Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

calon.kapolriAvatar border
TS
calon.kapolri
Hanya5 WNI Yang Mau Pulang dari Yaman
Hanya5 WNI Yang Mau Pulang dari Yaman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan hanya lima orang santri asal Indonesia yang mau pulang dari Yaman. "Setelah proses evakuasi selama dua minggu dalam kondisi keamanan sangat rentan akhirnya berhasil mendapat lima orang," kata Marty Natalegawa, di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri, Rabu 4 Januari 2011.

Namun, Marty menambahkan, masih ada lebih dari 150 WNI di sana yangg setelah ditanyakan tetap tidak mau pulang. "Mereka memilih untuk tetap berada di tempat," kata dia.

Saat ini, kelima santri tersebut sudah diberangkatkan dalam perjalanan dari Sanaa dan akan tiba beberapa hari lagi di Indonesia. Tetapi tidak disebutkan nama kelima santri yang akhirnya memilih pulang setelah konflik berdarah akibat pemberontak al-Houthi yang sempat menyebabkan jatuhnya korban beberapa WNI.

Tatang Razak,Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI menambahkan di antara kelimanya terdapat seorang WNI yang pulang dalam kondisi luka akibat terlibat pertempuran. Santri tersebut terkena pecahan granat yang masih bersarang di dalam tubuhnya.

Sebelumnya, Tatang menambahkan, Kementerian telah mengirimkan tim ke Yaman untuk membujuk para santri untuk pulang. Bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional seperti Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Internasional, tim ini bekerja selama tiga minggu memberikan bantuan logistik dan akses keluar kota Dammaj. "Tim ini telah bekerja keras selama hampir tiga minggu," kata Tatang.

Kekerasan di Dammaj, Yaman, terjadi pada akhir tahun lalu. Pesantren Darul Hadits yang merupakan tempat belajar santri dari seluruh dunia dikepung dan diserang oleh kelompok pemberontak al-Houthi. Lima orang santri dari Indonesia dilaporkan tewas.

Ratusan santri asal Indonesia di pesantren menolak untuk dievakuasi. Mereka bertahan setelah dikeluarkannya fatwa jihad dari pemimpin pesantren. Menurut pengakuan salah seorang santri, pesantren mereka dihujani peluru dan bom dari pemberontak di atas bukit.

http://www.tempo.co/read/news/2012/0...ang-dari-Yaman

Yaman Bergolak, Kemlu akan Evakuasi 4.000 WNI ke Tanah Air

Hanya5 WNI Yang Mau Pulang dari Yaman

Jakarta - Kementerian Luar Negeri akan mengevakusi 4.000 WNI yang ada di Yaman kembali ke Tanah Air. Hal ini dilakukan karena situasi politik dan kondisi di Yaman sudah tak menentu dan mengkhawatirkan.

"Pada bulan Februari keadaan di Yaman mulai mengkhawatirkan, pemerintahan resmi tak memegang kekuasaan di sana. Seperti diketahui juga saat ini sudah 12 kedutaan asing yang menutup perwakilannya di sana. Sekitar 4.000 WNI sekarang ada di Yaman dan 100 WNI-nya ada di Sanaa," jelas Jubir Kemlu Armanatha Nasir saat jumpa pers soal situasi Yaman di Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015).

Pria yang biasa disapa Tata itu mengatakan KBRI Sanaa sudah mengeluarkan warning bahwa kondisi di Yaman sudah tak aman. Kemlu menunjuk Gatot Abdullah Mansyur, mantan Dubes RI untuk Arab Saudi, sebagai ketua Satgas untuk mengevakuasi WNI di Yaman.

"Hasil rapat dari Menlu hari Senin (16/2) , Menlu telah menunjuk Dubes Gatot sebagai Ketua Satgas untuk mengevakuasi WNI di Yaman," ucap Tata.

Di kesempatan yang sama, Gatot mengatakan pemerintah sudah mempersiapkan rencana evakuasi WNI di Yaman. WNI di sana bisa segera mendaftar di KBRI untuk dievakuasi. Pendaftaran sudah dibuka mulai kemarin.

"Pemulangan akan dicicil. Kalau ada 10 atau 20 orang yang akan pulang ya kita pulangkan. Ibu dan anak-anak akan diprioritaskan dipulangkan. Dengan skema, door to door terus ke airport. Atau jemput di rumah ke KBRI dan kemudian ke airport. Kita juga akan kerjasama dengan Kemenag dan Kemensos, dan basicnya one way ticket. Pulang ke sini, sudah. Terus ke sananya lagi sendiri," jelas Gatot.

Selain itu, pemerintah juga sudah mulai mendata tempat yang aman (safe house) bagi para WNI di sana. Ada Wisma Duta, Sekretariat PPI, rumah WNI senior dan kantor Kedubes. Apabila situasi semakin memburuk, WNI bisa menempati safe house tersebut.

http://news.detik.com/read/2015/02/1...i-ke-tanah-air

pulang ajalah jelas2 keadaan panas gitu emoticon-Cape d... (S)

Diubah oleh calon.kapolri 22-02-2015 13:36
0
3K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.