Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membagi kisah heroiknya semasa bertempur di medan perang Timor Timur, belasan tahun lalu. Saat itu SBY memimpin Batalyon 744 dengan pangkat Mayor.

Kisah dramatis itu diunggahnya di akun Facebook Susilo Bambang Yudhoyono (terverifikasi), Kamis (12/2/2010). Saat berita ini ditulis, postingan anyar kisah lawas SBY itu disukai 47.568 pengikutnya, ada 2.100 komentar, dan dibagikan 591 kali.

SBY menceritakan momen heroiknya dalam pertempuran saat ia menolong musuh yang terluka berat. Suatu ketika, di lereng bukit Turiskai terjadi kontak tembak yang sengit antara pasukan Batalyon 744 yang dipimpinnya, dengan para gerilyawan Falintil.

Setelah pertempuran reda, pasukan TNI menemukan seorang gerilyawan Falintil yang tergeletak dengan kondisi perutnya pecah dan usus yang terburai. Alih-alih mengeksekusinya, Mayor Yudhoyono saat itu malah memilih mengobati gerilyawan yang terluka tersebut.

Bahkan, ia memutuskan menerbangkannya ke RSPAD di Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Langkah tidak lazim ini mendapatkan apresiasi dari Asisten Operasi Kasum ABRI Mayjen TNI Edi Sudrajat.

Karena, di dalam Hukum Perang, seorang tawanan perang haruslah tetap diperlakukan secara manusiawi, dan SBY membuktikan bahwa saat itu ia taat akan Hukum Perang tersebu


SUMBER