Tak ada yang menyangkal. Wanita petualang sangat menarik. Mata yang selalu hidup, raut muka yang selalu penuh semangat, sifatnya yang supel, dia adalah teman sempurna.
Pesonanya misterius, selalu mampu menghidupkan suasana.
Hari ini dia mengajak saya melompat ke laut dari atas tebing tinggi sambil berteriak sekencangnya. Esoknya dia mengajak saya terbang dari Semarang menuju Bali menggunakan tiket promo – dia sangat mahir mendapatkan tiket promo – untuk kemudian menyeberang menuju birunya laut Lombok.
Energinya tak pernah habis. Selalu tertawa lepas.
Waktu berlalu, perasaan lain mulai timbul, bersamaan dengan perlawanan yang timbul akan perasaan itu.
Spoiler for Mulustrasi:
Waktu Doi Masi Unyu
Udah jadi tante Gan
1. Gairah berkelananya selalu menggebu
Spoiler for Pic:
Quote:
Setahu saya, dia benar-benar tak pernah bisa tinggal diam di satu tempat dalam waktu lama. Berkelana disini bukan sebuah arti yang sering digunakan abg kekinian, saat dia mengucap akan berkelana dia benar-benar pergi sangat jauh, dari satu ujung negeri ke ujung lain, dari tempat tropis ke dataran bersalju, bertengger di satu puncak gunung ke puncak yang lain.
Saya tahu dia tak akan pernah puas dengna gaya kencan konvensional. Saya yakin dia takan betah duduk berjam-jam di sebuah ruang gelap menonton film romance terbaru, dengan sekotak popcorn ditangan. Dia akan protes saat saya mengajaknya berjalan-jalan ditaman dimana saya ingin menikmati sore yang cerah.
“Mengapa kita tak mendaki bukit itu dan melihat sunset disana?” Dia menunjuk sebuah bukit di pinggiran kota.
Pertanyaan berkeliaran didalam kepala saya, ” Tak bisakah kau duduk tenang sebentar dibangku taman ini, badanku lelah bekerja seminggu ini.”
2. Pada dasarnya, susah untuk menyenangkan hatinya
Spoiler for 2:
Quote:
Saya tekankan : pada dasarnya susah menyenangkan hatinya dengan cara konvensional. Butuh usaha ekstra.
Semua wanita suka mendapat surprise satu buket bunga di depan pintunya, atau ajakan makan di sebuah restoran romantis. Begitupun dia. Dia mungkin tersenyum didepan saya, tapi tak ada yang tahu tentang kepuasan hatinya.
Bukan pengalaman sehari-hari seperti itu yang diinginkannya. Dia mencari pengalaman luar biasa. Jauh dari yang mungkin pernah saya bayangkan.
Saya rasa tak perlu lagi berlama-lama meramban puisi romantis di google untuk mencarikan sebuah puisi romantis untuknya. Bait-bait itu tak jauh lebih menarik dari kicauan burung di hutan. Semua pesan saya berisi puisi romantis tak pernah tersisa di ponselnya.
Saya tak pernah bilang dia tak dapat menikmati film atau konsep kencan konvensional, dia suka, hanya saja mungkin dia tak puas. Dan saat dia tak pernah merasa puas, saya tahu hubungan saya dalam masalah.
3. Dia tak pernah memilih saya, sayalah yang memilihnya
Spoiler for 3:
Quote:
Tangguh, mandiri dan tentu, dia cantik – bagi saya tak ada yang lebih cantik darinya -.
Dia memiliki kendali penuh atas hidupnya. Terdengar bagus, namun bisa juga berakibat buruk. Sepanjang perkenalan dengan dirinya, nampaknya dia tak pernah benar-benar membutuhkan bantuan saya.
Dia membawa tas belanjaannya sendiri, dia memasak sendiri, dan yang paling hebat dia mampu membetulkan meja belajarnya sendiri. Saat saya benar-benar panik karena seharian tak ada kabar apapun darinya, pada malam hari dia memposting foto-foto one day tripnya berkeliling kota. Tanpa rencana apapun, semua serba spontan.
Dia tak pernah memilih saya, sayalah yang memilihnya. Prinsip yang kami anut berbeda. Bagi saya bersama dengan dia adalah sebuah keharusan, sementara baginya bersama dengan saya adalah sebuah pilihan.
4. Tak ada yang bisa mengikatnya
Spoiler for 4:
Quote:
Saya tahu dia sangat membenci pekerjaan kantoran atau pekerjaan apapun yang mengikat langkah kakinya. Dan saya tahu dia akan sangat membenci saya jika melakukan hal serupa.
Dia paham seberapa luas dunia ini.
Traveler wanita adalah seorang yang bertanggung jawab, namun dia tak dapat diandalkan.
Saat stres mendera saya tak heran tiba-tiba dia dapat menghubungi saya dia berada di bandara akan melakukan penerbangan ke suatu tempat karena dia tahu hanya itu yang dapat meredakannya stresnya.
5. Dia tak baik untuk menjadi seorang pacar
Spoiler for 5:
Quote:
Dia selalu bepergian. Dengan mudahnya dia akrab dengan banyak orang dalam perjalanan. Saat itu, saya bahkan mungkin sama sekali tak masuk dalam radarnya.
Saat pesan pendek tak pernah dibalasnya dan justru tak lama kemudian dia memposting fotonya di Danau Toba bersama teman-teman yang dia temui diperjalanan, tak banyak hal yang dapat saya lakukan. Memprotesnya? Tentu, setelah itu dia akan mendiamkan saya dalam jangka waktu tak ditentukan.
Bukan seorang pacar idaman bagi kebanyakan lelaki.
Namun, setelah waktu cukup lama saya mengenalnya , ada beberapa hal yang saya pahami.
Dia hanya membutuhkan seorang pria yang dapat bersaing dengannya. Bersaing dengan imajinasi-imajinasi liarnya tentang alam. Dia membutuhkan seseorang yang akan selalu membuatnya berpikir dia memiliki tempat pulang, sejauh apapun dia pergi. Seorang pria yang cukup bijaksana memberinya izin kemanapun dia akan pergi. Ingat, gairahnya berkelana selalu menggelegak. Menahan gairah seseorang tak pernah menjadi hal bagus.
Saat dia menyukai seorang pria, seperti halnya kesukaannya pada perjalanan dan petualangan, dia akan selalu penuh semangat menjalani hubungan. Dia jauh lebih setia dari yang pernah terbayangkan sebelumnya.
Dia tak seperti wanita kebanyakan yang dapat saya ajak kencan ke bioskop atau makan bersama tiap malam. Dia tak selalu membalas pesan pendek, bahkan menghapus puisi-puisi romantis yang saya kirimkan. Dia bukan pacar yang baik.
Quote:
~Karena itulah, saya tak akan pernah memacarinya, saya akan meminangnya sebagai pendamping hidup