Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Australia Ancam Boikot Wisata Bali: Ini Komentar Superman Is Dead

Bisnis.com, JAKARTA- Grup musik punk rock asal Bali Superman Is Dead mengomentari ancaman pemerintah Australia memboikot kunjungan wisata ke Bali terkait eksekusi mati dua gembong narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

SID yang digawangi Bobby Kool, Eka Rock, dan Jerinx dalam akun resmi Twitternya menyebutkan, "Sebagai masyarakat Bali, kami tidak punya kecenderungan rasis terhadap siapa pun. Sama sekali tidak. Namun menurut kami ide orang Australia yang akan memboikot Bali karena hukuman mati dua penyelundup narkoba asal Australia yang diterima di tanah Indonesia, adalah sikap yang berlebihan."

Akun Twitter @SID_official itu melanjutkan "Ok, kami paham jika Australia meminta keringanan hukuman, tapi mengancam memboikot Bali?"

SID menuturkan keheranannya bagaimana Australia bisa berpikir Bali tak akan mampu bertahan tanpa turis dari negaranya.
"Yang ada malah kebalikannya, orang Australia yang tidak bisa hidup tanpa Bali. Di mana lagi mereka bisa pergi ke tempat yang begitu murah, dekat, dan penuh dengan senyum ramah?" Tulis Jerinx dan kawan-kawan.

SID menganggap pemerintah Australia sama sekali tak menyadari dengan kenyataan bahwa kebanyakan orang Bali sebenarnya muak melihat cara beberapa turis Australia yang tidak menghargai warga lokal dan kebudayaan Bali.

"Mereka pikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar. Hal itulah yg membuat mereka terlalu percaya diri dan menganggap hukum di Indonesia bisa dibengkokkan hanya dengan ancaman boikot Bali," tulis cuitan SID.

"Yang perlu dan HARUS mereka ketahui, kelakuan sebagian warga mereka di Bali sangat meresahkan dan Bali tidak perlu turis-turis sampah seperti itu! Kami WNI ketika bertamu ke negara kalian, selalu mematuhi segala hukum yg berlaku di sana. Dan kalian juga seharusnya melakukan hal yg sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yg butuh sampah. RESPECT! THATS WHAT WE ALL NEED!," tulis SID. (Antara)

Sumur : http://lifestyle.bisnis.com/read/201...perman-is-dead

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- MELBOURNE -- Seruan memboikot Indonesia di media sosial terkait eksekusi mati dua warga Australia masih ramai. Namun, menurut mantan Dubes Australia untuk Indonesia, Philip Flood, ajakan itu sebagai "ajakan tolol". Sebab, menurut dia, tindakan itu tidak akan banyak pengaruhnya kepada pemerintah Indonesia.

Sementara Tony Wheeler, salah seorang pendiri Lonely Planet -- yang menerbitkan buku tujuan wisata yang menjadi rujukan di dunia -- juga sangat skeptis atas ajakan boikot.

Menurut dia, seharusnya orang memang sadar politik, namun "tidak seharusnya mereka tidak datang ke satu tujuan wisata gara-gara hal itu".

"Ada ribuan eksekusi hukuman mati di China dan tak ada yang menyerukan jangan pergi ke China, atau ratusan eksekusi mati di Amerika Serikat namun tidak ada yang bilang jangan pergi ke Amerika," ujarnya baru-baru ini.

Informasinya, rencana eksekusi terpidana mati Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang semakin dekat. Sejumlah pihak di Australia menganjurkan para turis untuk memboikot Bali. Apakah tindakan boikot itu akan mampu menghukum pemerintah Indonesia atau justru membuat kehidupan rakyat Bali menjadi sulit?

Sumur : http://m.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/15/02/20/nk22n5-mantan-dubes-australia-boikot-indonesia-hanya-ajakan-tolol

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang ibu di Melbourne, Beverley Neal, kehilangan putrinya yang overdosis heroin. Ia menentang pemerintah Australia yang menginginkan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dibebaskan dari eksekusi mati oleh pemerintah Indonesia.

“Saya berharap Bali Nine dieksekusi mati,” ujar Neal

Neal tidak setuju Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bisho mengutuk Indonesia yang mengeksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Kata Neal, pemerintah Australia harusnya menyadari Bali Nine menyelundupkan 8,2 kilogram heroin ke Australia.

Neal berdoa agar Indonesia segera mengeksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menurut Neal, usaha pemerintah Australia untuk membebaskan Bali Nine dari eksekusi mati di Indonesia seperti memuliakan penjahat dan menjadikannya pahlawan. Katanya, pemerintah harusnya sadar berapa banyak orang yang mati karena heroin.

“Siapa yang tahu, berapa banyak kehidupan yang akan hilang jika mereka tidak tertangkap,” kata Baverley Neal.

Setiap harinya, Neal masih berduka atas kepergian putrinya Jennifer (17) karena overdosis heroin. Menurutnya, Jennifer adalah putri yang cerdas dan cantik. Ia meninggal ditahun pertamanya kuliah di jurusan bisnis.

Berbeda dengan orang tua Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Orang tua terpidana mati tersebut masih beruntung bisa mengucapkan selamat tinggal pada anak-anaknya. Meskipun mereka melakukan kejahatan mengedarkan narkoba yang mengancam jiwa seluruh manusia.

Neal mengatakan pemerintah Australia harus menghormati hukum di Indonesia. Namun, pemerintah Australia malah mencoba menggertak Indonesia untuk pembebasan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

“Gertakan Australia adalah tindakan yang memuakkan,” kata Baverley Neal yang berduka atas putrinya Jennifer

Sumur : http://m.republika.co.id/berita/internasional/global/15/02/21/nk36gd-warga-australia-justru-inginkan-terpidana-bali-nine-dieksekusi

Benar juga kata SID bukannya mereka yg butuh Bali? Ane ragu seruan boikot bakal diikuti warganya. Klo kita takut sama gertakan Ausie sama aja kita pelihara mental inlander, Lanjut ekse-nya Pak De rakyat dibelakangmu emoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh aghilfath 21-02-2015 05:45
0
8.3K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.