Malam agan-agan, lagi ramai soal lion air yah,
Biar terasa dekat, ane kebetulan juga terkena dari buruknya manajemen lion air. Selasa kemarin ane beli tiket untuk ke jogja,,,naik lion air. pagi tadi, ane berangkat dari rumah dan tiba terminal 3 jam 4.30 pagi. karena mengejar pesawat jam 6. Sebelumnya, pada hari rabu ane udah denger rame-rame di medsos soal lion air yang delay.

Sempat untuk beralih, tapi dengan hati yang masih penasaran ane akhirnya berangkat juga ke soeta. Ketika nyampe di terminal 3, antrian udah panjang banget. Lalu ane tanya ke petugas cleaning service yang kebetulan lewat depan ane soal kekacauan parah yg disebabkan oleh pesawat lion air. Dan orang tersebut membenarkan, tanpa fikir panjang lagi, ane langsung garuda dan sriwijaya. tapi ga ada flight yg lebih pagi kecuali diatas jam 6 sore dan siang sekali. Lalu ane masih ketemu citilink dan akhirnya ane pesen tiket jam 11.30 berangkat menuju jogja, tapi via halim.

Pas sampai di jogja, ane terus pantau itu berita tentang lion air. Sungguh nyesek sekali lihat jawaban akhir dari manejmen lion air bahwa semua flight hari ini di cancel. Dalam hati saya marah besar, saya ga habis fikir, kenapa kalau ujung2nya cancel semua penerbangan, kenapa tidak di awal2. toh ujung2nya juga cancel.

Saya tak pernah menyangka bahwa keadaan dibandara sekacau tadi pagi, lalu manajemen juga begitu tega membiarkan para penumpang tanpa ada kejelasan. "mereka dari hari rabu pak di dalam," kata cleaning service, sambil memegang gagang sapu. Dua hari gan, rabu, kamis, dan sekarang sudah jumat.

saya kesal. kenapa mereka begitu tega membiarkan penumpang terlantar tanpa ada kejelasan.

ceo pun atau petugas on duty dilapangan juga ga ada yg muncul (mungkin karena takut jadi amuk masa) tidak ada yang memberi sepatah kata sedikit pun dengan jelas dan tegas. bagaimanapun juga, ini bukan salah penumpang. ini adalah 100000 % akibat manajemen yang buruk dari maskapai yang petingginya kini telah menjadi wantimpres.

ssaya jadi ingat ketika air asia mengalami musibah lalu. petinggi air asia datang, menghadapi keramaian. siap bertanggung jawab. tidak akan lari. ini luar biasa, kami sebagai penumpang kehilangan ini.






JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Menteri Perhubungan Ignasius Jonan harus tegas, siapapun yang melanggar harus ditindak, hukum harus ditegakkan. Demikian juga kasus delay masal penumpang pesawat Lion Air, selama dua hari ini harus ada sanksunya.

"Meskipun semua tahu Lion Air milik anggota dewan pertimbangan presiden, Rusdi Kirana, tidak ada pembedaan, aturan harus ditegakkan, hukum harus diberlakukan, menteri harus berani," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana, Jumat (20/02/2015).

Menelantarkan penumpang tanpa kepastian seperti yang dilakukan Lion Air, itu merupakan pelanggaran berat. Karena itu harus dijatuhi sanksi. "Kemenhub gunakan saja kacamata kuda, siapa yang melanggar dihukum," ucapnya.

Dia memberikan contoh kasus Air Asia yang menewaskan seluruh penumpangnya. "Kita tahu apa yang dilakukan kepada Air Asia begitu keras, jadi kita lihat jika ini terjadi pada Lion air," ujarnya.

Fraksi PKB yang menjadi pengusung Rusdi Kirana juga berpendapat sama. Anggota Komisi V Mohammad Toga menegaskan Rusdi Kirana harus ditegur terkait. "Pak Rusdi tetap harus ditegur dalam masalah ini," katanya.

Sebagai perusahaan, Lion Air harus bertanggung jawab kepada masyarakat. Pasalnya peristiwa keterlambatan penerbangan Lion Air sangat memalukan bangsa . "Di ruang tunggu bandara Terminal 3 yang crowded nampak terlihat warga negara asing (WNA) dan ini menimbulkan citra buruk," ujarnya.(ss)


Sumur