NO REPOST

















Menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno jarang muncul di dunia hiburan. Banyak yang bertanya di tengah-tengah kesibukannya, kemana bakat seninya disalurkan? Dan memang, darah seni yang mengalir dalam dirinya tidak mungkin selamanya 'ditidurkan'. Oktober, Rano Karno siap kembali dengan film SATU JAM SAJA. Dialah penulis skenario filmnya. Rupanya film tersebut hanya awal, pemanasan untuk Haji Rano ini kembali memproduksi film SI DOEL. Rano Karno yakin penggemar SI DOEL masih setia menunggu kembalinya 'Anak Betawi'. Jadi saat memiliki kesempatan berbincang dengan suami Dewi Indriati ini KapanLagi.com tak menyia-nyiakan kesempatan. berikut perbincangan antara kapanlagi.com dengan rano karno ;

Bikin film lagi Bang?
Saya coba-coba ikut meramaikan dunia perfilman Indonesia lagi. Belum sampai akhir tahun film kita sudah sampai pada produksi 180. Ini memberikan harapan bukan hanya pada nominal, tapi pada kesempatan anak muda mengembangkan potensi diri. Saya melihat ketertarikan anak muda besar pada dunia broadcast.

Film sekarang banyak seputar hantu dan bom seks, bagaimana menurut Abang?
Sekarang orang lebih pinter melihat film. Pendekatannya bukan lagi pada orang seksi atau cerita-cerita berhantu. Tapi pendekatannya ke arah teknologi. Saya yakin itu akan bergeser sendiri suatu saat. Tidak perlu dipaksa dihilangkan, tapi ketika penontonnya mulai berubah ya produksi film akan bergeser. Saya lihat banyak anak muda yang kreatif mengembangkan ide cerita film, ini yang perlu didukung.
Kalau dilihat memang tidak harus disalahkan, prihatin memang. Tapi ke depan pendekatan teknologi bagaimana buat efek, pengembangan cerita pasti berubah sendiri nanti.

Kalau film bagus menurut Abang sendiri?
Saya tetap orang lama yang berpatokan film itu nggak cuma harus jadi tontonan tapi tuntunan. Kita nggak papa buat film dewasa tapi pengemasan dan penontonnya harus benar-benar difilter.

Kangen ya?
Ya, sejak tahun 2000 saya vakum.

Selama nggak berkesenian ngapain aja?
Saya tidak bisa meninggalkan dunia seni. Karena sudah mendarah daging. Kalau selama ini saya vakum, saya tetap menulis cerita. Suatu saat saya pasti memproduksi SI DOEL lagi. Karena tokoh ini tidak akan mati.
Menulis itu tidak harus menunggu dikatakan baik. Saya terus saja menulis. Persoalan bagaimana tulisannya itu urusan akhir. Di ujung-ujung pasti ada yang bilang bagus dan kasih masukan itu baru kita tingkatkan.

Di film SATU JAM SAJA terlibat sebagai?
Saya menulis skenario tapi diminta main sama anak-anak. Jadi kameo numpang lewat dua scene saja.

Kok nggak dikerjakan sendiri?
Genrenya remaja. Kenapa saya serahkan pada anak muda? Ritme dan pemikiran anak muda dulu kan beda dengan zaman anak muda sekarang. Saya hanya pesan tolong berikan roh dan ritme anak muda sekarang tapi jangan sampai hilang pesannya. Tentang angle, setting, itu terserah produksinya.

Puas dengan karya anak muda?
Saya sangat puas dengan film ini. Cerita ini berangkat dari Cipta Lagu Prambors tahun 80-an yang dinyayiin Astrid Satu Jam Saja juga judulnya. Bayangin kan itu sudah lama mengendap idenya. Setiap mendengar lagu itu saya terinspirasi.

Pesan dari film?
Pesannya, dalam sebuah perjalanan pasti ada akhir, tapi saya nggak mau katakan akhirnya. Film ini masih rahasia hahahaha...

Produksi SI DOEL lagi kapan?
Sebenarnya saya produksi film ini penjajakan untuk suatu saat saya buat cerita SI DOEL lagi. Ini saya kan perlu latihan lagi.

Tantangannya?
SI DOEL mau dibuat cerita apa aja jalan deh. Meskipun pemainnya berkurang tapi cerita tetap jalan. Tapi memang tidak bisa mencapai rating yang sama lagi seperti dulu. Waktu SI DOEL keluar, tv swasta cuma ada tiga, kita rating bisa sampai di atas 65 persen. Tapi kondisi sekarang tv banyak, jadi untuk mencapai 10 persen aja susah. Artinya memang ada perbedaan.

Tayangan tv sekarang?
Saya nggak bilang menyedihkan untuk tayangan tv tapi memprihatinkan. Nggak ada lagi yang saya tunggu untuk tayangan tv. Dulu saya selalu menunggu JENDELA RUMAH KITA, LOSMEN, DOKTER SARTIKA juga SI DOEL.

SUMBER 1SUMBER 2