Sebelumnya ane bingung mau ngepost ini dimana,
Tapi kayaknya yang rame di lounge deh

Langsung aja ya gan.

Lagi sering dengar, "Pesawat Boeing 777 mempunyai sistem Fly by Wire yaitu, bla....bla...bla..."
Disini ane mau ngejelasin penerapan Fly by Wire pada pesawat.

Sebelumnya kita kenal dulu bagian-bagian dari sirip kendali pesawat :

Fly by Wire adalah sebuah sistem kendali yang menggunakan sinyal elektronik dalam memberikan perintah, tetapi hal ini tidak berarti hanya menggantikan penggerakan oleh otot manusia diganti oleh pergerakan motor elektris/hidrolis.

System Fly by Wire juga mempunyai komputer untuk mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor dibadan pesawat sehingga kadang-kadang kinerja system fly by wire secara detail tidak sinkron dengan keinginan operator.

System Fly by Wire paling umum dijumpai pada pesawat terbang, terutama pesawat tempur.

Topologi sistem mekanik sama sistem Fly by Wire :




Contohnya gini kalau Fly by Wire ;

Pada saat pilot ingin pesawat terbang lurus, maka fly by wire sebenarnya berusaha keras supaya pesawat bisa terbang lurus dengan mengoreksi semua gangguan yang bisa membuat pesawat berbelok (dorongan angin dari samping, tekanan udara yang membuat pesawat belok, dll).

Sedangkan saat pesawat dibelokan oleh pilot, bisa jadi ada beberapa perintah dari pilot yang diabaikan oleh system fly by wire, dengan tujuan supaya belokannya bisa enak, tidak stall, atau membahayakan struktur pesawat.

Dengan sistem kendali yang bisa berpikir ini, kerja pilot menjadi lebih ringan, seumpama akan belok, maka pilot akan belok saja, tidak perlu memikirkan berbagai informasi secara detail, kalau belokannya terlalu bahaya, maka fly by wire akan mengkoreksinya secara otomatis.

Sistem Fly by Wire sangat bermanfaat untuk dipasang pada pesawat tempur.
Tidak seperti filosofi perancangan pesawat sipil yang mengutamakan kestabilan, maka pesawat tempur justru didesain supaya tidak stabil, sehingga gampang berbelok dan bermanuver.

Pada saat pesawat tempur harus terbang lurus dan stabil, pilot justru harus kerja keras untuk menstabilkan pesawat.
Pada pesawat yang ber-fly by wire, tugas menstabilkan pesawat ini diambil alih oleh system kendali fly by wire, sehingga pilot bisa lebih konsentrasi di tugas utamanya.

Pesawat penumpang pertama kali yang dilengkapi Fly by Wire control dengan otoritas penuh diawali oleh Airbus seri A320.
Kemudian di ikuti oleh pesawat Boeing seri 777, dan desain-desain terbaru mereka.

Dalam industri penerbangan Indonesia, teknologi Fly by Wire baru dikembangkan pada tahun 1990-an pada pesawat N-250.



Nah kalau yang ini antara B777-300 sama A330-300.


Perbedaan Fly by Wire di Airbus dan Boeing cuma di filosofi desain Fly by Wire tersebut.

Kalau di Airbus.
Pilots are human. Human tend to make mistake. Therefore fly by wire computer is there to prevent to human from making the mistake in the first place.
Jadi pesawat tidak bisa di roll lebih dari 67 degress (alias 2.5G maximum), pitch up maximum 30 degress, nose down maximum 15 degress.
Overspeed protection, stall protection, bla bla bla bla.

Kalau di Boeing.
Pilots harus punya keputusan akhir dalam pengambilan keputusan.
Fly by wire is there to make their job easier.
Boeing ga ada proteksi yang ga bisa di lewati oleh pilot.
Jadi mau jungkir balik juga bisa.
MESKI pilot harus bisa ngelawan force sampai 60 kgs di yoke (untuk Boeing 777).

Jadi gini gan, dalam keadaan normal pesawat Fly by Wire seperti Airbus A320 tidak akan stall biarpun pilot menarik batang kendali ke belakang dan memaksa menaikkan hidung pesawat.
FCC akan membatasi sudut naiknya hidung pesawat (angle of attack) di nilai yang normal.
Begitu juga dengan kemiringan pesawat yang dibatasi pada kemiringan 67°.
Jika pilot mencoba memiringkan pesawat lebih dari 67°, FCC akan tetap menahan kemiringan pesawat di 67° tersebut.
Kalau yang maen FSX apa Xplane, pasti bisa merasakannya

Contoh Fly by Wire pada Otomotif ;

Dalam sehari-hari sebenarnya ada juga sistem kendali fly by wire yang kita pakai,
satu contohnya adalah sistem rem ABS di mobil.
rem ABS ini dilengkapi berbagai sensor untuk memastikan tidak terjadi selip antara roda dengan jalan, kalau sampai selip terdeteksi sensor, maka rem akan mengabaikan perintah pengendara untuk mengerem habis, dan melepaskan rem sampai selipnya hilang maka remnya ngerem lagi, nanti kalau selipnya muncul lagi, maka kejadiannya akan berulang, begitu seterusnya sampai mobil berhenti atau sopir melepas pedal remnya.
kadang-kadang bisa merasakan getaran siklus ini saat mengerem di mobil ber ABS.

Nah pertanyaanya, Apakah pesawat yang belum punya Fly by Wire lebih aman dari pesawat yang uda Fly by Wire?

Ngga juga gan, Banyak faktor yang membuat suatu system itu aman atau tidak.
Human factor, weather, system, dan lain-lain.
Contoh:
Sampai sekarang belum ada system Fly By Wire yang bisa avoiding CFIT. There's a limit to what a system can do.
Blum ada Fly by Wire yang bisa menghindari weather, atau terrorist attack.
Blum ada Fly by wire yang bisa full auto dari push back sampai on-chock lagi.

Udah segitu dulu ya gan, nanti kl ane jelasin lagi, jadi panjang, bosen agan bacanya.

Dikutip dari berbagai sumber, indoflyer.net, wikipedia.org, chip.co.id.

Ninggalin jejak ya gan
biasanya page 1 nya abis, jadi sepi yang koment