Wake Up Jokowi!

Jakarta - Sudah saatnya Presiden Joko Widodo diingatkan untuk kembali kepada janji sucinya di saat kampanye Pilpres dulu. Kalau tidak sekarang, kapan lagi Jokowi akan memenuhi janji sucinya untuk tunduk sepenuhnya kepada rakyat dan konstitusi?

Presiden Jokowi seperti terbenam dalam pengaruh partai koalisi. Segala pengambilan keputusan selalu meminta pandangan partai Koalisi Indonesia Hebat. Hal itu sebenarnya sah-sah saja, asalkan keputusan akhir tetap di tangan sang presiden.

Apalagi keputusan soal pelantikan calon Kapolri yang notabene masuk bawahan presiden, dilantik atau tidak Kapolri tentu sepenuhnya prerogatif presiden. Tapi seorang Jokowi yang santun tetap menggelar rapat konsultasi dengan petinggi KIH, kemudian Jokowi memilih menunda keputusan penting itu dengan alasan menghormati proses hukum, seperti saran KIH.

Sebenarnya campur tangan KIH tak hanya sebatas itu saja. Pada saat Jokowi membentuk tim 9 untuk menyelamatkan KPK-Polri pun suara miring dari KIH juga santer terdengar. Belakangan KIH khususnya PDIP malah mendorong Jokowi melakukan reshuffle kabinet khususnya kepada sejumlah menteri yang dianggap beda haluan dengan banteng moncong putih.

Namun demikian memang persoalan Kapolri yang terus diangkat ke permukaan dan jadi bahan kritik paling tajam ke Jokowi. Hal itu sangatlah wajar karena semua kegaduhan yang saat ini berawal dari ketidaktegasan Presiden Jokowi soal satu hal itu. Persoalan pun merembet semakin dalam sampai lahir cicak buaya jilid III seperti sekarang ini. Situasi semakin memprihatinkan karena nasib KPK benar-benar sudah di ujung tanduk kehancuran.

Di saat penyelamatan KPK mendesak dilakukan, kisruh KPK-Polri mendesak diselesaikan, Presiden Jokowi malah melawat ke luar negeri. Kritik mengalir deras ke Pak Presiden, barangkali sederas dukungan rakyat ke Jokowi-JK pada 9 Juli 2014 silam.

Semua rakyat hanya bisa berharap Presiden Jokowi 'wake up' dan mengambil langkah tegas pasca melawat ke sejumlah negara sepekan ini. Tak ada alasan lagi bagi Presiden Jokowi untuk terus terlena dalam belenggu kepentingan parpol pendukungnya

"Wake up Jokowi. Jokowi harus tegas mengambil sikap sendiri karena dia bukanlah petugas partai. Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, bukan petugas partai," dorong pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Jumat (6/2/2015).

Lalu akankah Jokowi memenuhi tantangan ini? Seluruh rakyat Indonesia menunggu keberanian Jokowi, kenapa menunggu besok, detik ini juga!

Sumber: detik.com

Sudah gak bisa ngomong apa" lagi.. Punya President kaya gak punya President..Kasihan Nasib Bangsa ini.. APES, MENYEDIHKAN !!!