Satu langkah menuju mobil nasional Indonesia,
Mungkin banyak yang menentang kenapa kerjasama
dengan Proton Malaysia, sedangkan saya sangat
mendukung karena Asia Tenggara terlalu dikuasai
oleh produsen Jepang, Korea, Jerman, dsb. Dan
bergabungnya Proton yang anak emasnya Mahathir
dengan proyek mobil nasional Jokowi adalah
bertemunya dua tokoh tangan dingin yang
membangun bangsa dengan cara yang strategis dan
berani, termasuk berani tidak populer.
Walaupun saya tidak tahu tiba-tiba ada
Hendropriyono dalam proyek mobil nasional ini, tapi
ini baru tahap feasibility study 6 bulan apakah
kerjasama dengan Proton lebih baik atau bisa saja
membuat proyek mobil nasional tanpa kerjasama
dengan Proton. Bukan tidak mungkin suatu saat
kerjasama dengan Tesla dan Hendropriyono
disingkirkan pelan-pelan. Atau bisa saja Jokowi
bermain caranya semi mafia , menggandeng mantan
mafia yang sudah tobat.
Bagi yang menentang Mahathir dan Jokowi, itu
hanya anak kemarin sore yang teriak-teriak karena
otak kebangsaannya tidak nyampai. Bukan berarti
mereka tidak pernah salah, tapi Mahathir dan
Jokowi berpikir 2-3 langkah ke depan dibanding
para politikus, media, aktivis, dan kelas menengah
yang reaksioner seperti ayam tanpa kepala.