- Beranda
- The Lounge
[BREAKING] Big Bang mungkin TIDAK PERNAH terjadi
...
TS
diauthie
[BREAKING] Big Bang mungkin TIDAK PERNAH terjadi
Selamat sore, kaskuser!
Jadi ceritanya pas kemarin ane lagi buka facebook, ane nemuin berita yang bikin ane kaget. Katanya, Big Bang mungkin gak pernah terjadi.
Ah, masa? Terus alam semesta terbentuknya kaya apa?
Cekidot aja gan!
Jadi ceritanya pas kemarin ane lagi buka facebook, ane nemuin berita yang bikin ane kaget. Katanya, Big Bang mungkin gak pernah terjadi.
Ah, masa? Terus alam semesta terbentuknya kaya apa?
Cekidot aja gan!
Jangan copas sembarangan ya, capek translate-nya nih
Spoiler for trit:
Tidak ada Big Bang? Persamaan Kuantum Memprediksi bahwa Alam Semesta Tidak Berawal
Menurut sebuah model baru yang menerapkan istilah 'koreksi kuantum' untuk melengkapi relativitas umum dari Teori Relativitas Einstein, alam semesta mungkin ada selamanya.Model ini juga dapat menjelaskan dark matter dan dark energy sehingga menyelesaikan beberapa masalah sekaligus.
Umur alam semesta yang telah diterima secara umum, seperti yang diperkirakan oleh relativitas umum adalah 13.8 miliar tahun. Pada awalnya, segala sesuatu yang ada diperkirakan telah menduduki suatu titik dengan rapat massa tak berhingga atau disebut singularitas. Baru setelah titik ini mulai berkembang, awal dari alam semesta resmi dimulai oleh "Big Bang".
Meskipun singularitas Big Bang muncul secara langsung dan tak terhindarkan dari matematika relativitas umum, beberapa ilmuwan melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang problematis karena matematika hanya dapat menjelaskan apa yang terjadi setelahnya--bukan saat atau sebelum--singularitas.
"Singularitas Big Bang merupakan masalah paling serius dari relativitas umum karena hukum-hukum fisika tampaknya runtuh di sana," ujar Ahmed Farag Ali di Benha University dan Zewail City of Science and Technology yang keduanya terletak di Mesir kepada Phys.org.
Ali dan rekan penulisnya, Saurya Das di University of Lethbridge di Alberta, Kanada, yang namanya telah tercantum pada sebuah paper yang dipublikasikan di Physics Letters B, mengatakan bahwa singularitas Big Bang dapat diatasi dengan model baru mereka di mana alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.
IDE-IDE LAMA DITINJAU KEMBALI
Spoiler for 1:
Para fisikawan menekankan bahwa istilah koreksi kuantum mereka tidak diterapkan secara ad hocdalam upaya khusus untuk mengeliminasi singularitas Big Bang. Pekerjaan mereka didasarkan pada ide-ide dari fisikawan teoretis, David Bohm, yang juga dikenal atas kontribusinya pada filosofi fisika. Dimulai pada tahun 1950-an, Bohm mengeksplor penggantian geodesi klasik (jalur terpendek antara dua titik pada suatu permukaan lengkung) dengan lintasan kuantum.
Dalam paper mereka, Ali dan Das menerapkan lintasan-lintasan Bohmian ini untuk persamaan yang dikembangkan pada tahun 1950-an oleh seorang fisikawan bernama Amal Kumar Raychaudhuri di Presidency University in Kolkata, India. Raychaudhuri juga merupakan guru Das ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa sarjana di lembaga tersebut pada tahun '90-an.
Menggunakan persamaan kuantum Raychaudhuri yang telah dikoreksi, Ali dan Das menurunkan persamaan kuantum Friedmann yang telah dikoreksi, yang menggambarkan ekspansi dan evolusi dari alam semesta (termasuk Big Bang) dalam konteks relativitas umum. Walaupun itu bukan merupakan teori yang benar dari gravitasi kuantum, model tersebut mengandung elemen-elemen yang berasal dari teori kuantum maupun relativitas umum. Ali dan Das juga mengharapkan hasil mereka untuk ditahan walaupun teori penuh dari gravitasi kuantum dirumuskan.
Dalam paper mereka, Ali dan Das menerapkan lintasan-lintasan Bohmian ini untuk persamaan yang dikembangkan pada tahun 1950-an oleh seorang fisikawan bernama Amal Kumar Raychaudhuri di Presidency University in Kolkata, India. Raychaudhuri juga merupakan guru Das ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa sarjana di lembaga tersebut pada tahun '90-an.
Menggunakan persamaan kuantum Raychaudhuri yang telah dikoreksi, Ali dan Das menurunkan persamaan kuantum Friedmann yang telah dikoreksi, yang menggambarkan ekspansi dan evolusi dari alam semesta (termasuk Big Bang) dalam konteks relativitas umum. Walaupun itu bukan merupakan teori yang benar dari gravitasi kuantum, model tersebut mengandung elemen-elemen yang berasal dari teori kuantum maupun relativitas umum. Ali dan Das juga mengharapkan hasil mereka untuk ditahan walaupun teori penuh dari gravitasi kuantum dirumuskan.
