ADEGAN MEDIS DALAM FILM YANG MENYESATKAN !!! CEKIDOT GAN !!!
TS
ciptofire
ADEGAN MEDIS DALAM FILM YANG MENYESATKAN !!! CEKIDOT GAN !!!
Agan agan sekalian ane mau share nih tentang kumpulan adegan-adegan medis (medical scene) yang sering muncul dalam film, televisi, dan sinetron. Tulisan berikut ini diambil dari berbagai sumber dengan beberapa tambahan dari TS.
Quote:
"Dok, kok tidak seperti di TV?" perkataan seperti ini mungkin sering dilayangkan seorang pasien saat berkonsultasi dengan dokter, dan seketika pasien tersebut sadar, ternyata adegan medis di TV itu banyak kebohongannya.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Film atau sinetron dibuat tujuannya untuk menghibur, jadi adegan-adegan medis di dalamnya seringkali disorot sebagai pelengkap atau selingan saja. Selain adegannya tidak lengkap, ternyata banyak juga adegan medis yang jauh dari realita.
Apa saja 13 adegan medis dalam film yang menyesatkan? Cek di sini ya!
Spoiler for #1 - Adegan Sekarat Batuk-Batuk Kemudian Meninggal:
Pernahkah agan lihat adegan ini?
"Uhuk... uhuk... Nak... Bapak sudah tidak kuat lagi... Uhuk..uhuk... Bapak... uhuk... Bapak pesan... uhuk... kamu jaga adik-adikmu uhuk..uhuk... u.... aaaah....". *Meninggallah si bapak dan si anak menangisinya*
Faktanya:
Tidak pernah ada pasien sekarat yang terbatuk-batuk saat ajal menjemput. Apalagi bisa tahu akan segera meninggal. Kalau pun ada, kenapa harus pakai batuk? Emang gak bosen ya, tiap adegan sekarat selalu pakai adegan batuk? Coba lebih kreatif dikit, sekali-kali pakai bersin. *hatci.. hatchii*
Spoiler for #2 - Amnesia Yang Sembuh Dengan Benturan:
Adegan kecelakaan lalu amnesia atau lupa ingatan.
"Aku dimana? Kamu siapa? Kamu siapa?" *kata penderita pada seseorang di depannya*
"Saya adalah ….. majikan kamu" *jawab orang itu dengan wajah serius*
Dan dalam waktu sekejap, tiba-tiba kepala penderita amnesia itu terbentur lagi saat hendak berdiri dari tempat tidur — dan langsung ingat semua!
"Hey! Lu bukan majikan gue! Lu kan pembantu gue!"
Pembantu : "Oops!"
Faktanya:
Gak semudah itu menyembuhkan amnesia
Spoiler for #3 - Dokter Keluar Masuk Saat Operasi:
Saat sedang melakukan operasi, dokternya keluar-masuk hanya untuk bertemu keluarga pasien!
"Ibu, anak Ibu mau kita operasi sekarang." *Dokternya masuk lagi ke ruang operasi, terus keluar lagi*
"Ibu, apakah anak Ibu menderita penyakit lain?" *Dokternya masuk lagi, keluar lagi*
"Ibu, perutnya sudah kita sayat. Apakah anak Ibu pernah menderita bisul?" *Pokoknya, itu dokter keluar masuk ruang operasi pake baju jas dokternya dengan bertanya hal-hal yang tidak penting*
Faktanya:
Saat operasi dokter tidak pernah keluar masuk tanya hal gak penting. Kalau ada dokter begini di kehidupan nyata, tuh dokter udah disate, ‘kali! Dan yang namanya di ruang operasi, dokter tidak pernah memakai jas putih dokter saja! Pasti ganti baju operasi yang steril. Warna dan modelnya beda!
Spoiler for #4 - Adegan Operasi Mata Langsung Bisa Melihat:
Pernah lihat adegan cangkok bola mata?
Burem.. burem... Lima detik kemudian, penglihatan si pasien sudah sangat jelas.
Faktanya:
Pertama, tidak ada yang namanya cangkok bola mata. Yang ada cangkok kornea atau lapisan bening yang ada di bagian depan mata, dan gak pernah ada yang setelah matanya dibuka langsung bisa melihat. Mereka harus melewati proses pemulihan dulu.
Jangan sampai ada yang tanya begini ke dokter mata, "Dokter, setelah Ibu saya dioperasi cangkok kornea ini, kok masih gak langsung bisa melihat jelas? Kok nggak kayak di TV, ya?"
Spoiler for #5 - Cara Membalut Luka:
Kalau terjadi kecelakaan, pasti dahinya dibalut semua sampai melingkar mengelilingi kepala, ditambah darah bohongan, bulat dan merah, tepat menodai kain kassa pembalut luka.
