kapak mereka ternyata begal sudah sampai di situ," kata dia.

Selain berbagi tips dan menginformasikan jalanan rawan begal, para netizen juga masih ramai membicarakan aksi warga Jalan Pondok Betung, Pondok Aren Tangerang Selatan yang membakar pelaku begal pada Selasa (24/2).

Sebagian besar netizen mendukung aksi warga membakar pelaku begal bukan menyerahkannya ke kantor polisi.

Berikut cuitan netizen yang mendukung aksi warga Pondok Aren.

@ApNstarWhy mantep nih, biar kapok tuh yg di bakar. ga bakal begal lagi kalo udah dibakar gitu orangya. begal yang laen dibakar juga dong.. kalo perlu di sweeping aja

@si_sableng Ketika penjahat begal meresahkan warga, hukuman dibakar hidup-hidup pun semoga membuat mereka resah dan berhenti membegal.

Kendati demikian, ada juga netizen yang menyarankan agar tindakan anarkis tersebut tidak dilakukan lagi.

@freedy_frame padahal nih begal jgn dihabisi dulu, interogasi terlebih dahulu kuras habis dahulu informasinya untuk dimintai keterangan tentang lokasi dimana tempat komplotan nya bersembunyi,,baru dah tuh kandang begal ini diserbu sama aparatur negara.kan sayang juga dibakar tapi ga dapat apa-apa cuman dapat gondok dan senang tapi nyesel..nah

Agar tindakan main hakim warga tidak berlarut, para netizen meminta polisi segera menangkap kawanan begal sehingga tercipta rasa aman masyarakat.

"Kami tau komplotan mereka cerdik, Tapi kami percaya kalo bapak-bapak polisi lebih cerdik dari mereka, dan kami tau jumlah mereka banyak, Namun kami percaya jumlah personel bapak lebih banyak. Jadi tolong pak, Kembalikan rasa aman dan nyaman kami hidup di bumi pertiwi ini," ucap akun @johny17

http://www.merdeka.com/peristiwa/tak-percaya-polisi-netizen-dukung-begal-sadis-dibakar-massa.html

===========================================================================
YAA BAKAR TERUSS DEH BIAR KAPOOK ! POLKIS NYA JUGA MALAH BEBASIN BEGAL ! KRN UUD