TIDAK ADA SINGULARITAS ATAU DARK STUFF
Spoiler for 2:
Selain tidak memprediksi singularitas Big Bang, model baru tersebut juga tidak memprediksi singularitas "big crunch". Dalam relativitas umum, salah satu kemungkinan nasib alam semesta adalah alam semesta akan menyusut sampai runtuh ke dalam dirinya sendiri dalam "big crunch" dan akan menjadi titik dengan rapat massa tak berhingga sekali lagi.
Ali dan Das menjelaskan dalam paper mereka bahwa model mereka menghindari singularitas karena perbedaan utama antara geodesi klasik dan lintasan Bohmian. Geodesi klasik akhirnya saling silang dan titik-titik di mana lintasan mereka bertemu adalah singularitas. Sebaliknya, lintasan Bohmian tidak pernah saling silang, sehingga singularitas tidak muncul dalam persamaan.
Secara kosmologis, para ilmuwan menjelaskan bahwa koreksi kuantum dapat dianggap sebagai istilah konstanta kosmologis (tanpa perlu dark energy) dan istilah radiasi. Istilah-istilah ini menjaga alam semesta dalam ukuran yang terbatas sehingga menghasilkan umur yang tak terbatas. Istilah ini juga membuat prediksi yang hampir sesuai dengan pengamatan terakhir mengenai konstanta kosmologi dan rapat massa dari alam semesta.
Ali dan Das menjelaskan dalam paper mereka bahwa model mereka menghindari singularitas karena perbedaan utama antara geodesi klasik dan lintasan Bohmian. Geodesi klasik akhirnya saling silang dan titik-titik di mana lintasan mereka bertemu adalah singularitas. Sebaliknya, lintasan Bohmian tidak pernah saling silang, sehingga singularitas tidak muncul dalam persamaan.
Secara kosmologis, para ilmuwan menjelaskan bahwa koreksi kuantum dapat dianggap sebagai istilah konstanta kosmologis (tanpa perlu dark energy) dan istilah radiasi. Istilah-istilah ini menjaga alam semesta dalam ukuran yang terbatas sehingga menghasilkan umur yang tak terbatas. Istilah ini juga membuat prediksi yang hampir sesuai dengan pengamatan terakhir mengenai konstanta kosmologi dan rapat massa dari alam semesta.
PARTIKEL GRAVITASI BARU
Spoiler for 3:
Secara fisik, model tersebut menggambarkan alam semesta sebagai sesuatu yang dipenuhi oleh fluida kuantum. Para ilmuwan mengusulkan bahwa fluida ini mungkin terdiri dari graviton--hipotesis partikel tak bermassa yang memediasi gaya gravitasi. Jika memang ada, graviton diperkirakan memainkan peran kunci dalam teori gravitasi kuantum.
Dalam sebuah paper yang terkait, Das dan kolaborator lain, Rajat Bhaduri dari McMaster University, Kanada, telah memberikan kepercayaan lebih lanjut untuk model ini. Mereka menunjukkan bahwa graviton dapat membentuk kondensat Bose-Einstein (dinamai Einstein dan fisikawan lain yang berasal dari India, Satyendranath Bose) pada temperatur yang hadir di alam semesta sepanjang zaman.
Termotivasi oleh potensi dari model tersebut untuk memecahkan singularitas Big Bang dan memperhitungkan dark matterdan dark energy, para fisikawan berencana untuk menganalisis model mereka lebih ketat di masa depan. Pekerjaan mereka di masa depan termasuk mengulangi studi mereka kembali sambil memperhatikan gangguan tidak homogen dan anisotropik kecil, tapi mereka tidak berharap gangguan kecil tersebut mempengaruhi hasil mereka secara signifikan.
"Hal ini memuaskan untuk dicatat bahwa koreksi langsung dapat berpotensi untuk menyelesaikan begitu banyak masalah sekaligus," ujar Das.
Dalam sebuah paper yang terkait, Das dan kolaborator lain, Rajat Bhaduri dari McMaster University, Kanada, telah memberikan kepercayaan lebih lanjut untuk model ini. Mereka menunjukkan bahwa graviton dapat membentuk kondensat Bose-Einstein (dinamai Einstein dan fisikawan lain yang berasal dari India, Satyendranath Bose) pada temperatur yang hadir di alam semesta sepanjang zaman.
Termotivasi oleh potensi dari model tersebut untuk memecahkan singularitas Big Bang dan memperhitungkan dark matterdan dark energy, para fisikawan berencana untuk menganalisis model mereka lebih ketat di masa depan. Pekerjaan mereka di masa depan termasuk mengulangi studi mereka kembali sambil memperhatikan gangguan tidak homogen dan anisotropik kecil, tapi mereka tidak berharap gangguan kecil tersebut mempengaruhi hasil mereka secara signifikan.
"Hal ini memuaskan untuk dicatat bahwa koreksi langsung dapat berpotensi untuk menyelesaikan begitu banyak masalah sekaligus," ujar Das.
Gimana menurut agan-agan? Ane sih masih kurang yakin kalau alam semesta bakal ada selamanya (karena nothing lasts forever)
Kasih rate dan comment ya gan
Sumber:
Kasih rate dan comment ya gan
Sumber:
Spoiler for sumur:
http://phys.org/news/2015-02-big-quantum-equation-universe.html
Diubah oleh diauthie 12-02-2015 09:54
0
4.4K
Kutip
29
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya