Icchi.Avatar border
TS
Icchi.
The Big Bounce Hypothesis : Big Bang kemungkinan bukan awal dari alam semesta
Quote:


Wilkommen, Welcome, Selamat Datang, Irrashaimase!




The Big Bang and General Relativity




Dalam Teori Relatifitas Umum (General Relativity) punya Almarhum Ngkong Einstein kita mengenal Teory "The Big Bang", yang mengatakan alam semesta terbentuk dari singularity yang sangat padat dan "meledak" sekitar 13.7 Milyar Tahun Lalu.

Kalo kita ngoprak ngoprek Ensikopledi online Msn Encarta, kita bakal dapetin depinisi :

Quote:


Yang kurang lebih artinya "Hidup tidak seindah kata-kata Mario Teguh", dan berdasarkan teori relatifitas umum ini bisa dikatakan pengembangan alam semesta adalah linear mulai titik singular ke kondisi tidak terhingga.



Sebenernya yang mulain teori ini sih bukan si Ngkong, melainkan seorang yang bernama Edwin Hubble pada tahun 1929, yang menemukan hubungan antara jarak dan kecepatan resesi (laju benda-benda di alam semsta bergerak menjauhi satu sama lain), atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hukum Hubble (Hubble's Law). Saking hebatnya si mas Hubble ini, sampe sekarang namanya diabadikan jadi merk mesin jait.

Intinya: Alam semesta itu bermulai dari benda hogenus, isotropic dan singular yang mengembang secara kontinu selamanya dan seiring pengembangan, semakin benda-benda menjauh (dari kita) maka semakin tinggi pula laju percepatan benda tersebut.



Yang jadi masalah, teori relatifitas umum Einstein mentok ketika berusaha menjelaskan kepadatan awal alam semesta ketika masih dalam bentuk singularity. Sampe si Ngkong jedot-jedotin pala ke tembok sambil meratap :

Quote:


saking frustasinya.

Apa yang ada sebelum The Big Bang adalah blank ... alias ga ada yang tau.

Ini yang bikin gerah sebagian ilmuwan, mereka ga puas begitu aja dengan teori Einstein, maka mereka mulai melirik ke ranah "Kuantum Mekanik". (inget film Quantum Leap ga dulu ? yang jagoannya namanya Sam Beckett?)



Nah, ini ga ada hubungannya .. udah ga usah diinget-inget lagi!

Akan tetapi, gan, dari jaman kuda gigit biji ente ampe sekarang, yang namanya teori relatifitas umum sama kuantum mekanik itu ga pernah akur. Mirip KPK ama Polri.

Kenapa? begini ...

Relatifitas umum, cuma berlaku di dunia Makro (level planet dan galaksi), dimana semuanya runut dan berjalan damai sentosa sesuai hukum fisika. Sedangkan Kuantum Mekanik berlaku di dunia Mikro (atom dan subatom), dimana tabeat mahluk-mahluk penghuninya ngaco dan ngawur, berbuat seenak jidat. Disini partikel juga bisa bersifat seperti gelombang.

Kalo menurut buku fisika, bentuk atom itu kaya gini



itu bohong! elektron ga setertib itu berputar mengorbit inti atom, elektron itu bajaj-nya dunia partikel, pergerakan elektron cuma dia ama Tuhan yang tau.

Nah, masalahnya begitu model kuantum diterapkan di dunia makro, luluh lantak lah semua hukum fisika, begitu juga kebalikannya. Ini yang bikin ilmuwan puyeng. Beberapa hipotesa dan Teori bergulir bagaimana caranya menyatukan dua mahluk tersebut.

Sampe sekarang yang bisa dibilang paling berhasil adalah Teori Superstring/M-string, (mahluk apa pulak ini lae?) .. tapi apa itu Superstring Theory ga bakal dijabarin di sini ... ntar kepanjangan pada mabur semua user Lounge. Sepi dah trit ane.

Yang mau disinggung dikit adalah sebuah teori bernama Loop Gravity Quantum, masih sodaraan sama Superstring tapi lebih kurang terkenal soalnya doski ga begitu ganteng (Doski ... WHAT YEAR IS IT??!! AJE GILE MEK!)

Loop Gravity Quantum Theory (LGQ)


Teori Relatifitas Umum sebenarnya berkutat di masalah gravitasi, yang berkata Daya Tarik Gravitasi muncul sebagai akibat dari Ruang dan Waktu (digabung jadi ruangwaktu). Dalam fenomena ini, materi atau konsentrasi energi akan membelokkan ruangwaktu, menyebabkan partikel atau cahaya akan terbelokkan menuju dirinya sendiri.

analogi yang paling terkenal adalah sebuah bola ditaruh diatas bentangan kain yang kaya gini loh.



