Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

calon.kapolriAvatar border
TS
calon.kapolri
Pertempuran Terjadi di Yaman Sementara Kedutaan-kedutaan Ditutup
Pertempuran Terjadi di Yaman Sementara Kedutaan-kedutaan Ditutup

Di Yaman selatan, di provinsi pegunungan al-Bayda, pertempuran hebat terus berlanjut antara pemberontak Houthi dan suku Sunni, banyak yang diantaranya bersekutu dengan kelompok-kelompok al-Qaida setempat. Sumber-sumber keamanan mengatakan sekurangnya 26 orang tewas sejak Jumat- 16 warga Houthi dan 10 anggota suku.

Yaman berbatasan dengan Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia yang juga memerangi al-Qaida di semenanjung Arab. Amerika telah mendukung serangan terhadap al-Qaida dengan serangan dan serangan misil denganpesawat tak berawak yang menarget para militan.

Kepergian besar-besaran para diplomat dari Yaman terus berlanjut hari Sabtu (14/2). Belanda, Spanyol dan Uni Emirat Arab adalah negara-negara terakhir yang menutup kegiatan kedutaan di Sana’a dan mengevakuasi para diplomat mereka. Arab Saudi, Italia, Jerman, Amerika, Perancis dan Inggris sebelumnya telah menutup kedutaan mereka di Yaman.

Apa yang dikatakan sebagian orang, Yaman telah terjerumus ke dalam bencana selama seminggu terakhir menyebabkan negara itu di bawah pemerintahan suku Houthi penguasa baru, menjadi terkucil dan menyebabkan pentingnya diadakan internal berbagi kekuasaan dengan pihak-pihak oposisi.​

Sejak merebut kekuasaan awal bulan ini, suku Houthi telah membubarkan parlemen dan membentuk badan penguasa sendiri. Mereka mengatakan sedang melancarkan sebuah “revolusi” melawan pejabat-pejabat yang korup dan kehancuran ekonomi. Presiden tersingkir Abed Rabbo Mansour Hadi dan para menteri kabinetnya masih berada dalam tahanan rumah pemberontak.

http://www.voaindonesia.com/content/...p/2644420.html

Arab Saudi dan UEA Tutup Kedutaan di Yaman

TEMPO.CO, Sanaa – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengikuti langkah negara-negara Barat menutup kedutaan besar mereka di Sanaa, Yaman. Sementara itu, bentrokan antara milisi Syiah, Al-Houthi, dan Sunni terus berlangsung hingga menewaskan sedikitnya 26 orang, Sabtu, 14 Februari 2015.

"Uni Emirat Arab mengumumkan penutupan kedutaannya di Sanaa pada Sabtu, 14 Februari 2015," tulis kantor berita WAM.

“Menurunnya situasi keamanan dan politik di Yaman dan kejadian-kejadian tragis terus disaksikan setelah Al Houthi melemahkan otoritas yang sah."

Arab Saudi dan UEA, yang beraliran Sunni, mengecam pemberontakan milisi Syiah yang dituding mendapat dukungan dari Iran serta menyebut tindakan Houthi sebagai kudeta.

Penutupan kedutaan telah mengisolasi pemerintahan baru Yaman, sehingga mereka terdesak untuk segera menggelar pertemuan pembagian kekuasaan internal antara Houthi dan oposisi.

Adapun pertempuran sengit yang terjadi di wilayah pegunungan di selatan, Provinsi Al-Bayda, menewaskan 16 anggota milisi Houthi serta 10 orang Sunni. Kabar ini diungkapkan pejabat keamanan setempat kepada Reuters.

Pemerintahan Yaman terancam runtuh dua pekan setelah kelompok Houthi mengambil alih kendali dan terus menggempur wilayah selatan.

Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Arab Saudi telah menutup kantor perwakilan mereka di Sanaa dan menarik seluruh anggota staf mereka karena alasan keamanan.

http://www.tempo.co/read/news/2015/0...utaan-di-Yaman

Amerika Serikat Tutup Kedutaannya di Yaman

TEMPO.CO, Sana'a - Pemerintah Amerika Serikat memutuskan menutup gedung kedutaannya di Sanaa, ibu kota Yaman. Menurut seorang pejabat berwenang di Washington, penyebab tutupnya Kedutaan AS adalah situasi keamanan di sana yang tidak stabil.

Kantor berita Reuters, Selasa, 10 Februari 2015, melaporkan, kelompok pemberontak Houthi telah menguasai Ibu Kota Sanaa sejak September lalu. Bahkan, pada bulan lalu, mereka menguasai Istana Kepresidenan dan menyebabkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan pemerintahannya mundur.

