Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukarsyaAvatar border
TS
sukarsya
Selayang Pandang : Situs Ratu Boko
Selayang Pandang : Situs Ratu Boko

Situasi Situs Ratu Boko


Kompleks Situs Ratu Boko terletak di atas perbukitan dengan ketinggian 195,97 m dpal, di sebelah selatan Prambanan. Secara administratif, situs ini terletak di dua dusun, yaitu Dusun Sambirejo dan Dusun Dawung, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi situs berada kira-kira 2 km ke arah selatan, dari Jalan Jogja-Solo. Dilihat dari lokasinya, kompleks Ratu Boko mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri, karena dari kompleks yang berada di atas perbukitan tersebut dapat dinikmati pemandangan alam yang indah dan menawan.

Situs Ratu Boko adalah satu-satunya situs pemukiman masa klasik terbesar yang ditemukan di Jawa, khususnya Jawa bagian tengah. Keistimewaan ini menjadikan Ratu Boko sebagai situs yang spesifik, masih banyak menyimpan misteri serta berbagai fenomena menarik untuk ditelusuri dan diungkap.
Latar belakang sejarah Situs Ratu Boko belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi untuk dapat mengungkapnya selain digunakan data nontekstual (bangunan, arca, keramik, gerabah, dan artefak-artefak lain), juga digunakan data tekstual berupa temuan prasasti-prasasti.

Di sekitar Situs Ratu Boko telah ditemukan beberapa prasasti, antara lain: lima fragamen prasasti berhuruf Pranagari dan berbahasa Sanskerta, tiga prasasti berhuruf Jawa Kuna, dalam bentuk syair Sanskerta, satu prasasti berbahasa dwilingual (Sanskerta-Jawa Kuna), serta satu tulisan singkat (inskripsi) pada lempengan emas.

Selayang Pandang : Situs Ratu Boko

Prasasti Situs Ratu Boko BG.530


Berdasarkan prasasti yang ada dapat disimpulkan bahwa Kawasan Situs Ratu Boko merupakan kawasan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Buddhisme yang dibangun sekitar abad VIII – IX M. Kompleks Situs Ratu Boko pada mulanya merupakan sebuah kompleks wihara, yaitu asrama untuk tempat tinggal para biksu dalam agama Buddha. Dalam prasasti tertua yang ditemukan di Situs Ratu Boko, tercantum angka tahun 714 Saka (792 M.), isinya tentang peringatan pendirian abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran. Selanjutnya pada tahun 856 M., fungsi kompleks Situs Ratu Boko berubah menjadi kediaman seorang penguasa yang bernama Rakai Walaing Pu Khumbayoni (Sri Kumbhaja) yang menganut agama Hindu. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila unsur agama Hindu dan Buddha tampak pada kompleks bangunan ini. Keberagaman kepercayaan dan multikulturalisme sumber daya budaya tergambarkan dari warisan budaya yang ada. Hal itu menunjukkan prinsip toleransi dan harmoni yang mengakar. Unsur Hindu dapat ditunjukkan melalui yoni, tiga miniatur candi, arca Ganesa, dan Durga, serta lempengan emas dan perak bertuliskan mantera agama Hindu, sedangkan unsur Buddha terlihat dari adanya temuan arca Buddha, reruntuhan stupa, dan stupika.

Menurut lokasinya, bangunan-bangunan di Situs Ratu Boko dapat dikelompokkan menjadi lima, berikut ini.
1. Kelompok Gapura Utama, terletak di sebelah barat yang terdiri atas gugusan Gapura Utama I dan II, talud, pagar, candi pembakaran, dan sisa-sisa reruntuhan.
2. Kelompok Paseban, terdiri atas dua buah batur paseban, talud, dan pagar paseban termasuk gapura dan beberapa umpak batu.
3. Kelompok Keputren, berada di halaman yang lebih rendah, terdiri atas dua buah batur, kolam segi empat, pagar, dan gapura.
4. Kelompok Pendapa, terdiri atas batur pendapa dan pringgitan yang dikelilingi pagar batu dengan tiga gapura sebagai pintu masuk, candi miniatur yang dikelilingi teras-teras segi empat, beberapa kolam penampung air yang dikelilingi pagar lengkap dengan gapuranya dan struktur talud yang diberi pagar di bagian atasnya.
5. Kelompok Gua, terdiri atas Gua Lanang, Gua Wadon, bak tandon air, dan tangga batu cadas alam.

Selayang Pandang : Situs Ratu Boko
Situasi Pendopo

Selayang Pandang : Situs Ratu Boko
Situasi Alun-alun


Bangunan-bangunan pada kompleks tersebut terletak di teras-teras yang dibuat pada punggung hingga puncak bukit, dengan halaman paling depan terletak di sebelah barat, terdiri atas tiga teras. Di halaman teras pertama, sudah tidak ditemukan bekas-bekas bangunan kecuali pagar teras yang berfungsi sebagai penguat dan batas teras. Halaman teras kedua ditandai oleh bangunan gapura yang menghadap ke barat. Masing-masing teras dipisahkan oleh pagar dari batu andesit setinggi 3,50 m dan tebing teras diperkuat dengan susunan batu andesit. Batas halaman sebelah selatan juga berupa pagar dari batu andesit, namun batas utara merupakan dinding bukit yang dipahat langsung. Teras pertama dengan teras kedua dihubungkan oleh gapura I, sedangkan gapura II menghubungkan teras kedua dan ketiga. Di bagian luar pagar yang membatasi teras kedua dan ketiga terdapat parit selebar 1,50 m. Dinding dan dasar parit diperkuat dengan susunan batu andesit.

Penelitian awal yang mengacu pada upaya pemugaran situs Ratu Boko dimulai tahun 1938 oleh F.D.K. Bosch, N.J. Krom, dan W.F. Stutterheim. Kegiatan penelitian awal ini meliputi pendeskripsian, pengukuran, dan pemotretan terhadap sisa-sisa bangunan yang sudah tampak jelas di permukaan tanah. Penelitian awal tersebut berlangsung sampai dengan tahun 1973, kemudian penanganannya diambil alih oleh bangsa Indonesia. Untuk selanjutnya dalam rangkaian penelitian itu dilakukan pula ekskavasi penyelamatan terhadap beberapa struktur bangunan yang terpendam tanah.

SUMBER

Cuma ingin sekedar share info tentang candi nih kawan
Semoga Bermanfaat informasinya emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace
0
2K
3
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.