Agan agan wati sekalian ketemu lagi sama ane, MR Advance. Kali ini kita akan membahas teknologi dalam pelapisan dinding/ memperkuat dinding dalam silinder mesin sepeda motor. Sebelum Kita masuk ke bahasan utama, Kita bahas dulu beberapa pertanyaan yang mendasari alasannya

Lho kenapa dinding silinder Musti dilapisi atau diperkuat ?

Jawab : Saat Piston bergerak naik turun maka akan ada gesekan antara dinding piston dengan dinding dalam Silinder. Nah kalo FYI nih gan, silinder mesin itu biasannya terbuat dari bahan alumunium dan piston umumnya juga tebuat dari alumunium

Kenapa silinder Harus Alumunium ?
Karena Alumunium memiliki bobot yang rendah dan bersifat penyaluran panas yang tinggi

Nah kebayangkan kalo kegesek terus menerus. Pasti akan tergerus karena sifat dari alumunium yang lunak dan abrasive. Oleh Karena itu Bagian dalam dari silinder harus diperkuat Gan. Nah apa saja teknologi pelapisan silinder dalam?

Di thead kaskus ini ane akan bahas 4 teknologi yang pernah di tulis oleh salah satu sumber MR advance yakni TMCBlog.com dan tentunnya Mr Advance telah mendapat izin dari yang punya artikel untuk diedit dan disajikan ke agan agan sekalian . Namun untuk jelasnya kita akan bahas satu persatu aja ya gan . .. Oke mari kita mulai :

Teknologi Spiny Sleeve

Apaan Sih sebenarnya spiny Sleeve itu? Pada dasarnnya spiny sleve itu adalah bentuk lapisan dalam silinder yang meiliki permukaan luar silinder yang berbentuk bintik bintik kecil mirip permukaan Jeruk Purut.
Seperti yang telah ane jelaskan pada pembukaan diatas piston itu kan gerakannya naik dan turun, Bila bertemu dengan dinding silinder yang terbuat dari material Almunium pasti akan cepat haus dinding silindernya. Oleh karena itu di bagian tengah silinder ada lapisan silinder lagi ( Liner ) dengan sifat Material yang lebih Kuat dan durabel disbanding alumunium. Misalnya baja. Namun tetap silinder luarnya Almunium, Tinggal bagaimana metoda mempertemukan antara silinder bagian dalam ( liner) yang material nya durable dengan silinder bagian luar yang terbuat dari Almunium . . .
Sebelum ditemukan Spiny Sleve, berikut ini adalah bentuk Liner dibagian yang menyatu dengan blok silinder luar



Di foto atas, agan bisa lihat ada semacam Guratan guratan ‘Sleeve’ dibagian bawah liner penguat silinder dalam . Kata ‘sleve’ sendiri jika diartikan secara bebas berarti lengan untuk ‘memegang’ . . . guratan sleve ini adalah untuk memegang liner supaya nggak bergerak



Nah kelihatan deh di gambar diatas, bahwa sleve bertugas seperti ankur untuk mencegah liner dalam lepas dari dinding silinder. Namun kalau bentuk sleevennya seperti gambar diatas, maka akan terjadi masalah yang disebabkan pemuaian



Jika masih ingat pelajaran IPA SD maka akan inget namannya pemuaian logam karena panas dulu kita sering dikasih contoh kenapa rel kereta api dikasih jeda antara rel pada sambungannya yakni untuk mengantisipasi pemuaian logam. Nah begitu pula liner silinder, gerakan naik turun piston dan pembakaran tentu membuat Liner yang biasannya terbuat dari Baja menjadi panas .
Nah saat panas, baja Liner akan memuai, dan tentu daerah yang tebal dan daerah yang kecil akan beda pemuaiannya . Kira kira setelah panas, silinder yang menggunakan ‘sleeve’ kayak di atas akan begini pemuaiannya :



Terliht di garis kuning, ahsil pemuaian akan terjadi ketidak rataan permukaan dalam liner akibat efek pemuaian Logam karena Panas yang tidak merata dan bisa memicu gesekan parah dengan piston, bahkan paling parah bisa membuat piston baret . . . nah oleh karena itu hadirlah silinder dengan Spiny Sleeve



Pada Spiny Sleeve, Sleve/lengan ( angkur) untuk ‘memegang’ liner ke blok mesin jauh lebih banyak dan secara dimensi seperti duri kecil kecil/ jeruk purut . Dengan model ini karena sebaran sleeve-nya lebih banyak dan merata, Maka kekhawatiran akan terjadinnya pemuaian yang tidak merata pada bagian dalam liner dapat dihindari dan bonusnnya disipasi ( penyaluran) panas ke blok silinder juga menjadi lebih merata karena ternyata daya tempel ( adhesif ) antara liner dan blok silinder jauh lebih rekat daripada tipe silinder konvensional Non Spiny Sleeve
Nah Model Liner silinder ini sudah banyak di temukan di motor motor modern seperti sekarang ini Mulai dari Skutik entry level, bebek sampai sport

Nah sekarang kita bahas mengenai apa yang dilakukan oleh oli di silinder liner saat mesin sedang beroperasi. Silinder liner akan bergerak relatif dengan ring piston di sinilah fungsi pelumasan harus dilakukan oleh oli dengan membuat lapisan film antara ring piston dengan liner, sehingga tidak terjadi kontak langsung antara piston dan liner, alhasil gerakan naik turun piston akan berlangsung mulus. Selain bekerja melumasi kontak ring piston dan liner, lapisan film pelumas juga berfungsi sebagai penyekat (seal) yang mencegah gas hasil pembakaran agar tidak lolos ke karter oli.
Saat mesin sepeda motor bekerja pada beban tinggi, tekanan gas di ruang bakar akan tinggi sehingga tekan ring piston ke liner juga akan tinggi, di sinilah kekentalan oli dibutuhkan untuk memastikan lapisan film tetap terbentuk dan cukup kuat menahan tekanan dari ring piston



Ketika mesin sepeda motor bekerja pada beban rendah (iddle, stop and go), tekanan gas turun menyebabkan tekanan ring ke silinder liner akan mengendur sehingga memungkinkan lolosnya gas (blowby) yang mengandung bahan bakar ke karter oli. Ini akan menyebabkan pengenceran oli. Itulah salah satu sebab oli motor yang beroperasi di lalu lintas yang macet akan lebih cepat rusak .
Selain melumasi, kerja oli di liner juga menetralisir asam yang terbentuk dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur, serta menangkap kotoran hasil pembakaran yang tak sempurna agar tidak menggumpal atau menempel di komponen.

“Ubah Potensi Jadi Performa, Nikmati Tarikannya Bro!”