Menurut informasi, gedung Kedutaan AS mulai ditutup hari ini. Para pegawai dan diplomat telah menghancurkan dokumen rahasia dan membuang senjata dalam beberapa hari terakhir. Duta Besar AS untuk Yaman, Matthew Tueler, dan stafnya dilaporkan juga akan meninggalkan Yaman hari ini.

Menurut Dubes Tueler, setelah mereka meninggalkan Yaman, Kedubes Turki dan Aljazair di Yaman diminta menjaga kepentingan Amerika Serikat di negara tersebut.

Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, menolak memberi komentar mengenai penutupan gedung Kedutaan AS di Sanaa. Namun dia membenarkan bahwa jumlah staf di gedung Kedubes AS perlahan-lahan mulai dikurangi. Keamanan dan keselamatan pegawai mereka menjadi prioritas utama.

"Kami mengambil langkah untuk memastikan kami telah melakukan yang terbaik untuk melindungi mereka," ujar Psaki.

Seorang pejabat berwenang AS menuturkan sebuah kontingen prajurit Angkatan Laut yang terdiri atas seratus marinir telah dikerahkan untuk membantu mengamankan gedung Kedubes AS di Yaman. Pejabat berwenang lain menyebut AS turut mengerahkan kapal amfibi penyerang dan kapal USS Iwo Jima di tepi Laut Merah. Mereka siap membantu untuk proses evakuasi staf jika diminta oleh Deplu.

Namun AS tetap melanjutkan pemberian pelatihan kepada beberapa pasukan bersenjata Yaman. Mereka juga masih bisa melakukan operasi di Yaman untuk melawan milisi Al-Qaeda.

Langkah AS menutup gedung kedutaannya kemungkinan besar akan diikuti negara lain. Beberapa pegawai Kedubes Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan, di tempat mereka, penghancuran dokumen dan pembayaran gaji dua bulan staf lokal juga mulai dilakukan. Namun belum ada informasi langsung bahwa gedung kedutaan mereka telah ditutup.

http://www.tempo.co/read/news/2015/0...annya-di-Yaman

Tapi, RI belum ada rencana utk menutup kedubes disana :

RI Belum Berencana Tutup Kedutaan di Yaman

Pertempuran Terjadi di Yaman Sementara Kedutaan-kedutaan Ditutup

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia belum merasa perlu untuk menutup atau pun memindahkan kedutaan besar di Ibukota Yaman, Sanaa, meskipun beberapa negara sudah menarik semua diplomatnya. Sikap Indonesia terutama karena tidak seperti negara Timur Tengah lainnya, dari sekitar 2.600 WNI di Yaman sebagian besar pelajar dan mahasiswa.

“Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia terus memantau situasi di Yaman dengan seksama. Sampai saat ini belum ada rencana penutupan kedubes mengingat banyak WNI yang sekolah di situ,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir kepada Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.

Dia menambahkan saat ini jumlah diplomat beserta staf Indonesia dan keluarganya di KBRI Sanaa mencapai 38 orang. Sedangkan jumlah WNI sekitar 2.600 orang.

Pihak KBRI Sanaa telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan sejak Januari lalu terutama bagi WNI yang tinggal di Sanaa, Maa’rib dan beberapa wilayah lain di Yaman.

Selain meminta WNI untuk selalu membawa identitas diri, tidak terprovokasi aktivitas politik, menghindari lokasi rawan bentrokan bersenjata, KBRI juga mengimbau WNI untuk mewaspadai pemerasan yang dilakukan oknum dengan mengatasnamakan pemerintah Yaman.

Meski tidak ada perintah evakuasi resmi, tahun lalu KBRI Yaman telah mengevakuasi 332 WNI yang merasa terancam keamanannya. Menurut situs KBRI Yaman, hingga 19 November tahun lalu evakuasi dilakukan dalam lima gelombang.

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis telah menyatakan menutup kedutaan besar dan menarik seluruh diplomatnya dari Sanaa, terkait situasi keamanan dan politik yang terus menurun di negara itu. Mereka juga mengimbau warganya untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Yaman telah berada dalam krisis selama berbulan-bulan akibat pengepungan Ibukota oleh pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Kondisi kian memburuk setelah mereka mengkudeta pemerintahan pekan ini.

Perserikatan bangsa-bangsa berusaha menegahi dialog antara Houthi dan pihak lain di Yaman, sejak pemberontak membubarkan parlemen. Sebelumnya Houthi juga menyebabkan Presiden Abdrabuh Mansour Hadi mundur setelah militan mengepung rumahnya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendesak pemberontak untuk membebaskan Presiden Hadi, Perdana Menteri Kaled Bahah dan seluruh anggota kabinet Yaman yang mereka tahan.

http://www.tempo.co/read/news/2015/0...utaan-di-Yaman

Nunggu apa pak? emoticon-Belo

0
1.9K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.