Jakarta - Kabareskrim Budi Waseso resmi berpangkat Komjen. Lalu apakah dia akan 'membersihkan pengkhianat', seperti ucapannya saat baru menjabat Kabareskrim?

"Begini, saya tidak mengatakan pengkhianat itu di Bareskrim atau apa atau institusi. Semoga kawan-kawan jangan menarik-narik itu pada suatu hal," ujar Budi di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (5/2/2015).

Menurut Budi, pihaknya kini masih mendalami ucapannya tentang pengkhianat tersebut. Dia akan mempertanggungjawabkan ucapannya itu.

"Ucapan saya pasti dapat dipertanggungjawabkan. Saya akan bertanggungjawab, pasti," tutur dia.

"Lalu apakah Budi juga akan melakukan mutasi besar-besaran di Bareskrim?" tanya wartawan.

"Sekarang gini, tolong jangan menyebut salah satu institusi. Tidak, tidak ada," ucap mantan Kapolda Gorontalo ini.

Sebelumnya, saat mengikuti arahan Wakapolri saat menjabat Kabareskrim, Selasa (20/1/2015) lalu, Budi mengatakan tidak akan berkhianat ke Polri.

"Saya ini pejuang, pengabdi, jadi penugasan saya di sisi Polri akan saya abdikan sampai selesai. Insya Allah tidak mencederai organisasi Polri yang membesarkan saya, yang menghidupkan saya. Saya tidak akan jadi pengkhianat bagi Tri Brata ini. Saya yakin ini," kata Budi.

Budi akan melanjutkan upaya bersih-bersih ke dalam, seperti yang dilakukan Kabareskrim sebelumnya, Komjen Suhardi Alius.

"Bersih-bersih semua dong, artinya kerja yang baik, tidak ada lagi penyidikan dengan bayaran uang dan segala macam. Saya delapan tahun di Propam bukan berarti saya tidak bisa di Reserse, nanti kita buktikanlah," kata Budi.

Disinggung masalah pengkhianat yang dimaksud, Budi menjawab diplomatis. "Itu pengkhianat di internal, nanti ada yang menangani internal,"jawabnya.