Sepertinya kalo analogi ini udah pada tau lah, ya kalo ngga tau berarti ente harus ngurangin nongkrong di pengkolan dan mulai baca buku.

Perbedaan antara GR(General relativity) pada LGQ, ruangwaktu dianggap bukan sesuatu yang terbentang mulus tapi sesuatu yang tersusun dari segmen-segmen, bahasa kerennya terkuanta (quantize). ukuran segmen ruangwaktu itu sangat kecil, unit yang dipakai adalah Planck Unit (1 planck Unit sekitar 10^-33 cm). Segmen-segmen ini diibaratkan menyerupai butiran-butiran (granular) yang terkait satu sama lain, mirip pasir yang diiket tali satu persatu (rajin amat), nah konsep butiran ruangwaktu ini disebut spin network.





Kebayang gak? nggak???? don wori gan, woles aja.

Menurut LGQ ini, gravitasi ngga tercipta karena ada massa yang membelokkan ruangwaktu, tapi karena kerjaan sebuah partikel hipotesis yang bernama GRAVITON. (kenapa disebut hipotesis, karena sebenernya ampe sekarang keberadaan graviton masih belom bisa dibuktikan).

Analogi graviton adalah dua orang berperan sebagai "massa" bermain lempar bola yang berperan sebagai "graviton", setiap kali orang yang satu nangkap bola, maka dia melangkah selangkah lebih mendekat ke orang yang melempar. Semakin besar sebuah massa, maka bola graviton juga akan semakin besar.

oke oke ... sekarang begini, kalau dalam GR kan disebutin dulu alam semesta adalah sebuah singularity sebelum big bang, yang kelemahannya adalah teori ini ga bisa menjelaskan bagaimana bentuknya itu singularity, dan apa yang ada sebelum singularity ini.

Tapi jika kita berpegang ke LGQ dimana katanya ruang waktu itu adalah segmentasi, maka ketika alam semesta berbentuk singularity, segmen-segmen dan partikel didalamnya terkompress sedemikian rupa. saking padatnya dikatakan dalam luasan sebesar proton, massa luasan itu adalah satu tirilun kali matahari.

Mo ngebayanin? ga usah gan, pecah kepala ente ntar. untuk sekarang manggut-manggut aja dulu.

Dan dia ga bakal sampe ke titik singularity, karena saking jenuhnya, saking kuatnya energi yang terkompres sedemikian rupa maka alam semesta meledak, mirip cara kerja Piston 2 Tak. Nah lo!



Dan lagi, kalo alam semesta ini segmentasi dan partikelir, maka secara logika dia ga bisa mengembang untuk selamanya, karena ada pada suatu titik energi partikel itu habis dan alam semesta akan kolaps kembali. Mirip karet gelang. Nah lo!

Berarti gan, alam semesta itu Mengembang dan Mengempis dong?

BENAR SEKALI !!!

Ini disebut dengan Cyclic Modelatau Oscilliating Universe, dimana siklus hidup alam semesta itu ada 5.



Nah sekarang kan, kalo kita bilang Cyclic, berarti itu kejadian berulang dong? TAMBAH BENER GAN!!

Disini mulai ngeri-ngeri sedapnya, ternyata menurut Hipotesa Big Bounce, alam semesta yang kita hidupi ini bukan yang pertama dan juga bukan yang terakhir ... tapi hanya satu diantara sekian banyak.



Diramalkan suatu saat alam semesta yang kita tinggali ini akan berhenti mengembang, dan akan kembali mengempis, untuk kemudian meledak lagi dalam BIG BANG yang baru ... lengkap dengan satu set hukum fisika yang sama sekali baru .. mahluk baru pula. Berarti kalo kita berpegang ke Model Cyclic ini, kemungkinan usia alam semesta bisa lebih dari 13.7 milyar tahun, bisa jadi alam semesta ini jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dan tau gak gan, kalo kita liat-liat, konsep Mengembang dan Mengempis itu mirip apa? BIJI ENTE !! (SALAAAAH!! emoticon-Blue Guy Bata (L))
mirip degub jantung, gan! degub jantung !!! (ini menurut banyak fisikawan lho! salah satunya ilmuwan bernama Stephen Alexander. Bukan opini ane sendiri)

HEBAT GAK!!! kalo ternyata bener alam semesta ini gak lain dan gak bukan adalah degub jantung!!!



Tapi degub jantung siapa?

Quote:


Thread ane yang lain;
1. The Fermi Paradox - Where is everybody?
2. How to Find Habitable Planets
3. 5 Hack Smartphone yang mirip di Film
Diubah oleh Icchi. 07-09-2016 08:50
donnav
donnav memberi reputasi
1
18.8K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.