Faktanya:
Kalo bekas Betadine, sih, bolehlah. Tapi kalau darah merah? Berarti lukanya gak diobatin, dong!
Spoiler for #6 - Maaf Kami Sudah Berusaha Semaksimal Mungkin:
Tagline legendaris dalam film dan sinetron.
"Maaf bapak ibu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi...." *pasti hapal lanjutannya apa*
Adegan ini sering muncul saat tokohnya baru kena kecelakaan/ penyakit serius, lalu dibawa kerumah sakit, lalu kerabatnya mondar-mandir di depan pintu ruangan, lalu keluarlah seorang suster yang dengan tampang datar langsung mengeluarkan tagline legendaris di atas, lalu pecahlah scene itu *terus nangis semua*
Faktanya:
Hanya dokter yang punya wewenang/ otoritas yang bisa memberi tahu sesuatu yang penting tentang kondisi pasien ke keluarganya.
Spoiler for #7 - Meminumkan Pasien Dalam Kondisi Tidak Sadar:
Pasien pingsan. Dibawa ke UGD atau ICU dan ditangani oleh segerombolan pasukan putih-putih (entah dokter, perawat, bidan, atau anak sekolah). Pasukan putih putih itu meminumkan obat dengan sendok dan segelas air pada pasien yang tidak sadar tersebut.
Faktanya:
Ngawur! Meminumkan obat oral saat pasien dalam kondisi tidak sadar bisa sangat berbahaya karena berisiko tinggi masuk ke paru-paru, bukan lambung. Akibat terburuknya bisa membuat pasien meninggal dunia, kalaupun tidak, radang paru-paru.
Spoiler for #8 - Ruang ICU Isinya Cuma Oksigen?:
Adegan di Ruang ICU, isinya cuma oksigen doang! *Waduh, ini ICU dimana? Kilimanjaro?*
Faktanya:
Ruang ICU itu banyak instrumen-instrumen, seperti monitor EKG, In Fution Pump, DC Shock, Ventilator, Syring Pump, Nebulaizer, dan sebagainya. Yah, mungkin properti-nya sulit, ya? Tapi tetap tidak sesuai dengan realita. Dan ternyata ada yang dirugikan karena ini. Dokter, yang terpaksa berkali-kali menjelaskan ke pasien sampai berbuih mulutnya.
Spoiler for #9 - Cabut Jarum Infus Seenaknya Saja:
"Aaah.. kenapa aku ada di rumah sakit? Selang-selang apa ini, yang menempel di tubuh ku? Aku harus segera pergi dari sini!" *Lalu pemeran itu mencabut selang oksigen, dan parahnya, mencabut selang infus dengan sekali tarik*
Faktanya:
Jarum infus yang masuk ke pembuluh darah vena itu dalam loh. Begitu dicabut harus langsung ditutupi kapas dan diplester, kalau tidak bisa pendarahan, darahnya mengalir terus.
Spoiler for #10 - Pendarahan Otak:
Pasien berdarah-darah. Ada benturan di kepala. Dibawa ke rumah sakit dan masuk ke ruang intensif. Terus entah gimana ceritanya, dokter tiba-tiba sudah punya hasil rontgen kepala.
Keluarga pasien disuruh berkumpul. "Bapak Ibu sekalian, marilah kita awali diskusi ini dengan membaca basmallah... Bismillahirrahmanirrohim.. Jadi begini Bapak Ibu, pasien ini sedang mengalami perdarahan otak... Blablabla.."
Faktanya:
Rontgen itu hanya untuk melihat organ-organ dada atau ekstremitas, ada patah tulang atau tidak. Kalau mau lihat kepala harus pakai CT Scan atau MRI, dan kalau mau lihat ada perdarahan atau tidak di otak, gambarnya tidak hanya tengkorak putih begitu!
CT Scan dan MRI lebih akurat karena bisa melihat suatu jaringan bahkan hingga yang lunak sekalipun, jadi bisa memastikan seseorang mengidap perdarahan, kanker, liver, dll.
Spoiler for #11 - Test DNA:
Kenapa ya di film/sinetron banyak sekali anak yang tidak jelas orang tuanya. Solusinya gampang dan murah meriah yaitu tes DNA. Bahkan makan saja susah tapi sanggup tes DNA. Lalu hasil tesnya ajaib benar tak butuh ambil sampel ini itu tapi tau-tau hasilnya keluar.
Faktanya:
Kenyataannya untuk tes hubungan orang tua dan anak harus diambil sampel, yang biasanya darah dari 3 orang, yaitu bapak, ibu, dan anak. Baru hasil ketiganya dibandingkan. Kemudian hasil tesnya juga sekian minggu baru keluar dan biayanya juga belasan sampai puluhan juta. *dengan catatan gak ada yang nyabotase hasilnya , biasanya sih disabotase sama pemain antagonis*
Spoiler for #12 - Diagnosis Yang Aneh:
Pasien tak sadarkan diri, dibawa ke klinik dokter, tanpa anamnesa (tanpa tanya apa-apa ke keluarga atau ke pasien langsung), tanpa pemeriksaan penunjang, hanya dengan modal stetoskop yang ditempel-tempelin ke dada pasien saja si dokter bisa langsung tau pasien hamil 6 minggu.*Hellowww...*
Faktanya:
Kalau stetoskop ditempel di dada, paling dokternya cuma bisa dengar detak jantung atau suara nafas pasien. Lagipula baru 6 minggu, di-USG pun belum kelihatan, apalagi cuma stetoskop.
Spoiler for #13 - UGD-Nya Jauh Banget:
Ada pasien gawat darurat, entah kecelakaan atau lahiran, berdarah-darah, turun dari ambulan didorong ke UGD-nya jauh banget, pakai adegan lari-lari disertai isak tangis
Faktanya:
Letak UGD di setiap Rumah Sakit adalah tempat yang paling strategis, paling mudah diakses, dan di bagian terdepan.
PESAN TS !!! WAHAI AGAN SEKALIAN, JANGANLAH ENGKAU IKUTI JALAN ORANG-ORANG YANG SESAT DAN MENYESATKAN !!!
Original Posted By jimmybryan23►Haha, ane pernah disesatkan oleh sinetron gan ..
dulu ane liat disinetron itu ngecabut infus gampang amat, terus juga gak kena apa apa waktu dicabut..
Dan tibalah ane ngerawat bokap ane gan, trus waktu bokap ane lagi pengen pipis, infusnya tertarik gan, jadi jarum infusnya lepas dari tangan, dan you know apa yang terjadi selanjutnya? Ada darah gan! Ada darah! Ane kaget ! Ane cuma tertegun melihat kejadian itu! Bokap ane ngomel-ngomel bilang ''heh liat nih pendarahan, panggil suster'' , disitu ane cuma bengong dan mikir ''kok gak kayak yang di TV-TV itu ya?'' dan yeah! Darahnya mengucur deras banget gan, udah kayak ente nusuk pipa yang dialiri air gan, saat ente lepas tusukannya, maka airnya pun akan mengucur deras keluar, nah sama dah kayak tangan bokap ane, darahnya sampe tumpeh-tempeh gan ..
Kembalilah ke jalan yang lurus gan wkwkwkwk
Spoiler for Korban #2:
Quote:
Original Posted By msbillionaire►
Tambahan gan:
biasanya ada adegan si pemeran pembantu yg jadi saksi kejahatan pemeran antagonis entah kecelakaan atau sakit parah dirawat di rs, terus ntar sang antagonis mengendap2 mau menghilangkan saksi mata, menyelinap ke kamar tempat pemeran pembantu td dirawat dan diinfus.... abis itu infusnya dimatiin dan ga lama ekg monitor lsg datar tiiiiiiitttt... yak pasien mati... heloww?! Fungsi infus kan buat masukin cairan n obat... masa distop bentar pasien lsg mati, lagian ya ga gitu jg ekgnya kali
terus ane pernah dapet ada gambar adegan di sinetron ceritanya pemeran utama lg dirawat di rs lagi pake nasal kanul... eh, setelah diperhatikan ternyata yg nempel di hidung bukan nasal kanul tp selang infus boookkk... ini produser kere atau ga modal sih?!
Ada lagi yg pasien dewasa pake face mask bayi di hidung dijadiin kyk nasal kanul gt
Terus adegan melahirkan biasanya bayinya udah gede kyk bayi 3 bulan rambut lebat, terus keluar2 udah bersih, tali pusatnya langsung tiba2 ilang setelah brojol...
Dokter cuma periksa fisik nempelin stetoskop doank, terus tau2 ngediagnosis kanker (kanker apapun biasa yg sering dipake leukemia, kanker otak atau kanker payudara), hidup pasien divonis tinggal berapa bulan... please deh, masa ga cek antigen, cek lab biasa aja kagak, ct scan, mri, what the.....
itu beberapa kejadian ngaco di sinetron pas adegan perumahsakitan.... lainnya yg aneh2 benernya masih banyak... yah begitulah kualitas sinetron indonesia, masa sutradara ga survey dulu sih... ane kl nonton yg model begini rasanya gregetan n geli jg sih
Pejwan kl berkenan
Agan ini paham betul tentang sinetron wkwkwkwk
Spoiler for Korban #3:
Quote:
Original Posted By yudhitea►Ketika bapak ane meninggal di RS,yang memberikan penjelasan memang ketua tim dokter..dan bukan SUSTER...beda ama yang di sinetron