Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ceretzAvatar border
TS
ceretz
Trik RAHASIA Biar Terus-terusan Beruntung Gan


Mengubah Makna dengan Manajemen Untung


Setiap kejadian sejatinya bersifat netral. Kita melihat, mendengar, atau mengalami kejadian apa “kita-nya” bukan apa adanya. Dengan demikian semua bergantung pada makna yang diberikan pada kejadian itu. Siapa yang memberi makna? Diri kita sendiri.

Pemberian makna biasanya terjadi secara otomatis dipengaruhi berbagai informasi yang telah tersimpan di memori pikiran bawah sadar. Saat ada kejadian, pikiran memberi makna, muncul emosi, dan selanjutnya emosi, seringkali yang negatif, membuat kita tidak bahagia, dan juga memengaruhi pikiran dan tindakan kita.

Sebenarnya bila dikatakan pikiran memberi makna ini juga kurang tepat. Yang lebih sering terjadi adalah pikiran kita melakukan pemindaian atau pencarian di memori untuk mencari kejadian yang serupa atau mirip dengan kejadian yang saat ini sedang kita lihat, dengar, atau alami dan kemudian dari data ini muncul makna tertentu. Dan ini terjadi dengan sangat cepat.

Ada kejadian yang bila dialami seseorang bisa memunculkan perasaan bahagia dan bila kejadian yang sama dialami orang lain justru membuat tidak bahagia. Dua kondisi batin yang berbeda, pada dua orang yang berbeda, menghasilkan akibat yang berbeda, padahal kejadiannya sama.

Dari uraian di atas jelas sekali bahwa bahagia dan menderita semata-mata hanyalah permainan pikiran, maka kita harus bisa menundukkan pikiran dengan cara ”mengakali” pikiran kita. Pikiran adalah hamba yang sangat baik, tapi ia adalah majikan yang sangat jahat.



Ada satu teknik ampuh untuk mengakali pikiran dan sering saya ajarkan pada klien untuk bisa mengubah makna negatif yang sudah telanjur ia berikan pada satu kejadian. Dengan pemaknaan baru, pengaruh kejadian juga berubah. Teknik ini dinamakan “Teknik Mengubah Makna dengan Manajemen Untung”.



Yang dimaksud dengan teknik "Mengubah Makna Dengan Manajemen Untung" adalah seperti ini. Misalnya kita mengalami musibah. Katakanlah kita mengalami kecelakaan mobil, tabrakan. Biasanya kita akan marah. Nah, daripada marah-marah, lebih baik menggunakan manajemen untung. Katakan pada diri sendiri, ”Untung yang kena tabrak bemper belakang. Kalau yang kena bemper depan, maka kerusakan atau kerugian bisa lebih besar. Soalnya bagian depan mobil itu ada lampu, radiator, mesin, dan lain-lain. Jadi masih untung yang kena bagian belakang."



Misalnya kalau ada yang mengalami kecelakaan dan patah tulang paha, katakan, “Untung yang patah itu tulang paha, kalau yang patah tulang belakang bisa lebih menderita”.

Lha, kalau yang patah tulang belakang ?” Katakan, ”Untung yang patah tulang belakang, kalau yang patah tulang leher bagaimana?”.

Ada yang penasaran dan bertanya, ”Kalau yang patah tulang leher, bagaimana ?” Katakan, “Untung yang patah tulang leher sehingga langsung meninggal. Kalau ternyata cacat permanen, koma, nggak mati-mati, bagaimana ?”

Saat saya menjelaskan pada klien mengenai teknik ini ada yang kurang bisa menerima. Ia berkata bahwa cara ini sama dengan menipu diri sendiri. Klien menjelaskan bahwa kita perlu jujur pada diri sendiri. Kalau patah kaki, katakan patah kaki. Lalu saya tanya klien apakah dengan berkata demikian bisa memberi makna positif bagi dirinya? Ia hanya diam saja.

Kejadian yang sebenarnya adalah patah kaki. Dan dengan manajemen untung kita memberi perbandingan kejadian lain yang lebih parah daripada kejadian sesungguhnya. Dengan melakukan ini pikiran menjadi bisa melihat kejadian dari perspektif berbeda.



Ini ada satu kisah nyata. Seorang rekan berkeluh kesah selama hampir dua minggu karena tertipu Rp. 600.000. Saya tahu bahwa uang sejumlah ini cukup besar baginya. Apa lagi dia baru memulai usaha sendiri. Namun cara ia menyikapi kejadian ini sangat tidak rasional. Yang salah sebenarnya adalah dirinya sendiri. Ia berani memberikan utang pada orang yang belum terlalu dia kenal dan akibatnya ia kehilangan uang ini.

Saya lalu mengajarkan teknik ini. Saya katakan, ”Untung lho kamu cuma kena Rp. 600.000. Bagaimana kalau kena sampai Rp. 60 juta?”

”Wah, kalau sampai kena Rp. 60 juta saya bisa stres berat dan langsung bangkrut. Modal saya tidak banyak,” jawabnya. ”Ambil hikmah dari kejadian ini. Kamu baru membayar uang kuliah di Universitas Kehidupan jurusan utang-piutang sebesar Rp. 600.000. Bersyukurlah bahwa kamu mendapat pengalaman berharga ini saat kamu baru memulai usaha. Dengan pengalaman ini, lain kali kamu bisa lebih hati-hati. Relakan saja uang itu. Anggap kamu menyumbang fakir miskin. Nanti kamu akan dapat balasan yang lebih banyak”, saya menambahkan.

Setelah mendengar penjelasan ini, suasana hatinya langsung berubah. Dia bisa langsung tersenyum dan menerima kejadian ini sebagai bagian dari proses pembelajaran. Malah kini dia bisa menertawakan kebodohannya.

Sumber

Semoga bermanfaat.

Salam hangat,

emoticon-I Love Kaskus

Yoffy Jo,S.E.,CH.t
__________________________
Certified Hypnotherapist

Quote:
Diubah oleh ceretz 15-12-2014 05:48
0
4.9K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.