TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo kembali mengumpulkan seluruh kepala daerah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kali ini, Presiden Jokowi bertemu dengan seluruh kepala daerah Jawa dan Maluku.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan rapat koordinasi ini diperlukan agar garis komando antara pemerintah pusat dan daerah menjadi jelas. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan sejumlah isu hangat di mancanegara, yang itu berdampak ke dalam negeri, seperti krisis yang terjadi di Yunani saat ini.

Menurut Jokowi hal itu penting diketahui, agar para kepala daerah memahami bahwa perubahan suatu negara ikut mempengaruhi negara lain, termasuk Indonesia. "Pergerakan, perubahan di setiap negara selalu mempengaruhi negara lain," kata Jokowi di Istana Bogor, Jumat, 13 Februari 2015.

"Seperti satu-dua hari ini, krisis utang Yunani yang belum ketemu penyelesaiannnya, berdampak pada pelemahan rupiah, ringgit Malaysia juga ikut melemah, semua hampir mata uang ikut melemah," kata Jokowi. Seperti diketahui proses negosiasi utang antara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Yunani kembali menemui jalan buntu setelah ECB menolak surat utang Yunani sebagai jaminan dana talangan.

Menurut Jokowi, faktor eksternal seperti itu yang menyulitkan perekonomian Indonesia. Namun dia meyakini dengan kerja sama yang baik antara pusat dan daerah berbagai hambatan tersebut bisa diatasi. "Asal garisnya sama, kesulitan itu bisa kita atasi bersama," ujarnya.

Sebelumnya, pada akhir Januari lalu, Jokowi juga mengumpulkan para bupati dan wali kota di Istana Bogor untuk melakukan rapat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.Jokowi menginginkan pertemuan dengan para kepala daerah ini dilakukan tiga kali dalam setahun.

Menurut agan-agan gimana soal keinginan Jokowi mengadakan pertemuan dengan kepala daerah tiga kali dalam setahun ini? Pada setuju nggak?