Liang Kubur : Tempat Terakhir Perjalanan Sejarah Hidup Kita
TS
setanculun
Liang Kubur : Tempat Terakhir Perjalanan Sejarah Hidup Kita
INTRO
Ilustrasi dan sumber gambar : ganjaragung141.wordpress.com
Manusia mempunyai keterbatasan. Manusia tidak dapat menghindari kematian. Kematian akan menelan setiap insan yang hidup di bumi. Apakah ia miskin atau kaya, terhormat atau hina, pejabat tinggi atau pejabat rendah- kematian tidak pandang bulu. Kematian akan menelan orang-orang yang masih hidup.
Quote:
Tak seorang pun yang dapat menghindari liang kubur. Cepat atau lambat, Agan dan saya akan menuju ke sana.
Ilustrasi dan sumber gambar : tris-family.blogspot.com
Sejarah perjalanan hidup akan diakhiri di sepetak tanah berukuran 1 x 2 meter dan di sana akan ada tanda yang menyebutkan kapan Agan lahir dan kapan Agan meninggal. Dan setelah itu, tak satupun dari orang-orang yang hidup tahu ke mana Agan pergi. Hanya Agan dan Tuhan yang tahu.
Quote:
Itu juga yang terjadi pada seorang yang kaya dan Paijo yang miskin. Selama hidupnya, orang kaya itu hidup dalam kelimpahan. Setiap hari ia hidup dalam kemewahan dengan memakai pakaian yang mahal dan hanya dapat dibeli oleh segelintir orang.
Sedangkan Paijo yang miskin, yang tubuhnya penuh dengan borok, harus hidup terlunta-lunta dan mengerikan bahkan untuk sesuap nasipun ia harus meminta-minta di rumah orang kaya yang tak mengenal belas kasihan.
Paijo pun mungkin harus tidur di luar diterpa angin malam dan berharap ada sisa-sisa makanan dibuang dari rumah sang orang kaya.
Suatu waktu Paijo mati. Orang yang kaya itu juga mati. Namun, dalam "dunia lain," baik orang kaya dan Paijo mengalami kehidupan yang berbeda. Orang kaya menderita sangat hebat di 'liang kubur'; jiwanya mengalami sengatan api yang tiada taranya.
Sedangkan Paijo menikmati kebahagiaan di surga setelah begitu lama menderita di bumi. Dua kehidupan yang kontras setelah masing-masing menjalani kehidupan yang berbeda di dunia.
Dalam penderitaan yang sangat hebat, jiwa orang kaya memohon dengan sangat kepada Malaikat penjaga. Dua kali orang kaya itu memohon. Pertama kali, ia memohon agar sang Malaikat menyuruh Paijo mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahnya karena ia merasakan sengatan nyala api di alam maut.
Permohonan kedua adalah agar Malaikat menyuruh Paijo ke rumah ayahnya untuk memperingatkan kelima adiknya yang masih hidup agar mereka tidak mengalami penderitaan yang sama.
Dua-duanya ditolak Malaikat dengan alasan. ada jurang maut yang memisah Paijo dan orang kaya.
Percakapan antara orang kaya dan Paijo bukanlah percakapan real, tapi perumpamaan. Tidak mungkin jiwa orang mati di 'liang kubur' dan jiwa orang hidup di surga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya.
Quote:
Tidak mungkin penghuni neraka dapat berkomunikasi dengan penghuni surga. Jiwa orang yang tinggal di neraka juga tidak bisa pindah ke klaster 'surga'. Hanya di dunia ini manusia punya kesempatan untuk mencari 'rumah' di klaster surgawi.
Spoiler for Die:
Quote:
Inilah realita yang harus dihadapi setiap insan manusia. Suatu saat roh atau jiwanya terpisah dari tubuhnya. Apakah itu karena sudah uzur, penyakit, kecelakaan, gempa bumi atau dibunuh orang lain, manusia bisa mati. Dan bila kematian sudah datang, manusia tidak dapat berkelit. Hanya ada dua kemungkinan; bertemu dengan Paijo atau seperti orang kaya yang mengerang sangat hebat di 'liang kubur.'
Renungan:
Hadirilah acara penguburan orang yang meninggal. Renungkanlah kira-kira ke mana jiwa orang yang telah meninggal itu pergi?
Apakah cara hidup Agan memberikan gambaran tentang kehidupan yang Agan jalani setelah kematian?
Alhamdulilah
Diubah oleh setanculun 08-02-2015 21:06
0
3.7K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru