enda72Avatar border
TS
enda72
Cerita Perang "PELURU TAK BERGERAK LURUS" part.1
Hujan tak kunjung berhenti, kegelapan malam tak juga mau segera mengalah untuk segera pergi, semua seakan berjalan lambat di hutan lebat ini, hanya tetesan air hujan tertahan rimbunnya pohon-pohon dan gelegar petir di iringi kilat yang mampu bersuara sombong. 8 jam sudah satuan pemburu gabungan dari beberapa pasukan khusus negara ini mengendap menunggu sasaran, namun belum tampak sesuatu yang menarik perhatian mereka, mereka di tugaskan melacak dan menemukan juga mengantisipasi gerakan separatis yang mengganggu keutuhan NKRI yang buat mereka adalah harga mati. bertubuh tegap, berkulit hitam, bermata sendu, di pipinya terdapat luka gores yang mencolok, mungkin ia dapat selama ia bertugas sebagai prajurit penjaga keutuhan negara ini, dialah pratu Edi sarwono, matanya terus mengawasi area sungai di depannya yang menjadi lokasi pengendapan pasukannya. "arah jam 2 kondisikan...!" perintah pelan dari komandan regu (Danru) berpangkat letda di sebelahnya, sontak tangannya bergelak perlahan tak ingin bergerak berlebihan yang dapat membongkar penyamaran satuannya menyenggol rekan di sebelahnya untuk memberi tahu rekan yang lain. "5,6,7, 10 orang ndan (komandan)" bisik pratu Edi memberi tahu Danrunya, "plontar pembuka, lanjutkan setelahnya" balas sang Danru seraya mulai membidikkan senjata pelontarnya, terlihat semua anggota satuan itu bersiap untuk menyalakkan senapan serbu mereka. tak jauh dari mereka di seberang sungai benar terlihat gerombolan manusia dengan santai menenteng senjata berjalan berbaris, merekalah gerakan separatis yang sedari 8 jam yang lalu pratu Edi dan satuannya menunggu.
"Tapppkk...syuuuutttt...Bankkkkk!!!!" ledakan pelontar sang Danru meledak tepat di depan para separatis mengejutkan mereka, "Tang..Tang..Tankkk...!!!!" gemuruh senapan menghamburkan timah panas mencari target masing-masing, "KOMANDO...!!!!" teriak satuan khusus tersebut sambil terus menghamburkan timah panas dari senapan serbu mereka, satu persatu separatis itu roboh, sisanya berhamburan sembunyi di balik pohon dan gundukan tanah, serangan tiba-tiba ini mengejutkan mental mereka, tidak menyangka di tengah hutan tempat biasa mereka berlalu lalang telah di masuki pasukan pemerintah, "Edi, jarwo, sayap lain melambung ke kiri!" perintah sang Danru terhadap Edi dan rekan-rekannya untuk memutar dari arah kiri untuk mendapatkan posisi menembak yang bisa menyudutkan musuh, tanpa berlama-lama Pratu Edi dan Jarwo rekan sejawatnya segera berlari memutar dari arah kiri, mereka melompat kemudian segera tiarap mengarahkan senapan serbu mereka, diam sejenak.."Tangg..tang..tanggg!!!" Beberapa orang separatis kembali roboh di tangan mereka, separatis yang tersisa kaget tembakan sudah semakin tak jelas tembakan dari arah mana, terlihat 2 dari 10 orang mereka yang tersisa memilih kabur dari situ sambil meyalakkan senapan mereka ke arah pratu Edi dan Jaewo, "Tangg..Tangg...!!!" peluru tepat mendarat di telinga Jarwo, "Anjinkkk...!" Jarwo kaget, "sialan Lu ya!" umpat Jarwo sambil berlari maju membidik salah seorang separatis yang keluar dari persembunyiannya untuk berlari, "Tangg...!" satu tembakan Jarwo tepat mengenai kepala separatis yang hampir meledakkan kepalanya itu, melihat itu salah seorang separatis yang juga hendak kabur itu shock dan terjatuh sambil menangis, "ampun...ampun pak TNI saya menyerah..." tangisnya sambil membuang senjatanya dan berjongkok mengangkat tangannya, "Takut nya Lu ya?!?!" teriak Jarwo sambil mulai membidik separatis yang menyerah itu, "Jarwo! hentikan..! dia menyerah!" teriak Edi, tetapi Jarwo tidak mengidahkannya dan tetap ingin menembak dan...(TO BE CONTINUED)
0
39.1K
105
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.2KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.