Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charzakuxAvatar border
TS
charzakux
Mendag Rachmat sebut pakaian bekas bisa tularkan virus HIV
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah gencar melakukan penutupan keran impor pakaian bekas. Alasannya, pakaian bekas sangat tidak higienis dan bisa menimbulkan banyak penyakit.

Bahkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menyebut, tak hanya penyakit kulit yang dikandung, pakaian bekas juga mampu menularkan virus HIV. "Penyakit kulit, bisa kena HIV. Beneran, itu sudah ada hasil laboratorium," ujar Rachmat di Kompleks Parlemen, kemarin.

Rachmat mengakui, wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan mempermudah masuknya impor pakaian bekas melalui jalur tikus. Apalagi, permintaan akan pakaian bekas juga tinggi dari masyarakat Indonesia sendiri.

"Masuknya banyak di mana-mana, di Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara juga. Masuknya juga pakai kapal nelayan itu. Kalau dilihat pasarnya besar. Yang dilihat itu murah-murah, tapi murah tidak berkualitas. Kita mengakui produk itu dan konsumen menyukai padahal merugikan," tegasnya.

Penutupan impor pakaian bekas dilakukan karena pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen. Selain itu, impor pakaian bekas juga memukul industri garmen dalam negeri. Kemudian untuk pakaian bekas yang telah lebih dulu masuk pasar tidak akan ditindak. Rachmat hanya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli pakaian bekas.

"Kalau sudah sampai pasar ya itu enggak bisa apa-apa. Oleh karena itu kita dorong kepada konsumen agar tidak membelinya. Karena jelas tidak bersih dan banyak mengandung penyakit," tandasnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memang telah melakukan hasil uji lab untuk pakaian bekas yang dijual di Pasar Senen, Jakarta. Hasilnya, pakaian bekas tersebut mengandung ratusan ribu bakteri yang membahayakan untuk manusia.

"Ada 25 pakaian yang diambil di sekitar Senen, terdiri dari pakaian anak, pakaian wanita, pakaian pria, remaja, jeans. Kita pisahkan 5 kelompok. Setelah uji lab selama 1 bulan, telah selesai 2 hari lalu," ujar Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Widodo yang ditemui di kantornya, Jakarta, Sabtu (31/1).

Widodo menegaskan pakaian-pakaian tersebut mengandung 216.000 bakteri mikro biologi. Bakteri tersebut membawa berbagai macam jenis penyakit. Mulai dari gatal-gatal, diare hingga penyakit saluran kelamin.

Selain itu, kata dia, peredaran pakaian bekas impor tersebut dinilai merusak martabat bangsa. Lantaran, Indonesia bakal dicap sebagai tempat penampungan pakaian bekas dari negara lain.

"Dengan masuknya impor pakaian bekas, ini merusak martabat bangsa. Ini kenapa pakai bekas bisa masuk ke Indonesia? Konsumen juga belinya dengan tenang dan tidak tidak ada rasa khawatir," ucapnya.


(mdk/idr)

http://m.merdeka.com/uang/mendag-rac...virus-hiv.html

emoticon-Bingung (S) apa bener omongan si gobel
0
3.3K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.